38 - Kedua kahh?

1.3K 177 20
                                    

🦋Happy Reading🦋

Hallo para pembaca, selamat malam. Gimana kabarnya, aku rindu banget sama kalian.

"Griya kita terlalu Sunya, ia juga merasakan Elegi dari kita. Daksa ini sudah tak mampu untuk terus bertahan. Namun Atma ini ingin terus saja Amertan, didalam Asmaraloka ini."

Artinya :
"Rumah kita terlalu Sunyi, ia juga merasakan Kesedihan dari kita. Tubuh ini sudah tak mampu untuk terus bertahan. Namun Jiwa ini ingin terus saja Abadi, didalam Kisah cinta ini."

***

Apartemen Gracie.

Adel dan Gracie tengah berada di kasur yang sama. Tubuh mereka berdua terbungkus oleh selimut berwarna putih.

"Makasi ya Del, udah di tahap ini. Aku seneng banget hari ini Del." Ujar Gracie, kepalanya sedikit mendongak ke atas menatap rahang Adel.

"Sama-sama kak, Adel juga seneng bisa buat kakak seneng. Tapi maaf ya kak, kalau Adel nantinya enggak bisa bertahan buat kakak."

"Heh! Ngomong apa sih Del! Aku enggak suka ya kamu ngomong gitu." Gracie sedikit kesal dengan apa yang di ucapkan Adel.

"Maaf kak."

Gracie memposisikan dirinya lebih nyaman lagi. Tangannya memeluk lembut perut Adel. Gracie juga merapatkan pelukannya.

"Aku sayang sama kamu Del, jadi jangan tinggalin aku ya. Kapan pun itu, aku mau kita sama-sama sampek maut memisahkan Del."

"Iya kak."

"Ihh Del janji duluu." Kelingking Gracie sudah berada tepat di depan wajah Adel.

Adel menatap jari kelingking Gracie yanh putih bersih. Terlihat sangat kecil tapi. Berbeda dengan tanganya.

"Del, ayo janji. Sama-sama janji buat ini." Ujar Gracie memecahkan lamunan Adel.

Belum sempat Adel meraih Kelingking Gracie. Ponsel yang berada di atas meja berdering.

Adel meraih ponsel itu, tertera dengan Nama 'Shani'.

"Kak Shani ya kak?" Tanya Adel.

Adel mengetahui siapa yang menelfon Gracie. "Yaudah kak angkat aja, Adel mau ke kamar mandi dulu."

Adel ingin beranjak pergi dari kasur. Lalu tangan Gracie meraih tangan Adel.

"Gapapa kak, udah angkat aja. Udah biasa juga kan?"

"Del.."

Belum sempat Gracie berkata, Adel sudah berlalu dan masuk ke dalam kamar mandi.

Adel menutup pintu, punggungnya ia sandarkan ke balik pintu. Matanya tiba-tiba mengeluarkan air mata. Kalau boleh jujur ia cemburu dengan perhatian Gracie kepada Shani.

"Adel jadi yang kedua ya kak?" Gumamnya.

Yang di utamakan selalu saja Shani. Apa-apa Shani, ini itu Shani. Terlihat sangat bahagia Gracie dengan Shani. Gracie selalu berkata Sayang, tapi kenapa seperti ini jadinya.

"Katamu sayang Kak, tapi kenapa aku yang kedua. Nanti alasan apa lagi, yang harus kamu berikan kepadaku untuk kak Shani?"tanpa ia sadari cairan bening itu lolos.

Tak lama setelah itu, ketukan terdengar di telinga Adel.

"Del, buka pintunya. Kakak mau ngomong." Ujar Gracie dari balik pintu.

Distant feelingWhere stories live. Discover now