BABI NGEPET

2.7K 267 50
                                    

Aku belum mati, belum mati, belum mati

Dingin merayap, jiwa kuncoro masih disergap. Raganya belum pulang, sudah 2 hari ini dia menghilang.

Beberapa makhluk memang sudah datang, berusaha membuka buhul gaib yang mengunci sukmanya, tapi tetap saja tak ada yang bisa, Beberapa terpental, sedangkan sebagian lainnya malah jadi buronan sekelompok siluman.

Laporan yang kuncoro dengar juga tak lebih baik, kuncoro palsu itu menguasai tubuhnya tak berperikemanusiaan, membuang darahnya pada makhluk panggilan itu tanpa memperhatikan pembuluh darah mana yang dia torehkan dengan belati. Raganya makin kurus, sedangkan sifat nya semakin beringas, membuat kekacauan dimana mana.

"dia akan menghancurkanmu kun, hal yang musti kau tahu, rumah sakit kacau akhir akhir ini, wajahmu yang ramah tiba tiba menjadi pemarah, dokter roya sepertinya sudah mencurigai itu bukan kau, tapi dokter lain yang menjadi sainganmu mereka berpesta pora" ucap seorang mantan pasien mendekati sukma kuncoro dengan hati hati agar tidak terpental lagi.

Kuncoro menghela nafas berat, makhluk makhluk ini kesini bukan karena dupa, walaupun ada yang mencarinya karena dupa, tapi percayalah kebaikan hatinya yang membuat orang yang sudah mati menjadi lebih berhati nurani. Kematian mereka yang penuh misteri bisa diungkapkan kuncoro sehingga menjinakan banyak dendam yang selama ini menggerayangi .

"menurutku kun, istri dari pasien terakhir yang kau tangani itu bukanlah orang baik, terakhir ku lihat dia bercengkrama dengan dirimu yang palsu di bangsal gedung rumah sakit yang lama. Aku mulai mencurigai jika pembicaraan pak sabri ada benarnya. Wanita itu dikendalikan oleh makhluk lain, siluman ular"timpal qorin suster feni.

Pak sabri yang dimaksud suster feni adalah penjaga kantin gedung rumah sakit tua yang mati seabad yang lalu saat masih di masa kolonial belanda. Rohnya tidak bisa menyebrangi langit karena dulu gantung diri setelah istrinya menikah lagi dengan anak bupati. Semua orang kala itu tidak percaya, orang seceria dan seramah pak sabri akhirnya mengakiri hidupnya menjadi budak cinta untuk selamanya.

"kamu akan mati kun"

Jendela kayu tiba-tiba terbuka lebar, begini memang jika makhluk dengan penampakan genderuwo datang, bawaanya rusuh melulu, membubarkan kerumunan makhluk lain yang barusan mendekati kuncoro.

"eh kau, jangan main main, datang datang bicara mati, mengganggu saja, pulang sana"

Sepertinya waktu kuncoro akan dihabiskan dengan mendengarkan suster feni dan marwo menyerocos panjang karena adanya kebencian yang mendalam diantara mereka berdua. Dua sejoli ini musuh bebuyutan hampir lima dasawarsa. Perdebatan sengit diantara mereka sering jadi taruhan para penghuni lainnya.

"aku megang si cantik, kau mau megang siapa kun, aku minta ayam goreng kun jika menang"

Seorang tuyul botak perawakan upin ipin menantang kuncoro untuk taruhan. Belum sempat dia mengiyakan, marwo sudah mengaum sampai semuanya terdiam kecuali suster feni.

"kau diam, kalau mau ribut balik sana ke tempatmu, semoga bentar lagi pohon flamboyan itu di tebang, aroma mu itu kemana mana, nafasmu bau busuk"tampang suster yang tadi kesal berubah menjadi jijik. Tapi kuncoro tau, kali ini genderuwo itu pasti sedang membawa berita penting, jarang jarang dia mau jauh jauh datang kesini.

"diam kau bantet, ini urusan ku sama kuncoro, kun, pasien yang kau tangani namanya arianto , dia masuk rumah sakit barusan, dan koncoro yang palsu menanganinya, aku curiga dia akan terbunuh dengan segera, dan karirmu akan berakhir malam ini juga, hal yang terburuk kau akan berakhir bunuh diri untuk menyelesaikan kejahatanmu"

Mata merah marwo terlihat gusar dan dirinya masih berantakan. Dia pasti nggak sempat gosok gigi habis disesajeni terasi. Padahal dari sebanyak ini genderuwo yang kuncoro kenali, marwo adalah genderuwo paling prefeksionis dan gaya paling necis. dia alergi jika sesuatu belum wangi dan rapi, makanya tipenya terhadap hantu wanita selalu tinggi, suster feni aja lewat tak masuk kategori.

"maksudmu aku akan..."

"kau akan mati, aku pastikan kau akan mati kun, ini terencana, jadi kau harus menemui ragamu saat ini juga"

Genderuwo itu terlalu bersemangat antara rasa peduli atau takut kehilangan jatah sate gagak yang sering dipersembahkan kuncoro setiap malam selasa. Persepsi ini segera disimpulkan oleh musuh bubuyutannya yang siap membantah apapun yang dia utarakan.

"alah banyak gaya, kau hanya lebay wo, paling cuman ingin memastikan perutmu itu nggak keroncongan, jangan pura pura peduli dengan nyebarin berita hoax karena sekarang bisa dipidana, kau tak ingat si jamal kena kurung di kegelapan, apalagi berita yang kau sampaikan bikin panik semuanya"

Marwo benar benar tak bisa diajak berdebat, saking dia merasa waktu kuncoro tak akan lama. Dia tak peduli dengan siapapun yang tidak mempercayainya, dia langsung beraksi sekuat tenaga melepaskan buhul gaib yang membuat jiwa kuncoro terperangkap. Beberapa kali dia merintih, lalu mengulanginya lagi, sampai energinya habis dan mengundang simpati dari makhluk makhluk yang mendatangi kuncoro tadi. Mereka mendekat membuat lingkaran, saling merapatkan badan, menyatukan tenaga yang mereka punya, tapi sia sia, kuncoro masih merasa terpenjara.

"kita butuh jampi jampi, panggil robin kesini"

Suara marwo menggelegar, beberapa jin latah segera lari terbirit birit mencari robin sang siluman babi. Robin memang terkenal disegala penjuru negeri sebagai bank pemberi pinjaman melalui jasa calo dukun beserta antek anteknya. Para nasabahnya adalah manusia manusia putus asa ingin cepat kaya tanpa paham bagaimana sistem perkreditan karena lebih tergiur kaya raya. Robin meminjamkan banyak uang lewat kemampuan yang dia berikan terhadap manusia, untuk pembayaran hutang, mata uangnya adalah nyawa. Dan itupun juga beranak dengan bunga, kematian beruntun dipastikan akan mewarnai setiap transaksinya .

Soal keahlian, robin dan pasukan memang tak diragukan lagi. Dia lebih gesit dibandingkan prosedural kuno yang musti baca mantra dan salah satunya terjaga agar lilin tidak padam. Siluman itu dipercayai bisa bekerja dengan sekejap mata. Mencuri emas, uang, stnk, surat tanah dengan gampang dia bisa alih posisikan, yang nggak dia bisa lakuin cuman nyuri hati kamu aja. Setelah diputuskan, dokter carolus adalah target utama dalam operasi kali ini dengan barag incaran berlokasi di laci tua dalam lemari kayu jati. Pertimbangan memanggil robin adalah karena dokter itu pelitnya setengah mati, terbawa bawa dengan sifatnya dulu didunia nyata, yang suka mengumpulkan harta tanpa mau berbagi. Apalagi dokter itu selalu sok tau jika buku jampi jampi itu memuat rahasia pengobatan alternatif karena terdapatnya gambar gambar tertentu dan ditulis dengan aksara jawa kuno meski satupun tak dia pahami. Dia skeptis dengan ilmu mistis, bahkan saat dia sudah matipun dia tak pernah mempercayainya. Yang dia yakini saat ini adalah jaman berubah, banyak terjadi mutasi lalu terbentuklah makhluk makhluk aneh yang orang hidup percayai sebagai hantu.

hai kakak kakak, terimakasih sudah ngikutin dupa. cerita mistis lain yang aku tulis ada di perfecto bergenre horror romantis, terima kasih sudah membaca...

https://my.w.tt/j9pMUTwMHX

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DUPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang