welcome Giandra kecil🥀

3.4K 345 18
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.

Giandra menatap beberapa rak makanan dengan senyum tipis tangannya terus mengelus perutnya yang sedikit besar.

Ada beberapa tatapan aneh dari pengunjung lain dan ada juga yang memberi Giandra nasihat untuk selalu hati-hati.

Giandra tidak malu menunjukan kehamilan nya di depan umum walaupun bagi sebagian orang itu sangat tidak mungkin tapi Giandra bersyukur.

Giandra berada di supermarket dekat dengan perumahan mama Deviana, hari ini hari Minggu dan Malvin masih tidur dengan lelap.

Giandra berniat membuatkan Malvin sarapan jadi dirinya pergi ke supermarket sebentar.

"Nona kamu sendirian?" Giandra menoleh saat sedang mencari ciki ada seorang wanita tua yang menghampirinya.

Giandra tersenyum dengan ramah, "Gia sendirian.." jawab Giandra membuat wanita tua itu menghela napasnya takut.

"Suami mu dimana?" tanya wanita tua itu lagi.

"Gia ke supermarket tidak ijin sama mas suami karena dia masih tidur kasihan terlalu banyak bekerja." Giandra menjawab dengan tangan memasukan beberapa makanan ringan ke Keranjang nya.

"Lain kali kamu harus mengabari suami mu dulu, Dan hati-hati jangan terlalu banyak bergerak sepertinya kamu akan segera melahirkan.." Giandra mengangguk mendengar nasihat dari wanita tua itu.

"Terimakasih banyak Nyonya..." Wanita itu mengelus perut Giandra sebentar kemudian pamit untuk pergi.

Giandra kembali melanjutkan membeli makanannya, Giandra bingung sebenarnya harus membeli apa lagi.

"Aww..." Giandra meringis dan memegang perutnya, "sayang jangan nendang-nendang Buna masih di supermarket.." lirih Giandra kesakitan.

"Sttt... Sakit." Giandra kembali meringis karena perutnya benar-benar sakit, Giandra mengambil ponsel untuk mengabari suaminya.

"Sayang Gia dimana? Jangan buat Mas khawatir cantik."

"Mas suami hiks... To-long Gia, Gia ada di supermarket Deket perumahan.." Giandra menangis kesakitan membuat Malvin panik.

"Tunggu sebentar mas kesana sekarang.."

Giandra mematikan sambungan telpon dan mengelus perutnya lagi, "Dede jangan Nendang terus Buna kesakitan.." Giandra berusaha untuk anaknya tidak menendang perut Giandra.

Sudah sakit karena tendangan sang anak, di tambah perut Giandra sakit karena kontraksi sepertinya akan lahiran.

"Bunda sakit..." lirih Giandra saat perutnya semakin merasakan kesakitan, tidak ada pengunjung ke rak jajanan membuat Giandra semakin gusar.

"Sayang.." panggilan itu membuat Giandra menoleh, Malvin datang dengan wajah khawatir nya.

"Sakit mas hiks... " tangis Giandra sangat kesakitan membuat Malvin semakin bingung.

"Kerumah sakit sekarang." Malvin menggendong Giandra seperti bridal style.

Berlari meninggalkan supermarket dan menyuruh bodyguard nya untuk membayar Jajanan Giandra.

HoMe For Me (END) [Pdf Versi] ✓Where stories live. Discover now