33 - Ruang Homodialisis

1.3K 163 26
                                    

🦋Happy Reading🦋

Hallo teman-teman maaf banget hari ini enggak ada diksi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hallo teman-teman maaf banget hari ini enggak ada diksi. Tapi enggak papa kan kalau enggak ada diksi?

Seru ada diksi? Atau enggak nih?

***

"Kak Grec enggak masuk kelas aja?" Tanya Adel.

Gracie melepas pelukannya lalu menatap Adel dengan tatapan yang heran."Kamu kenapa sih Del? Pengen banget aku ke kelas?" Tanya Gracie.

"Ketos enggak boleh kayak gitu Kak. Ketos harus mencontohkan yang baik buat murid lainnya." Jelas Adel.

Gracie, memeluk lengan Adel meletakkan kepalanya tepat di bahu Adel. Wajahnya terlihat cemberut.

"Kenapa sih kak?"

"Aku masih mau sama kamu di sini Del! Emang enggak boleh?"

"Nantikan juga ketemu kak kalau di rumah."

Terlihat Gracie enggan untuk melepas pelukan di lengan Adel. Ia semakin mendusel-ndusel di daerah bahu Adel. Mungkin ini baru pertama kalinya Gracie melakukan hal seperti itu kepada Adel. Begitupun dengan Adel. Ini baru pertama juga buat dirinya. Selain Aila tidak ada berani yang seperti itu kepada Adel. Karena memang hanya Aila yang dekat dengan Adel.

"Nanti kalau kam Shani nyariin gimana? Apa lagi kalau tau sama aku?"

Gracie terlihat seperti berpikir sejenak lalu menatap Adel. Wajahnya terlihat ingin marah kepada Adel, karena Adel menyuruh Gracie untuk pergi dari sana.

"Ayo lah Kak, aku enggak mau kalau Kak Grec jadi bahan bicaraan orang-orang." Ujar Adel dengan menyingkirkan rambut Gracie yang menutupi matanya.

"Kamu gimana?"

"Aku di sini sampek pulang."

"Yaudah kalau gitu, nanti istirahat aku balik lagi. Kita makan siang bareng ya." Ujar Gracie.

Adel tersenyum dengan ucapan Gracie. Lalu ia menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Yaudah sana masuk kelas." Perintah Adel dengan lembut.

Gracie berdiri dari duduknya dan melangkah pergi dari sana. Namun langkahnya terhenti dan berbalik menatap Adel. Kening Adel mengerut karena melihat Gracie berhenti di sana.

"Kenapa Kak?"

"Ada yang ketinggalan!" Ujar Gracie.

"Ap..."

Suara Adel hilang seketika karena bibirnya sudah di bungkam oleh Gracie. Sebuah kecupan mendarat di bibir Adel. Dengan begitu cepatnya. Adel masih terdiam, mencerna kejadian hari ini.

Setelah mengecup Gracie melepas lalu berlari dengan terburu-buru. Adel terdiam dengan pergerakan Gracie saat ini.

"Kak Grec, ihhh kok main cium sihh?" Ujar Adel sedikit teriak.

Distant feelingWhere stories live. Discover now