29 - Turun dong Kak!

1.2K 156 9
                                    

🦋Happy Reading🦋

"Kamu Risak hariku dengan awan Redummu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu Risak hariku dengan awan Redummu. Kamu membuat Bahala dan Lara dalam satu waktu. Intuisimu membuat aku Larung dalam Asmaramu."

Artinya :

"Kamu Mengusik hariku dengan awan Mendungmu. Kamu membuat Bencana dan sedih dalam satu waktu. Bisikan hati mu membuat aku hanyut dalam Cintamu.

Hehehe hallo maaf ya agak lama up nya.


***

Siska melangkahkan kakinya ke dalam rumah. Berjalan dengan santainya, pakaiannya masih sama seperti tadi pagi. Memang Siska belum sempat untuk berganti, ia terlalu fokus dengan Adel.

Langkahnya terhenti saat Arsen, Biru dan Shani berdiri tepat menyambut Siska. Mata Siska tertuju pada Arsen yang menatapnya tajam. Namun Siska begitu biasa saja, ia ingin melewati mereka namun suara barito Arsen terdengar di telinga Siska.

"Berhenti di situ Gara!"

Siska membalikkan badannya menatap Arsen. Tak ia sangka Arsen sudah mendekat ke arah Siska. Meski Siska sedikit takut, karena Arsen sudah menggunakan kata Gara.

Plakk! Satu tamparan mendarat di pipi mulus Siska. Pipinya yang putih terlihat memerah. Dan ia yakini itu sangat panas dan perih. Tangannya memegang pipi itu. Lalu menatap Arsen dengan tatapan yang juga tajam.

"Mas, sabar dengerin Gara dulu." Ujar Biru kepada Arsen dan memegang lengan Arsen.

Shani langsung melangkah mendekati Siska. Menyentuh lengan Siska mengusapnya lembut. Seakan memberikan kekuatan pada Siska.

"Dari mana kamu seharian ini?" Nada Arsen penuh dengan penekanan.

"Papa enggak perlu tau, dari mana Gara pergi." Ketus Siska.

Arsen ingin maju dan menampar Siska lagi, namun Shani melangkah di depan Siska. Jadi Arsen urungkan niatnya untuk menampar Siska.

"Stop Pa, jangan nampar kak Siska lagi." Ujar Shani. "Bisa kan bicarain baik-baik." Lanjut Shani.

"Minggir kamu Shani, jangan halangin Papa buat menghukum kakak kamu." Ujar Arsen dengan nada yang dingin.

"Shani enggak akan minggir, kalau Papa masih mau nampar Kak Siska." Ujar Shani tegas kepada Arsen. Baru kali ini Shani menggunakan nada yang tegas buat sang Ayahnya.

"Minggir atau kamu enggak akan Papa restuin sama pacar kamu." Ancam Arsen.

Shani menatap wajah Arsen, terlihat wajahnya sangat serius dengan apa yang di ucapkan. Sedangkan Siska yang mengetahui apa maksud sang Papa, membulatkan matanya. Karena mendengar pacar Shani. Siapa lagi kalau bukan Gracie.

Distant feelingWhere stories live. Discover now