Kemana?!🥀

2.9K 356 28
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.

Malvin melirik jam sudah pukul 12 siang dan Giandra belum keluar dari sekolahnya, Malvin akan menjemput kekasihnya.

Malvin tidak sekolah karena dirinya sudah selesai, dua bulan kemarin Malvin baru selesai ujian dan sekarang kekasihnya sedang menjalan ujian kenaikan kelas.

Semalam Giandra bilang hari ini adalah hari terakhir nya ujian, artinya tinggal menunggu nilai dan kenaikannya.

Malvin berdecak kesal karena terlalu panas diam di luar, Malvin menstandarkan motor sport nya.

Malvin masuk kedalam sekolah menuju kelas Giandra, Malvin yakin kekasihnya belum keluar dari kelas.

Sudah ada beberapa kelas yang berlalu lalang karena mereka akan pulang ke rumah masing-masing.

Kelas Giandra berada di ujung dari gerbang dekat dengan tangga lantai dua, jadi agak jauh bila berjalan dari gerbang.

Malvin tersenyum saat melihat Giandra melirik kanan kiri dengan kedua tangan memegang ransel, seperti anak TK bila pulang sekolah dan mencari ibu nya, itu ekspresi Giandra sekarang.

Giandra memiringkan kepalanya saat melihat Malvin berjalan ke arahnya dengan pelan.

Giandra tersenyum, Giandra seperti anak kecil bila bersama Malvin padahal Giandra akan memasuki kelas 12 artinya satu tahun lagi Giandra Menempuh pendidikan SMA.

Giandra berdiri di depan malvin dengan senyum manisnya, Malvin mengelus pipi Giandra lembut.

"Pulang?!"

"Hmm!"

Malvin membuka telapak tangannya bermaksud mengambil tangan Giandra untuk di tuntun oleh nya.

Giandra mengambil tangan Malvin dan berjalan beriringan dengan kekasihnya itu.

"Gimana? Gia bisa, soalnya susah tidak?"

"Ihh iya, Soalnya sama seperti yang Malvin ajarkan Semalam sama Gia hihi, jadi Gia bisa mengerjakan!"

Malvin tersenyum, memang sudah satu Minggu lebih Giandra selalu meminta Malvin mengajarkan setiap malam untuk ujian sekolahnya.

"Makasih ya Malvin udah ajarin Gia sampai Gia paham!"

"Sama-sama, tapi kan Gia pintar berarti itu bukan karena Malvin tapi karena Gia yang giat belajar!"

Giandra tersenyum membuat Malvin gemas, ingin mencium kekasihnya tapi ada beberapa guru yang memperhatikan interaksi mereka sekarang.

Tidak sopan bila bermesraan di depan guru, terlebih nama Malvin sudah terpandang sedikit tidak baik di semua pengajar.

"Pelajaran yang sebelumnya sudah di beri tau nilai nya?"

"Sudah-sudah!"

"Gia ada yang di bawah KKM tidak nilai nya?"

"Hmm? Tidak ada hanya ada satu yang pas KKM"

"Hebat, Cantiknya Malvin pinter banget!"

HoMe For Me (END) [Pdf Versi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang