35 - Lip Bam

1.4K 180 16
                                    

🦋Happy Reading🦋

Hallo semua aku datang lagi nih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Hallo semua aku datang lagi nih.
Maaf ya baru bisa up.

Ehh-ehh awas baper di episode kali ini hehehe.

"Citramu seperti Asmara, Citramu seperti Purnama. Juwitaku, kamu tau Segara? Di situ aku menyelam meski tak bisa berenang. Kamu tau Ancala? Di situ aku takut untuk mendakinya namun aku lawan rasa takutnya. Kamu seperti Apsari bagaikan bidadari yang harus aku raih.

"Gambaranmu seperti Cinta, Rupamu seperti Bulan yang sempurna. Kekasihku, kamu tau lautan? Di situ aku menyelam meski tak bisa berenang. Kamu tau Gunung? Di situ aku takut untuk menyakitkan namun aku lawan rasa takutnya. Kamu seperti makhluk kayangan bagaikan bidadari yang harus aku raih."

***

Siska masih berada di depan Adel, gadis itu melindungi adiknya dari sang Papa. Matanya melirik sekilas kepada Adel, ia melihat wajah pucat Adel. Matanya kembali menatap Arsen dengan tajam.

"Siska akan bawa Adel pergi dari rumah ini, ikut Siska ke luar negeri." Ujar Siska dengan lantang.

Mata Gracie seketika melotot bukan hanya itu Adel, Shani, Biru bahkan Arsen juga kaget. Kini mata mereka beralih ke Siska yang sedang menatap mereka tajam.

"Kak.."

"Apa?" Potong Siska.

"Gara, enggak gini caranya." Ujar Biru.

"Enggak Ma, Gara akan tetap bawa Adel ikut Gara di luar negeri. Gara yang akan biayain Adel di sana."

"Duit dari siapa?"

"Papa lupa? Aku kerja di rumah sakit? Uang aku cukup kalau buat biayain Adel di sana."sentak Siska.

"Ayo Del, kita pergi dari sini." Siska meraih tangan Adel dan pergi dari dapur melewati mereka.

"Siska berhenti di sana!" Teriak Arsen.

"Siska!"

"Siska!"

Teriakan Arsen tak Siska dengar wanita itu tetap membawa Adel pergi dari rumah neraka bagi Adel. Gadis itu juga diam saat Siska mencengkram tangannya. Tenaganya juga baru pulih, tapi sudah mengeluarkan banyak energi lagi.

Siska tersulut emosi kali ini, ia tak tahan dengan perlakuan Arsen kepada Adel selama ini. Sudah cukup rasanya penderita Adel kali ini. Siska ingin membantu Adiknya yang sudah sangat rapuh mental dan hatinya.

Kini mereka berada di dalam mobil, Siska mengemukakan mobil itu entah kemana. Adel hanya diam tak berani bersuara sebenarnya. Namun entah kenapa Siska memingirkan mobilnya ke tepian.

Distant feelingWhere stories live. Discover now