37 - Kesayangan Adhiyaksa.

1.7K 181 54
                                    

*Happy Reading*

Hallo semua selama siang. Pasti dah kangen ya sama aku? Maaf banget ya ada beberapa masalah yang harus aku selesai dulu. Maaf banget udah telat update.

Aku baca kok beberapa komentar dari kalian, pesan dari kalian juga aku baca. Aku berterima kasih karena udah khawatir sama aku. Berasa punya keluarga kedua aja hehehe. Makasih yaa udah jadi temen aku selama akhir tahun ini. Dan awal tau, aku berharap kita bisa temenan sampek nanti.



"Semesta sudah kirimkan aku nama yaitu Kara. Wajah Kirananya yang Lengkara untuk aku gapai. Sejenak aku menaruh Asa untuk mendapatkanmu. Meski akhirnya kita adalah Nastabala dan Bentala."

"Semesta sudah kirimkan aku nama yaitu Kara. Wajah Cantiknya yang Mustahil untuk aku gapai. Sejenak aku menaruh Harapan untuk mendapatkanmu. Meski akhirnya kita adalah Langit dan Bumi."





***

Adel sedang memainkan ponselnya dengan duduk menyandar sofa. Beberapa kali menggeser layar ponsel itu kesana-kemari. Berharap ia menemukan bahagia di sana. Karena bosan menunggu Gracie yang tak kunjung menemuinya.

"Dimana sih kak Grec, kalau enggak bisa kesini bilang kek seenggaknya." Gerutu Adel setelah meletakkan ponselnya.

Tak lama setelah itu suara ketukan dari arah luar menyentuh telinga Adel.

"Masuk aja enggak di kunci ege." Teriak Adel dari dalam.

Saat pintu itu terbuka, terlihat Gracie yang tengah berdiri di sana. Dengan membawa sebuah bingkisan entah apa yang di bawa.

Adel dengan segera membenarkan posisi duduknya. Wajahnya sudah terlihat sangat kesal karena Gracie. Menunggu memang tidak menyenangkan. Ia melipat kedua tangannya di depan dada. Enggan untuk menatap Gracie.

"Lama banget sih kak? Emang enggak capek apa nungguin kakak. Kasian temen-temen Adel dong bersihin kamar mandi sendiri." Cerocos Adel tanpa henti.

Gracie tersenyum melihat Adel yang sedari tadi tak berhenti berbicara. Gracie menghampri Adel dan duduk di samping Adel.

"Kenapa enggak ikut bersihin kamar mandi? Kamu kan aku hukum!" Tanya Gracie dengan lembut.

"Males ahh sama Kak Grec, bahasnya malah hukuman. Adel udah nungguin lama di sini ehh malah yang di bahas hukuman." Adel sedikit mengerucutkan bibirnya.

"Yaudah mau bahas apa sekarang?"

"Kakak ngapain nyamperin Adel?" Tanya Adel tanpa menoleh ke Gracie.

Gracie yang tau Adel sedang marah kepadanya. Dengan segera ia membalikkan tubuh Adel secara perlahan tapi pasti.

Distant feelingWhere stories live. Discover now