Malvin🥀

4.8K 519 26
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.

Dia malvin seseorang yang sangat memiliki tembok tinggi di dalam dirinya.

Dia malvin yang selalu tersenyum tipis ke arah orang-orang yang mengkhawatirkan nya.

Dia malvin si anak pintar yang selalu mendapatkan masalah.

Dia malvin kata orang dia anak pembawa sial dan tidak tau diri.

Kata orang Malvin anak nakal, berandalan, tidak punya hati, masa depannya pun suram.

Kata orang Malvin anak yang tidak bersyukur karena memiliki keluarga yang cukup terpandang dan kaya raya.

Malvin selalu tertawa bila mengingat semua itu, Malvin sangat senang bila orang mengira hidupnya bahagia, padahal sebaliknya.

Bahkan Malvin lupa bagaimana cara nya bahagia, Luka dari dalam, luka dari luar membuat Malvin yakin hidup ini hanya lelucon.

Malvin bahkan Yakin Tuhan tidak ingin dirinya bahagia.

Malvin tidak pernah mengeluh, tidak pernah marah, tidak pernah mengacau duluan dan Malvin selalu tersenyum bila dirinya mendapat hinaan, bagi Malvin itu adalah sarapan.

Hidup di keluarga yang terlihat sempurna dari luar membuat Malvin belajar bagaimana sandiwara Hidupnya harus berjalan.

Di sayang depan publik, di banggakan depan publik dan di puji depan publik.

Malvin hanya mendapatkan itu di depan publik bila di belakang, entah lah Malvin pun tak yakin mereka bisa di sebut sebagai keluarga.

Malvin memiliki teman? Tentu saja, dia ketua Genk motor yang cukup di kenal berandal di kotanya ini.

Tapi mengapa Malvin selalu sendirian? Jawabanya mudah, tidak ada yang bisa Malvin percaya di dunia ini, Malvin hanya bergantung hidup pada dirinya sendiri, menopang pundaknya sendiri.

Malvin tidak pernah memberitahu apa yang terjadi pada dirinya hingga menjadi pemberontak seperti ini.

Malvin hanya tersenyum bila teman-teman bertanya, mengapa kamu mencari kebahagiaan dari luar ketika dari dalam saja kamu sudah punya.

Marvel hanya akan bilang.

"Kalian bukan gue! Kalian gak akan paham"

Hanya kata-kata yang selalu keluar dari bibir indah Malvin. 

*******

Giandra setiap hari selalu menghampiri Malvin pria dengan senyum indah itu selalu menyuruhnya pergi menjauh.

Sekarang yang Giandra lihat Malvin sedang Diam di tempat biasa Malvin duduk dengan rokok di tangannya.

Giandra menghampiri, Giandra mengambil bungkus rokok yang ada di samping Malvin dan Malvin hanya menoleh.

"Kesehatan nomer satu, bila tidak ada yang sayang pada dirimu cukup kamu saja yang menyayanginya"

"Kenapa masih deketin gue?"

"Kan Gia bilang mau berteman sama Malvin!"

HoMe For Me (END) [Pdf Versi] ✓Where stories live. Discover now