05. Confession (ID)

4.1K 243 26
                                    


#Plakk

Sebuah tamparan yang cukup keras mendarat di salah satu pipi pemuda itu hingga pipinya memerah.

Di hadapannya adalah seorang pria paruh baya dengan ekspresi yang menakutkan. Pria tampan itu hanya diam saja saat pria paruh baya itu menampar bahkan menjotos perutnya berkali-kali, memakinya dengan berbagai kata-kata kotor, bahkan meludahinya tidak peduli betapa sakitnya tubuh pemuda tampan itu sekarang.

"baru kali ini aku sangat kecewa padamu... Anak brengsek tak tahu diri!" pria tua itu terus memaki dan memukuli anak angkatnya terus menerus hingga tubuh anak angkatnya itu semakin tidak berdaya hingga dia tersungkur jatuh ke lantai. Pemuda yang sudah babak belur itu hanya diam saja menerima perlakuan orang yang sudah mendidiknya dari kecil. Dia tidak berani membantah bahkan melawan, dia sebenarnya cukup berani untuk melawannya tetapi dia teringat bahwa lelaki tua di depannya itu sangat berjasa bagi kehidupannya.

"aku tidak ingin tahu segera bunuh orang itu atau aku yang akan memotong kepalamu" katanya terakhir sebelum meninggalkan pemuda yang sudah babak belur itu.

Fiat segera berlari menolong singto yang sudah tidak kuat menopang badannya lagi. Banyak luka dan lebam di sekujur tubuhnya.

Fiat sangat prihatin pada bos yang sudah dianggap sebagai kakaknya sendiri itu. Berkali-kali fiat mengatakan kepada singto untuk segera pergi melarikan diri dari pria tua kejam itu tetapi singto selalu mengatakan bahwa dia mempunyai hutang budi yang sangat besar kepada lelaki tua yang dipanggilnya ayah itu.

"dia khan yang membuatmu melalaikan tugasmu?" tanya fiat jengkel sambil membersihkan dan merawat luka di wajah singto

"tidak... Aku yang salah!"

"bos, jawab jujur padaku! Apa kau menyukainya?"

"mungkin, dia sangat hebat di ranjang"

"bos! Bukan itu maksudku! Maksudku  tentang perasaan cinta"

Singto diam dan berpikir sejenak, entahlah dia tidak tahu perasaan apa yang timbul di dirinya saat bersama remaja manis itu. Dia tidak tahu karena dia merasa dia tidak pernah jatuh cinta. Cinta adalah sebuah kata yang menjengkelkan baginya.

"boss, berpikirlah sejenak! Apa kau merasakan detak jantungmu yang berdegup sangat kencang saat kau berada di dekatnya? Atau apa kau merasa sekujur tubuhmu merasa panas dan malu saat kau menatap matanya?"

Singto mencoba mengingat kembali bagaimana dirinya saat bertemu dengan krist, singto bohong jika dia tidak merasakan apapun saat bertemu remaja menyebalkan yang sedikit mengubah hidupnya itu.

"iya mungkin... Saat kami berhubungan seks dan saat mata kami saling menatap...aku merasakannya!"

Fiat menepuk bahu singto cukup keras "boss, kau jatuh cinta!"

Singto melebarkan kedua matanya, menatap tidak percaya pada perkataan yang baru saja dilontarkan bocah jenius itu.

"tidak mungkin!" sanggahnya

"oh Tuhan, boss ku! Itu wajar jika kau menaruh perasaan pada seseorang"

"tapi aku bukan gay!" bentak singto

"boss! Aku juga bukan gay! Aku hanya mencintai phi oajun, kalau lelaki itu bukan phi oajun aku tidak akan suka. Selama kau menaruh perasaan dan seseorang itu bisa membuatmu jatuh cinta itu perasaan yang normal. Gay, lesbian dan sebagainya itu hanya label yang terpenting adalah perasaanmu"

Singto kemudian diam mendengar perkataan fiat. Dia buta akan cinta bahkan dia merasa bahwa dia tidak pernah dan tidak akan jatuh cinta. Cinta hanya akan membuatmu jatuh dan mati.

The Bone Breaker And His Lover (Eng Sub X indo Sub) Complete!Where stories live. Discover now