QORIN

29.8K 1.6K 180
                                    

Sial sekali hari ini.

Seharusnya sebelum mereka semua disini, aku sudah bersiap siap dengan semua kemungkinan terburuk yang akan tiba nanti. Sepertinya kelupaan aku ini  dikarenakan euforia gaji dari pengusiran hantu yang kulakukan seminggu lalu di gudang terbengkalai peninggalan belanda membuatku kalap mata. Tak ada persiapan yang berarti, kecuali perlengkapan pesta yang kubeli di desa sebelah dini hari. Pesta ini seperti tanpa aturan, semuanya bebas menikmati sari sari makanan, menjilati darah ayam hitam, maupun terjun dalam wangi dupa yang mereka senangi sebagian. Yang paling parahnya lagi, yang datang tak lagi hantu hantu yang kukenali, semuanya berebut karena merasa diri mereka terpanggil dan diundang, beberapa ku tanyai datang dari jauh jauh, bahkan ada yang dari desa seberang.

Aku memang telah memasang jin penyambut tamu yang ku posisikan disetiap lubang, pintu maupun sekat rumah ini. Tapi mengandalkan beberapa si lidah panjang itu tanpa menginstruksikannya terlebih dahulu sama aja lompat bunuh diri ke jurang. Awalnya pesta ini ramai sekali, lama kelamaan mulai banyak kerusuhan yang terjadi. Yang paling parahnya lagi hal ini melibatkan hantu yang ku spesialkan. Ningsih dan sinti berebut kusumo. Hantu besar tinggi tadi. Mulai lah drama dua kuntilanak dengan satu lelaki. Tarik tarikan, jambak jambakan, membuat suasana dimanisfestasikan dengan tempat sajian dan lilin yang bergoyang goyang.

"dia punya aku, kamu jangan ngaku ngaku dia rayu rayu kamu"

Rambut ningsih kusut setelah sinti menjambaknya tanpa ampun. Inilah resiko kalau jin qorin masuk dunia jin masih dalam masa pubertas, suka sebenarnya sendiri, apalagi tingkah laku mereka berdua merusak tatanan acara.

"bukan dia punya aku" pekik ningsih dengan teriakan khas kuntinya. Si kusumo tak bisa apa apa, diperebutkan dua cewek bawel ini sudah cukup baginya di pandang sebelah mata oleh beberapa tamu undangan. Ternyata di dunia jin dan manusia sama saja, laki laki selalu tidak berkutik kalau sudah nyangkut hal hal beginian.

Ningsih menghambur ke dekat kusumo, menghindari kekejaman sinti yang kuku nya lebih panjang dan tajam. Lalu seperti tak malu sama sekali sama tamu yang datang, ningsih meminta kusumo menjelaskan panjang lebar. Tapi sama saja. Kusumo hanya diam tanpa penjelasan.

"kenapa lagi pa, kamu malah enak enakan kesini, kamu nggak liat ini anak mu yang sudah aku kandung, ini perbuatanmu, malah kamu selingkuh sama anak kecil ini"

Seorang wanita blasteran masuk ke ruangan. Dia sepertinya hamil besar. Lalu menunjuk nunjuk pada ningsih dan sinti yang sudah sedikit agak tenang. Bodoh sekali dua kunti ini pikirku. Gampang sekali diperdaya laki laki yang sudah beristri.

Pesta semakin kacau setelah para hantu wanita yang nggak tau dari mana asalnya masuk secara mengerikan. Membawa tombak dan bambu runcing, ternyata kabar kekacauan ini cepat sekali sampai ke dimensi yang lain, wanita itu lalu bersatu atas nama wanita korban kusumo.

Tapi yang jadi masalahnya adalah datangnya mengganggu sekali. Mereka masuk dari plafon dan merangkak, lalu keluar dari plafon yang berlubang. Mengagetkan sekali, ditambah datangnya tak memperhatikan keadaan. Bambu runcing itu sudah seperti bambu gila, cemplis yang setauku bernama ceni terluka dengan perut terburai ditusuk bambu yang dibawa wanita seperti sucubus itu. Dan yang paling parahnya wanita wanita itu tak bertanggung jawab sedikitpun, di otak mereka hanya menghabisi kusumo, mereka ternyata tergabung dengan KUTU TIKUS;kumpulan hantu pecinta kusumo.

Playboy di dunia hantu bisa saja akhir hidupnya tragis, dihabisi dengan sadis. Akan semakin banyak pertumpahan darah yang kukuatirkan lalu pesta ini perlahan dibubarkan dengan sendirinya. Para hantu itu sekarang sudah keluar dari rumah ini, dan para succubus itu telah menjerat kusumo untuk digerek dan dibakar. Selamat bertemu di neraka...

--------

Sinti bilang akan pergi ke kuburan, disana ada penyambutan hantu jenis baru yang sebangsa mereka yang mati bunuh diri. Aku tak mengerti dengan macam penyambutan ini, setauku teman ku itu tak pernah tergabung dengan geng manapun selama ini. Tapi yang membuat ku percaya saat ditemuinya aku dikamar mandi adalah ucapanya yang meyakinkan. Jika dia ingin teman yang satu nasib dengan dia.

"aku tidak mau sendiri, aku malas sekali sendiri, kau ini sibuk sekali akhir akhir ini, melarang aku ke kebun kopi"

"tapi kan kebun kopi itu banyak sekali laki laki yang suka mengisengimu, ntar kau akan keingat kusumo lagi"

"aku pokoknya tidak mau ditinggal dirumah dengan wanita aneh sama kakek bongkok yang cerewet itu, pokoknya aku tidak mau"

Kubiarkan sinti, dirumah ini selain ada dia yang bermgkim permanen juga ada wanita yang menurutnya aneh. Tapi menurutku itu biasa saja setelah aku tahu jika wanita ini memang qorin orang yang gangguan jiwa sebelum kematiannya, sedangkan kakek bongkok yang dia maksud adalah pak rosman, dulu dia mati disini karena jatuh tenggelam di sumur belakang.

Sinti memang lebih suka menghabiskan waktunya dirumah jika tak ku ajak bekerja, bernyanyi nyanyi di kursi goyang waktu sore hari, lalu tertawa cekikan sampai jam 3 dini hari, lalu jam 11 siang lewat 15 adalah waktu dimana dia mengakiri hidupnya dulu dengan bunuh diri. Hubungannya adalah aku juga tidak mengerti denga penderitaan jin qorin tipe ini, jam segitu wanita ini pasti akan mengulangi kejadian yang sama berulang kali, dimanapun tempatnya. Kebetulan dia mati gantung diri, sinti selalu menggantung dirinya jam segitu. Lidahnya menjuntai, anak yang dikandungnya mati, lalu wajahnya kebiruan. Sejam dia akan menangis sesegukan, tapi energinya tak mampu ditanggap oleh banyak orang. Maka menurutku, kapan waktu paling horror dari sinti adalah tak lain dan tak bukan saat dia ganggu jam tidurku lalu meracau kalau anaknya sudah besar, dan itu tepat jam sepuluh malam. Masa lelah untuk jam manusia.

Katanya sebentar lagi dia akan memperkenalkan wanita itu kedepanku. 

DUPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang