16 - Cantik dan Gantengan Gue

1K 137 6
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Hay Dahayu apa kamu tau, kalau Aku sedang Gundah. Karena Asa ku yang Aksa dan Hirap, padahal aku ingin Asmaraloka yang Amerta."



***

Keesokan paginya Gracie harus menjemput Adel di rumahnya. Karena memang sudah janji kalau setiap hari harus berangkat sekolah bersama. Sebenarnya Gracie enggan untuk menjemput Adel, tapi mau gimana lagi selain perintah dari ayahnya Adel ia juga mendapat perintah langsung dari Papa nya sendiri.

Gracie yang sudah berada di depan rumah Adel, sedang menunggu Adel yang keluar rumah. Tak berapa lama sosok yang ia tunggu keluar. Wajah Adel terlihat lesu, matanya terlihat sebam. Jalannya juga terlihat tak seperti orang sehat.

"Nak Grec ini Adelnya udah siap." Ujar Biru.

"Ehh iya tante." Jawab Gracie dengan lembut.

Setelahnya Adel menjabat tangan Biru dan masuk ke dalam mobil Gracie. Sejak Adel berangkat dengan Gracie, Adel tak perlu repot-repot membawa kendaraan lagi.

Di dalam mobil Adel tetap diam, dan tak mau membuka suara. Begitupun dengan Gracie, gadis itu itu juga diam.

"Del!" Panggil Gracie.

"Hmm.. apa Kak?"

"Gue mau tanya!"

"Kalau lo mau tanya soal proposal gue enggak akan jawab kak. Karena gue enggak salah. Lo juga tau itu, karena waktu prolosal itu hilang gue juga sama lo" Jelas Adel panjang lebar.

"Bukan itu yang mau gue tanyain."

"Terus lo mau tanya apa Kak?"

"Ini tentang perjodohan kita Del."

"Kenapa lagi? Lo mau bilang kalau enggak mau nikah sama gue?"

"Bisa enggak sih lo jangan potong omongan gue." Ujar Gracie dengan kesal karena Adel selalu memotong ucapannya.

"Iya maaf."

"Gue mau buat perjanjian sama lo waktu kita nikah."

"Perjanjian apa Kak?"

"Nanti gue tulis, lo tinggal baca aja."

"Gue juga mau buat surat perjanjian sama lo kak."

"Dihh kok gitu? Yang boleh cuma gue!" Ujar Gracie

"Lohh enggak bisa gitu dong kak, yang ngejalanin kita berdua. Pokoknya gue juga mau buat surat perjanjian itu."

"Yaudah oke gue setuju." Ujar Gracie.

Setelah percakapan itu selesai, keheningan terjadi lagi di antara mereka berdua.

"Ohh iya kemarin lo udah janji sama gue buat ngasih tau alasan lo kenapa mau nerima perjodohan ini."

Distant feelingWhere stories live. Discover now