Chapter 36: The Session

5.4K 494 12
                                    

Sehari setelah Volturi pergi, keadaan telah kembali menjadi sangat normal. Seolah semuanya tidak pernah terjadi. Semua orang telah lupa pada serangan Volturi dan juga asal-usul Emily, termasuk Emily sendiri. Berkat manteraku juga, McGonagall yang tadinya akan memanipulasi ingatanku juga menjadi lupa akan semua masalah ini.

Aku sempat menanyakan Emily tentang siapa orang tuanya dan darimana ia berasal. Dan jawabannya adalah "Sejak kecil aku tinggal di panti asuhan di Paris, lalu aku pindah ke asrama. Aku tidak kenal orang tuaku, orang-orang di panti berkata ibuku tidak selamat saat melahirkanku. Dan menurut McGonagall, ayahku yang dulu sekolah di sini meninggal pada saat aku kecil. Memangnya aku tidak pernah memberitahumu?"

Aneh, bukan? Sihir memang hebat. Ia tidak tahu ayahnya adalah vampir dan ibunya adalah demigod. Jadi secara resmi hanya aku yang tahu segalanya, bahkan aku tahu tentang adanya perkemahan khusus keturunan dewa-dewi Yunani dan adanya monster mitologi yang tidak bisa kulihat.

Karena sekarang Emily sudah kembali, maka kami harus melaksanakan sidang akibat penggunaan sihir di bawah umur. Ternyata penggunaan sihir kami terdeteksi saat kami sedang lari dari Volturi di Italia dulu. Dan sekarang Emily sudah tidak ingat kapan ia menggunakan sihir di luar Hogwarts. Aku juga tidak mungkin mengatakan hal yang sesungguhnya pada kementrian sihir. Tidak mungkin mereka harus mengetahui keberadaan Volturi. Jadi aku akan mengarang cerita.

Kami memang menggunakan sihir saat di Italia, tepatnya saat menghindar dari Volturi. Kastil itu memang tidak punya pelindung yang membuatnya tidak terdeteksi. Namun aku akan berbohong dan berkata bahwa kami diserang perampok.

"Aku tidak ingat kapan kita menggunakan sihir di Italia. Yang kuingat hanyalah kita ber-apparate ke sana lalu jalan-jalan," kata Emily heran. Sekarang kami sedang dalam perjalanan menuju stasiun kereta api bawah tanah.

"Itu juga salah satu pelanggarannya, bukan? Waktu itu ada perampok bersenjata, dan aku terpaksa melontarkan mantera kepada mereka," jawabku bohong. Kebohongan yang sangat bodoh. "Lalu seteleh itu kau jatuh dan kepalamu terbentur, makanya kau tidak ingat."

"Lagi pula untuk apa kau menggunakan sihir untuk menyerang muggle?"

"Entahlah, aku panik jadi mau bagaimana lagi?"

Setelah sampai di stasiun, kami segera membeli tiket kereta yang berikutnya dan cepat-cepat turun ke bawah untuk menaiki kereta bawah tanah itu. Sangat tidak enak tidak boleh ber-apparate kemana-mana.

Sesampainya di sana, kami menaiki lift yang berbentuk deperti telepon umum untuk masuk ke Kementrian Sihir. Lalu setelah di dalam, kami masih harus naik lift lagi untuk menuju tempat dilaksanakannya sidang. Namun bedanya lift ini bisa bergerak secara horizontal maupun vertikal.

Ruangan sidang itu berbentuk seperti stadion ukuran mini. Di sana ada sekitar 50 Wizengamot dan juga seorang hakim atau mentri atau apalah aku tidak tahu siapa dia. Para Wizengamot yang duduk melingkar tidak terlalu jauh dari orang yang di tengah itu menyisakan setengah lingkaran di ruangan itu tidak terisi penuh. Di tengah-tengah ruangan itu ada kursi untuk duduk para tersangka, dalam hal ini aku dan Emily.

Orang itu memperkenalkan dirinya sebagai Kingsley Shacklebolt itu membacakan tuduhanku dan Emily sebagai berikut :

1. Ber-apparate dari London ke Italia
2. Menggunakan mantera di depan muggle
3. Ber-apparate dari Amerika ke Hogwarts (hanya Emily)

Untuk tuduhan pertama dan kedua aku bisa menceritakan kisah perampok palsuku. Namun yang ketiga? Aku tidak berpikir sampai kesana. Jika kami tidak bisa membela diri maka ancamannya adalah dikeluarkan dari Hogwarts.

Aku pun menceritakan cerita palsuku didepan semua orang yang ada di sana.

"Mau apa kau ke Italia berdua? Mana orang tuamu?"

Shadow (old ver)Where stories live. Discover now