15 || Teh botol bentuk nya kotak

81 58 16
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Pagi hari udara sangat dingin. karena cuaca hujan, Albian baru saja selesai mandi, dan melihat ke arah jendela memperhatikan air hujan terus—berjatuhan dari langit yang gelap, "hari ini gue ngerasa ada yang aneh sama perasaan gue, serasa beda banget" ujar nya masih menatap ke arah luar jendela.

"Ah. Mungkin cuman perasaan gue doang"

Albian mengabaikan perasaan itu. lalu bergegas keluar kamar dan turun untuk ikut sarapan, "Good morning Bunda" Albian menyapa Bunda, lalu memeluk Bunda kesayangan nya dari belakang.

"Morning to sayang. Silahkan duduk pangeran Bunda" kata Bunda sambil memundurkan kursi untuk Albian duduk.

"Mau sarapan sama apa?" tanya bunda dengan senyuman manis nya.

"Sama nasi goreng buatan Bunda. pastinya, dengan toping telur mata ayam dan baso goreng atau basreng"

Albian membeberkan menu sarapan kesukaan nya dengan detail. Bunda langsung bergegas mengambil kan nasi goreng yang Albian ingin kan. "Siap pangeran, nasi goreng hangat akan bunda ambil kan" kata bunda lalu berjalan ke arah dapur.

Bunda kembali dari dapur sambil membawa nasi goreng pesanan Albian. Bunda menaruh nya dihadapan Albian, "habis kan ya!!" Kata bunda sambil  mengambil telur ceplok ke piring Albian.

Saat Albian sedang menyantap sarapan nya dengan lahap. Tiba-tiba terdengar suara teriakan begitu melengking seakan-akan ingin memecahkan gendang telinga nya. "HALOOO SELAMATT PAGII PARA MAHLUK BUMI~" teriak Lia sambil menuruni tangga dengan cepat.

"Astaghfirullah" kata bunda pasrah dengan kelakuan anak gadis nya.

"YA ALLAH, ADEK SIAPA SIH?" tanya Albian dengan nada yang sedikit naik.

"Bukan adek aku kan Bun?" Tanya Albian pada bunda, namun bunda hanya senyum tertekan.

"lain kali kalo mau ngasih ucapan selamat pagi. ga usah teriak-teriak, bisa pecah telinga yang denger suara kamu dek" peringatan Albian pada adek tercintah nya.

Bunda hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala nya. sambil melihat sikap anak-anak nya yang begitu aktif dan random sekali, saat mereka sudah berkumpul mereka sarapan bersama.

Ruang makan hening. hanya ada suara sendok dan garpu beradu diatas piring dan meja makan, saat sedang enak-enak makan, tiba-tiba handphone Albian bergetar dan berdering artinya ada yang menelepon nya.

Di panggilan telepon itu tertulis Nasya.

"Albian" Panggil bunda. mengapa Albian tak mengangkat telpon itu, malahan dia bertingkah seolah-olah tak mendengar apa-apa.

"Gapapa. lanjut aja makan Bun, gak usah dengerin hp itu"  acuh Albian lalu lanjut makan tanpa menggubris ponselnya yang terus berdering.

Lia yang penasaran justru malah berdiri. dan melihat ke arah ponsel Albian yang tergeletak di meja makan, tepat sebelah Albian. "Siapa tuh?? OMO!! NASSYA!!??" Reflek Lia menaikan nada bicaranya.

ALBIAN :Fly and fall「pre order」Where stories live. Discover now