09- Lo kayak Shani Del!

1K 142 6
                                    

🦋Happy Reading🦋

"Tentang sebuah Asmaraloka, yang tak akan menjadi jatukrama

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

"Tentang sebuah Asmaraloka, yang tak akan menjadi jatukrama. Karena sang Nona tak juga Asmara."

Artinya : "Tentang sebuah Kisah Cinta, yang tak akan menjadi Teman Hidup. Karena Sang perempuan tak juga cinta."

***

Keesokan paginya Siska sudah rapi dengan pakaiannya. Wanita itu tengah membawa dua koper. Entah mau pergi kemana. Wajahnya terlihat sedih dengan putusan Arsen. Karena laki-laki itu memindah tugaskan Siska ke luar negeri. Dua koper itu sudah di angkat ke dalam mobil. Meski keputusan Arsen tak disetujui oleh Siska sebelumnya, tapi Siska sudah berpikir dua kali karena untuk Adel.

"KAK SISKA!" Teriak Adel dari dalam sana.

Namun gadis itu di tahan oleh orang-orang Arsen. Sehingga tak bisa menghampiri Siska yang tengah masuk ke dalam mobil.

"KAK SISKA, JANGAN PERGI KAK!"teriaknya lagi.

"Lepas! Lepasin Gue." Ujar Adel pada mereka. Gadis itu meronta ingin melepaskan pegangannya. Namun tenangaya tak cukup kuat.

"Lepasih Anjing! Lepasin!" Ujar Adel lagi.

"Masuk Siska." Perintah Arsen.

"Lepasin Adel dulu Pa." Pinta Siska.

"Papa bilang masuk." Perintahnya lagi.

"Siska mohon kali ini aja, biarin Siska meluk Adel sebelum ke Amerika." Pinta Siska.

Arsen mengangukkan kepalanya, dengan segera Siska menghampiri Adel.

"Lepasin Adel." Perintah Siska pada orang-orang Papa nya.

Setelah melepas Adel segera berlari memeluk Siska dengan erat. Begitupun Siska membalasnya memeluk Adiknya untuk terakhir. Isakan terdengar dari Adel. Siska juga mengusap lembut rambut itu.

"Dengerin kakak Adel. Kakak sayang sama Adel, Kakak harus pergi dulu dari Adel ya. Jangan lupa makan, jangan lupa sekolah, yang penting jangan bantah Papa, Mama." Ujar Siska tepat di telinga Adel.

Isakan Adel semakin menjadi-jadi karena ucapan Siska barusan. Ia semakin mengeratkan pelukannya. Namun beberapa kemudian Siska melepaskan pelukannya. Menangkup wajah Adel, mengusap air mata yang berada di pipi Adel.

"Hey! Adik kakak yang cantik, dengerin kakak. Kakak cuman bentar kok di sana, Kakak janji bakal pulang. Sementara Adel dirumah dulu sama Papa Mama."

"Kak..."

"Adel, Kak Siska mau minta sesuatu sama Adel. Boleh!" Adel menganggukkan kepalanya.

"Adel mau nurut sama Papa Mama?" Gadis itu diam membisu saat permintaan Siska yang menurutnya sudah ia turuti.

Distant feelingKde žijí příběhy. Začni objevovat