Chapter 21: City of Rain

7.6K 579 27
                                    

Aku dan si kembar Grey pergi ke Forks pagi-pagi sekali. Argus, kepala keamanan di perkemahan, mengantarkan kami ke Grand Central, setelahnya kami harus melanjutkan perjalanan sendiri.

Di van, aku duduk diantara  si kembar. Dan posisi ini benar-benar tidak nyaman. Mengapa aku setuju untuk mengikuti misi bersama mereka?

Van kami berhenti di depan Grand Central, kemudian Argus memberikan tiga tiket kereta untuk kami semua. Entah bagaimana dia bisa mendapatkannya.

“Mau permen?” Connor menyodorkan sebugkus permen mint kepadaku. Kurasa itu akan membantu mengurangi grogi yang bersarang di dalam tubuhku. Jadi aku memutuskan untuk menerimanya. Aku pun tak mengerti mengapa aku merasa grogi.

Kami memasuki kereta dengan kelas eksekutif. Bangku yang terdapat seperti yang ada di Hogwarts Express. Oh tidak, aku mulai merindukan Hogwarts, lagi. Posisi kami terasa canggung dengan aku yang terus melihat keluar jendela dan mereka yang tidak berniat untuk memulai pembicaraan, sekecil apapun itu. Beberapa menit berlalu dan aku semakin tidak tahan menghadapi kecanggungan ini, jadi aku putuskan untuk tidur saja.

***

Aku merasakan seseorang mengguncang tubuhku. “Emily, ayo bangun,” kata sebuah suara, sepertinya Connor.

Perlahan, aku membuka mataku. Cahaya matahari menerobos masuk melalui jendela kereta. “Dimana kita?”

“Sebentar lagi kita akan sampai di S Broadway/New Main St,” kata Collins. “Kita harus jalan ke Stasiun Yonkers Metro-North Railroad kemudian kita naik kereta sampai ke Rhinecliff-Kingston Amtrak,”

Lalu kereta kami berhenti. Collins dan Connor bangkit dari kursi mereka dan berjalan keluar dengan aku mengekor dibelakang mereka.

“Seberapa jauh stasiun berikutnya?” tanyaku begitu kami menginjakkan kaki di Main St.

“Seharusnya tidak jauh,” jawab Collins.

Kami terus berjalan melewati berbagai restoran di jalan itu. Perutku meraung-raung, meminta untuk diisi. Aku harus pura-pura batuk agar suara perutku tidak didengar oleh si kembar. Lagi pula suara itu sebenarnya tak akan terdengar dengan jalanan yang ramai ini.

Collins terus membawa kami ke barat. Dia berbohong. Sebelumnya dia berkata ‘tidak jauh’ tetapi kenyataannya ini jauh sekali. Kakiku lelah. Aku tidak ingat kapan terakhir kali aku berjalan sejauh ini. Kami melewati Van Der Donck Park dan aku dapat melihat Stasiun Yonkers Metro-North Railroad di depan. Kemudian kami naik Lake Shore Limited 49 ke Chicago Union Station.

“Tolong bilang padaku kalau kita tidak perlu jalan kaki lagi sampai nanti kita tiba di Forks,” aku berucap begitu aku duduk di kursi kereta dengan nafas yang tidak teratur. Mengapa fisik ku sangat tidak bagus, sih?

“Selama dua hari ini kita akan berada di kereta yang sama,” kata Connor. “Begitu kereta sampai di Seattle King Street Station, kita harus jalan kaki lagi sampai ke Seattle Amtrak. Tidak jauh kok, Seattle Amtrak ada di sebelah Seattle King Street,”

“Setelah itu kita jalan kaki lagi sekitar dua menit ke Gateway Transit Ctr.,” kata Collins. “Kemudian kita akan turun di Forks Transit Ctr.”

Aku tercengang. Ini akan menjadi perjalanan yang sangat panjang.

***

Kereta kami tiba di Forks Transit Ctr. tiga hari kemudian. Tiga kali ganti kereta gara-gara aku menabrak seekor anjing yang ternyata adalah seekor monster Chimera atau apapun itu namanya. Sebagian besar waktu aku habiskan untuk tidur. Entah kenapa bagaimana tetapi tidur di kereta sudah seperti rutinitasku.

Begitu kami keluar dari stasiun, kami disambut oleh hawa dingin dan hujan gerimis. Oh, iya, aku lupa bahwa Forks adalah daerah yang paling sering hujan di Amerika Serikat. Dan aku menyukainya. Dengan kelembaban dan langit yang sepertinya selalu tertutup awan, sangat menenangkan.

Shadow (old ver)Where stories live. Discover now