25 || Hari Keberangkatan.

71 40 3
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Hari ini adalah hari keberangkatan Albian ke London. kini jam tepat menunjukkan pukul 10.25 menit, Di rumah Albian, sudah lumayan ramai karena anggota geng dan beberapa kerabat dekat darinya datang untuk doa bersama agar Albian selamat sampai tujuan dan pulang membawa ilmu yang bermanfaat.

Seorang laki-laki berjalan dari arah pintu masuk menuju ruang tamu yang sudah ramai oleh geng Blackmoon, "Bro. Sukses ya disana" semua orang yang ada di ruang tamu menoleh ke sumber suara tersebut.

Albian yang sedang berada di tengah-tengah semua anggotanya pun ikut menoleh ke sumber suara dan langsung menyaut "Eh bang Ali. Iya aamiin" jawab Albian.

Albian berdiri dari duduknya. Dan berjalan mendekat ke arah Ali yang masih berdiri "Gabung bang, masih inget kan sama muka tiga orang yang di pojok itu?" Tanya Albian pada Ali.

Ali terkekeh pelan. "Pasti dong, Tiga orang yang pernah salah cari gara-gara sama orang kan? HAHA liat aja muka nya langsung pada kusut" Ledek Ali pada Ray, Elang, dan Revan.

"Inget ae Lo, kalo kebaikan gue pasti Lo lupa" saut Revan dengan muka tertekan.

"Mana mungkin Rev. Gue gak mungkin lupain kebaikan Lo semua" kata Ali.

"Syukur deh" ujar Ray pelan.

"Widih.. ada kemajuan ya Ray? Akhirnya mau ngomong juga sama gue." ledek Ali pada Ray.

Sedangkan Elang dia hanya bisa diam. Selain menahan malu, dia juga takut kena ulti ke—dua kali nya oleh Ali "tumben si bungsu diem, lagi gak ada nyali?" kata Ali.

"Apaan sih" jutek Elang.

Elang diam kembali setelah menjawab Ali dengan jutek. di dalam hati Elang, Ray, dan Revan mereka sedang jedag–jedug karena tatapan Ali yang terus menatap mereka bertiga.

"Udah kali bang, kasian curut gue pada mingkem semua haha" kata Albian pada Ali.

"Kalo diem gini kan adem Al" jawab Ali sambil tertawa puas melihat tiga inti geng BM tertekan.

***

Kini Fania sedang memandangi wajahnya didepan cermin hias. Perempuan yang selalu terlihat ceria itu sekarang sedang menangis seakan tidak rela seorang kekasih nya akan pergi meninggalkan nya. padahal, dari awal jadian di pantai itu,dia hanya tidak sengaja menganggukkan kepalanya, tapi kenapa? perasaan ini muncul secepat ini?dan muncul disaat yang tidak tepat

"LDR, apa gue bisa?" Tanya Fania pada bayangan di cermin itu.

"Gue kenapa gini ya tuhan?" Ucap Fania sambil menghapus air matanya dengan cepat.

"Gak usah alay Lo, Fania!!!" Tegur nya pada diri nya sendiri, tapi air mata itu tetap jatuh terus menerus seperti bendungan yang sudah jebol oleh dorongan air yang kencang.

ALBIAN :Fly and fall「pre order」Where stories live. Discover now