Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
••••
Tidak terasa Albian sudah menghabiskan hari liburan nya di London. Sekarang Albian sudah mulai masuk kampus dan mengikuti kegiatan belajar di kampus, Albian berkualiah di kampus yang bernama Imperial College Business School
Albian berjalan masuk ke salah satu pintu lorong gedung besar itu. Dia perjalan sambil membawa buku dan tas yang ia gendong di punggung nya, saat memasuki pintu kelas Albian tidak sengaja menabrak seseorang saat hendak masuk kedalam kelasnya.
Brakk..
"I'm s-sorry" kata seseorang yang menabrak Albian barusan.
"No problem" jawab Albian lalu berjongkok mengambil buku nya yang terjatuh akibat tarakan tadi.
"you are not hurt?" Tanya laki-laki yang menabrak nya tadi, Albian berdiri lalu menjawab "I'm fine"
"I really didn't do it on purpose" kata laki-laki itu.
Mampus gue gak tau artinya apa. Batin Albian
"You can speak Indonesia?" Laki-laki itu mulai bertanya lagi, Tapi kali ini Albian bisa menjawab nya.
"Yes" jawab Albian antusias.
"You orang indo?. Tapi kok kaya bule ya " Kata laki-laki itu sambil terkekeh kecil.
"Lo orang indo juga?" Tanya Albian tak percaya.
"Yoi bro, gue anak Bandung" Ucap nya
"By the way, nama Lo siapa?" Tanya Albian sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
Laki-laki itu langsung menjabat tangan Albian. "Gue Denis, Denis Gelan Arseno" Ucap laki-laki itu lalu melepas kan tangan nya, dari Albian.
"Lo?" Kata Danis
"Gue Albian, Albian Alaskar" jawab Albian, tapi muka Denis langsung berubah menjadi panik, lalu dia kembali bartanya, "Alaskar? Gue gak asing sama marga itu."
"Jangan-jangan Lo-, ah gk mungkin sih" Ntah lah Denis ingin mengatakan apa, Tapi Albian langsung menyaut dengan cepat.
"Apa yang gak mungkin bro. Pasti Lo mau ngomong tentang anak BM kan?" Jawaban Albian lagi-lagi membuat Denis kaget tak berkutik.
"Lo tau mereka?" Tanya Denis
"Tau" jawab Albian singkat sambil berjalan menuju kursi tempat duduk nya. kursi paling belakang, dan berada diujung sebelah kanan dekat tembok, saat Albian berjalan menuju tempat duduk nya Denis mengikuti Albian, Albian yang melihat itu pun megeryitkan dahi nya binggung dengan tingkah Denis.
