kemarahan Malvin?!🥀

4.6K 433 80
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah satu Minggu Malvin tidak bertemu dengan kekasihnya, Entah kenapa Giandra akhir-akhir ini menghindar dari Malvin dan Malvin tidak tau alasannya kenapa.

"Bibin, kira-kira Giandra kenapa ya"

"Malvin anjing! Nama gue bintang"

Malvin hanya diam tanpa menjawab ucapan bintang, Malvin menyenderkan tubuhnya di sofa empuk.

"Mending Lo ajak ngobrol Giandra nya dari pada uring-uringan kek orang gila!"

"Gia gak mau ketemu gue Bintang! Lama-lama Lo mirip si Tio"

Malvin mendengus kesal dengan bintang, Malvin memejamkan matanya berusaha mencari cara agar bis bertemu dengan kekasihnya, Demi apapun Malvin sangat merindukan Pria cantiknya itu.

"Dia suka apa Lo datangin rumahnya dan kasih itu, ngomong baik-baik kalau bisa minta ijin sama orang tuanya juga! Lo pinter Malvin tapi kalau urusan kayak gini kenapa ngedadak jadi bego sih"

Malvin tersenyum tipis tapi pandangannya masih ke arah atap ruangan.

Malvin beranjak dan membawa jaketnya, Malvin akan menemui kekasihnya bagaimanapun caranya.

"Gue ke rumah si cantik dulu jangan chat atau telpon gue sampai gue yang ngasih Lo kabar duluan!"

"Iya, iya sana Lo pergi!"

Malvin meninggalkan markasnya dan bergegas pergi ke arah Motornya.

Waktu menunjukan pukul 3 sore dan mereka baru pulang dari sekolah, Jadi Malvin yakin Giandra ada di rumahnya.

Malvin akan meluruskan dan mencari tau apa yang terjadi dengan Giandra, Malvin yakin kekasihnya ada yang menganggu dan menyebabkan Giandra tidak mau bertemu dengannya.

"Whoever he is, I will kill him"

Malvin tersenyum menyeringai dan bergegas meninggalkan Parkiran yang ada di markasnya.

Malvin akan pergi ke supermarket dan membeli jajanan kesukaan Giandra agar Giandra mau bertemu dengan dirinya. 

****** 

Malvin sangat ragu untuk mengetuk pintu rumah sederhana milik Giandra itu, rasanya rindu Malvin sudah memuncak.

Ketika Malvin mengetuk pintu seorang wanita paruh baya membuka pintu rumah dan tersenyum dengan ramah ke arah Malvin.

"Malvin!"

"Selamat sore bunda, Giandra nya ada?"

"Gia ada di dalam bunda baru saja menenangkan Giandra, Sudah satu Minggu setiap pulang sekolah Giandra selalu menangis"

Malvin mengepalkan Tangannya saat mendengar ucapan Bunda Dian, Malvin semakin yakin ada masalah dengan kekasihnya.

"Malvin boleh bertemu dengan Gia bunda?"

"Boleh nak, Giandra Sepertinya merindukan Malvin dia selalu menangis dan bilang "Bunda Gia rindu Malvin" apakah ada masalah?"

Malvin menggeleng kan kepalanya dan menghela napas Mengontrol emosinya agar stabil.

HoMe For Me (END) [Pdf Versi] ✓Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin