HoMe For Me (END) [Pdf Versi] ✓

HoMe For Me🥀 (END)

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.

Panasnya matahari di siang hari tidak membuat beberapa orang yang berjalan berhenti, mereka terus berjalan untuk ke tempat tujuan.

Begitu juga dengan seorang pria yang membawa satu Gadis cantik berusia 2 tahun, Pria itu terlihat sangat manis dan cantik di waktu bersamaan.

Hari ini mungkin dirinya mendapatkan sedikit masalah, ketika akan berkunjung ke kantor suaminya ada kendala di mobil yang membuat pria itu mau tak mau harus mencari Taxi.

"Maaf Nona Giandra, bapa tidak melihat kesalahan jadi hal ini sampai terjadi."

Giandra tersenyum dengan ramah, "tidak masalah pak, Gia bisa menggunakan Taxi... Nanti Gia bilang Mas suami biar telpon bengkel."

"Terimakasih nona." Giandra mengangguk dan mulai masuk kedalam Taxi, membawa anak cantik yang daritadi tertidur.

"Ke kantor Gi'M company ya pak," ujar Giandra membuat supir taxi itu mengangguk pelan.

Giandra berusaha menelpon Malvin tapi tidak tersambung, beberapa jam lalu Malvin mengabarinya bahwa dirinya akan ada meeting besar-besaran dengan para karyawan mungkin sedang meeting.

Giandra memotret anaknya yang sedang tidur di pelukannya, Giandra terkekeh wajahnya sangat mirip dengan Giandra kecil hanya berbeda di area hidung saja karena mirip dengan suaminya Malvin.

"Cya anak Buna gemes." Giandra mengelus pipi anaknya dengan gemas.

"Suaminya kerja di perusahaan tuan Malvin ya?" tanya supir taxi itu membuat Giandra terkekeh.

"Iya pak benar, saya mau mengantar anak saya yang rewel ingin bertemu Dengan Baba nya." Giandra tersenyum ramah.

Giandra kembali fokus pada sang anak yang masih tidak terusik padahal daritadi Giandra mengganggunya.

*

"Ini pak uangnya kembaliannya buat bapa aja, semoga rezekinya lancar ya pak," ujar Giandra membuat supir taxi itu berterimakasih banyak.

Giandra turun dan seakan mengerti si anak cantik terbangun dari tidurnya membuat Giandra terkekeh, "Anak Buna tau aja kalau udah sampe, Cya rindu baba?"

Giandra menurunkan anaknya dan menuntun sang anak ke arah perusahaan yang menjulang tinggi milik suami nya itu.

Tumben sekali tidak ada karyawan berlalu lalang mungkin benar bahwa Malvin sedang meeting dengan semua karyawannya.

Giandra melihat satu wanita dan satu pria berdiri di depan pintu masuk, Giandra menghampiri. "Permisi, mas suami ada di dalam tidak?"

"Mas suami siapa Kak? Kita gak tau suami kakak siapa" kesal si wanita membuat Giandra yakin mereka belum mengenal Giandra.

"Tuan Malvin." Wanita itu menatap Giandra dengan tajam kemudian terkekeh, "jangan Halu kak, tuan Malvin sedang sibuk!"

Giandra mendengus kesal apa nya yang halu, memang Malvin suaminya..

"Kalian karyawan baru?" tanya Giandra membuat si pria mengangguk pelan, dugaan Giandra benar.