14 - Serumah pun terasa Asing

977 127 6
                                    

🦋Happy Reading🦋

"Yang Niskala adalah Asmaraloka kita

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

"Yang Niskala adalah Asmaraloka kita. Namun aku berhasil membuat Melankolia dalam kisah kita. Tapi Renjanmu tak bisa bertemu."
-Ruby Adelia-


***

Sesampainya di sekolah Adel dan Gracie masuk dengan berjalan beriringan. Baru kali ini pemandangan yang langka. Apa lagi yang terlihat adalah sang ketos dan troubelmaker sedang berjalan bersama. Untung belum banyak yang datang pada saat itu. Namun teman-teman Gracie sudah menunggunya di koridor sekolah. Wajah mereka terlihat sangat heran apa lagi dengan Indah. Padahal baru kemarin malam dia berbicara tentang Adel dan Gracie dengan Oniel. Ehh pagi ini sudah terlihat bersama.

"Mimpi apa gue semalem liat pemandangan ini?" Celetuk Marsha.

"Syukuran kayaknya kita!" Sahut Christy.

Sedangkan Indah hanya diam membisu di sana. Hanya memandang Gracie yang semakin dekat ke arahnya. Apa lagi Adel yang berada di belakangnya.

"Ini beneran?" Batin Indah.

"Kok lo bisa sama dia?" Tanya Marsha saat Gracie sudah berada di depannya.

Gracie melirik sedikit ke arah Adel, dan memutar bola matanya malas."Mobilnya tadi mogok di jalan, jadi gue tebengin."

"Aduhh baik banget sih temen gue satu ini." Ujar Christy dengan merangkul Gracie dan memberikan senyum manisnya.

"Memang sangat baik ketos kita satu ini." Sahut Marsha.

"Udah! Kita masuk kelas aja yuk." Ajak Gracie.

Gracie berjalan melewati teman-temannya. Meninggalkan Adel di sana, sedari tadi Adel diam membisu tak berani berucap sesuatu. Marsha dan Christy mengikuti Gracie sedangkan Indah tetap di sana. Matanya tepat menuju ke arah Adel.

Tanpa basa-basi Indah melayangkan pelukan pada Adel. Memelukanya dengan sangat erat. Tapi tak langsung di balas oleh Adel. Di situ Adel masih keheranan.

"Kak! Lo ngapain? Nanti kalau Oniel tau marah sama gue lagi!" Tanya Adel.

Indah masih diam, tapi masih memeluk Adel dengan pelukan yang sangat hangat. Indah juga memberikan Tepukan pada punggung Adel dengan lembut. Baru kali ini ada orang yang memeluknya kecuali Siska. Adel merasa ada orang yang peduli dengannya selain Siska dan sahabatnya.

Beberapa saat kemudian Indah melepas pelukannya. Menatap Adel dengan sangat teduh matanya. Senyum tipis ia berikan pada Indah. Setelahnya Indah mengusap rambut Adel.

"Gue salut sama lo!" Ujar Indah. Kening Adel mengerut sempurna.

"Lo kenapa kak?" Heran Adel.

"Gue dukung lo sama Gracie, tapi jangan terlalu berharap lebih dari Gracie. Gue tau betul Gracie seperti apa, dia tidak mungkin mencari pengganti Shani." Jelas Indah.

Distant feelingрдЬрд╣рд╛рдБ рдХрд╣рд╛рдирд┐рдпрд╛рдБ рд░рд╣рддреА рд╣реИрдВред рдЕрднреА рдЦреЛрдЬреЗрдВ