ancaman?!🥀

3.6K 391 34
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.

Malvin terkekeh melihat Wajah Giandra saat tidur sangat menggemaskan dan Malvin suka.

Semalam Hujan Petir Membuat Bunda Dian menelpon Malvin dan menyuruh Malvin datang kerumah untuk menemani Giandra tidur.

Wangi Bedak bayi dan susu Strawberry membuat Malvin suka berada di kamar Giandra.

Giandra menangis semalaman karena suara petir saling bersahutan membuat Trauma Giandra kembali, trauma akan kehilangan sang papa.

Sampai sekarang Giandra masih takut dengan yang namanya Petir dan Geledek Karena mereka menemani Giandra saat sang papa menghilang.

Bunda Dian bahkan Meminta maaf karena melihat Giandra begitu ketakutan, Takut merepotkan Malvin.

Padahal Malvin tidak masalah malahan Malvin sangat senang bila Giandra terbuka kepada dirinya.

"Gia sayang, Bangun Yuk udah siang kita kan mau sekolah!"

Malvin mengusap pipi Giandra dengan lembut, membangunkan Giandra untuk segera bersiap karena mereka akan sekolah.

Mata indah berwarna coklat itu terbuka dengan perlahan, Giandra mengerjapkan matanya berulang menghalau cahaya yang masuk kedalam mata nya.

"Malvin..."

Suara Giandra sangat kecil membuat Malvin khawatir mungkin semalam kebanyakan menangis.

"Tenggorokan Gia sakit gak?" Giandra menggelengkan kepalanya lalu memeluk Malvin dengan erat.

"Gia mau mandi tapi Gia malas bangun!"

Malvin terkekeh mendengar nada manja milik Giandra.

"Gak boleh malas dong sayang, Nanti calon anak kita juga jadi malas Kayak Gia gimana?!"

"Hmm?!" Malvin terkekeh dan mengecup kedua mata Giandra dan hidung mancung Giandra.

"Pacar Malvin gemes, pacar Malvin paling gemes Gia tuh!"

"Gia Cantik?"

Giandra bertanya dan Malvin malah terkekeh, Malvin mengusap rambut Giandra dan tersenyum.

"Gia cantik, cantik banget pacar Malvin paling cantik sedunia!"

"Gia kan cowo tapi Malvin orang kedua yang bilang Gia cantik, papa dulu suka bilang Gia cantik sekarang Malvin juga!"

"Papa Gia emang bener kok, Gia cantik pacar Malvin! Malvin beruntung Karena punya pacar cantik kayak Gia!"

Giandra terkekeh dengan malu, wajah Giandra berubah menjadi merah karena Malvin terus berucap bahwa Giandra cantik.

"Gia tambah cantik kalau lagi malu, tuh mukanya merah-merah!" Malvin menusukkan jari nya ke pipi Giandra yang memerah.

"Malvin jangan goda Gia terus!" Malvin tertawa dan memeluk Giandra semakin erat, enggan melepaskan malaikat kecil yang ada di dekapannya itu.

"Malvin gendong Gia ke kamar mandi ya? Gia malas bangun"

"Karena Giandra cantik, gemes, Sama gembil jadi Malvin mau deh Gendong Gia!"

HoMe For Me (END) [Pdf Versi] ✓Where stories live. Discover now