SUNARSIH BAGIAN 1

5.2K 472 39
                                    

Ritual, bisa hanya sekedar memanggang dupa sebagai magnet untuk mereka, atau bisa juga mengorbankan nyawa sebagai bentuk perjanjian dengan setan.

Apa yang kau dapatkan dengan mempersekutukan tuhan, akan selalu meminta balasan. Tak ada yang gratis di dunia ini, jika kau berkerjasama dengan mereka. Hasil akhir yang kau inginkan bisa saja membuatmu tergugah, tapi tunggu dulu, tanpa kau sadar, mereka mengikuti langkahmu sampai kau diambang kematian.

Lari secepat yang kau bisa, pasti akan terkejar oleh yang tak kasat mata, jika dijiwamu masih ada beberapa bentuk kecurangan, tanpa kembali menyerahkan diri kedepan sang pencipta.

Asap mengepul dari piringan tanah liat tempat kemenyan barusan dipanggang. Seseorang wanita menyerahkan mahar berupa batu permata berbalut kain hitam kebawah meja pendek sesajian. Upacara dimulai sebelum purnama ke 14 dari sebelah utara. Jendela jendela dibuka oleh asisten praktisi spritual dengan ikat kain pada dahinya. Udara dingin masuk menggoyang goyangkan satu satunya penerangan dari lampu minyak tanah sehingga dua orang yang lagi mengepung persembahan semakin mengeratkan genggaman mereka berdua. Dukun mengucapkan mantra mantra, semakin jauh kalimat ajaib itu dilontarkan semakin bergetar juga tangan dukun itu untuk memegang tangan pasiennya. Tak lama yang diundang sudah memasuki ruangan, lengkap dengan pasukan, siap menerima wejangan lengkap dengan perjanjian.

Wanita itu tetap saja tak mampu melihat yang tak kasat mata, meski reaksi dukun tadi sudah diambang ketakutan. Sesekali mata lelaki tadi membelalak seperti ingin meloncat, lalu seperkian menit seperti orang kerasukan, meracau dengan bahasa yang tidak wanita itu pahami, tapi tetap saja genggaman mereka berdua dilarang terlepas, karena bisa mengacaukan upacara yang sudah di laksanakan. Asisten praktisi spritual mempersiapkan tali gaib untuk mengikatkan jiwa wanita dengan salah satu pasukan siluman. Salah satu dari mereka itulah yang nanti akan menjadi pendampingnya yang diistilahkan sebagai suami gaibnya dari dunia lain. Ruangan sudah pengap, perlahan lahan kembali kesedia kala. Darah darah ayam hitam, sudah kering seutuhnya, dan kepala kambing sudah selesai diritualkan, kemenyan itu tiba tiba tak berasap seperti ada yang menyiram.

Dukun lemah, lalu menginstruksikan asistennya untuk membawa wanita tadi ke bak mandi yang sudah berisi air beserta kembang tujuh rupa tempat wanita itu akan berendam. Maka dilucutinya lah semua pakaiannya, menceburkan diri ke bak panjang seukuran tubuhnya. Sekarang dia baru paham maksudnya, seekor ular panjang akhirnya menampakan diri, suami gaibnya sudah ada wujudnya yang dapat ditangkap oleh indra. Menyetubuhinya bulat bulat, tak peduli wanita itu berteriak, karena sekarang dia resmi terjun kedunia hitam demi sebuah maksud dan tujuan.

Boneka jerami dengan jiwa wanita itu sudah dimasukan dukun ke tempat penyimpanan di lemari antik lengkap dengan pagar gaib yang tak kelihatan. Layaknya dokter, dukun juga memberikan resep, bukan berupa obat, tapi hanya wejangan seperti sesembahan yang wanita itu harus laksanakan. Lengkap dengan pantangan pantangan, upacara resmi berakhir.

Tak butuh waktu lama menunggu hasil perbuatannya itu bekerja.

Wanita itu mendadak membuat banyak orang terpukau karena perubahannya yang drastis. Janda dengan empat anak tiba tiba menjadi pusat perhatian. Banyak orang menyenanginya, auranya bersinar sinar padahal umurnya sudah kepala empat. Gerobak gorengannya mendadak diserbu banyak orang sehingga tak butuh jeda lama bisnisnya melebar sampai membuka toko peralatan rumah tangga di pusat perbelanjaan di tengah kota. Uang tak henti hentinya mengalir seperti mata air abadi, anaknya yang dulu hanyalah pegawai rendahan atau pengangguran mulai terjebak dalam kehidupan hedonisme yang hingar bingar diantara gemerlap kota jakarta. Janda itu terkenal, baik dikalangan duda dan anak muda. Banyak sekali yang datang menemuinya mulai dari taipan, sampai juragan kecil kecilan penjual sembako eceran untuk melamar. Pesonanya benar benar mengalahkan cleopatra, aura gaib nya memancar kemana mana, janda itu mulai tergugah melangkahi pantangan untuk tidak berhubungan dengan para pria, baginya berhubungan badan dengan siluman ular itu setiap jumat malam mulai terasa memuakkan, apalagi perwujutan siluman itu merusak pandangan.

Wanita itu melewati masa pubertas kedua diusia empat puluhan.

Sudah 10 tahun dia tanpa sentuhan pria dewasa. Imannya mulai tergoyahkan.

Ritual masih tetap dia jalankan, tapi keinginan lain tidak mampu dia tahan.

Dia haus belaian, dari sosok yang nyata. Dia pikir hidupnya akan lengkap dengan kehadiran seorang pria disisinya, terlebih menyaksikan anak perempuan terakhirnya sudah di persunting pengusaha.

Sekarang gilirannya.

Dia berkenalan dengan pria yang umurnya 10 tahun dibawahnya. Pria ini sudah beristri dua, tapi dimata wanita ini pria ini tak kehilangan pesona. Tresno hanya seorang pedagang minyak tanah di pasar induk, dengan perut buncit seakan ingin meleduk. Penampakannya jika dilihat dengan akal sehat juga tak menarik, satu gigi seri atasnya hilang karena pernah ikut tawuran dengan satpol PP mempertahankan lahan sengketa. Tapi perhatikan ketika laki laki itu berbicara, seperti orasi sukarno yang bisa membakar jiwa, membuat semangat membuncah, dan ketika dia merayu, kemampuannya sebelas dua belas dengan cassanova.

Sunarsih dilanda jatuh cinta.

Tak jarang dia mulai suka ngaca, seperti anak muda dia mulai rutin sekali ke pusat kecantikan. Libidonya meronta ronta, dia ingin sekali bersama tresno dan jadi istri ketiga. Tak peduli itu nikah siri maupun nikah resmi, yang pasti wanita itu sudah dipuncak gelora, tiap malam hanya ingin bersama, sampai pada malam jumat bulan februari minggu kedua wanita itu lupa dengan ritual persembahannya. Dan itu terjadi empat kali berturut turut, sampai dukun itu melayangkan somasi kepada sunarsih yang sudah lupa akan daratan.

Sayang seribu kali sayang, waktu tak bisa diulang. Sunarsih akhirnya tersadarkan beberapa saat saat anak pertamanya tiba tiba lumpuh dan tidak bisa berjalan. Dokter bilang tak ada penyakit apa apa yang menganjal di tubuh pasiennya. Anak sunarsih mula memaparkan jika malamnya ada ular besar yang datang dan membelit semua tubuhnya sampai tak mampu bergerak. Seperti tulang tulangnya patah semua, sampai dia tak mampu berjalan. Hasil rontgen negatif ada kerusakan. Tapi tetap tidak ada alasan ilmiah yang bisa menjelaskan, dan kini anaknya berkursi roda.

Kata dukun, jauhi tresno.

Sunarsih tak mampu, selangkahpun tak mampu jauh dari laki laki itu. Terakhir diketahui, tresno mengirimkan pengasihan kepada sunarsih. Seperti adu kekuatan spritual diantara mereka berdua. Tresno ahli dengan segala ilmu pelet memelet, yang tak pernah sunarsih sadari kalau dia sudah diperdaya. Adu kekuatan gaib dimulai, tresno yang sadar dengan apa yang dia lawan mulai mempersiapkan senjata untuk berperang, semakin rajin melakukan ritual ke siluman harimau untuk mengamalkan ajaran pelet lodaya, sedangkan janda itu masih meraba raba apa yang terjadi dalam dirinya tanpa persiapan apa apa.

Kalah perguruan, persekutuan sunarsih lebih kuat dari pada yang dibayangkan.

Tresno tewas terpanggang dalam kebakaran pasar induk dini hari, kecemburuan siluman ular itu terbayarkan dengan kepatah hatian sunarsih.

Tapi tak lama, anak pertama sunarsih juga berpulang dengan sangat misterius.

Muntah darah tiba tiba, lalu ditemukan terjungkal dari kursi roda. mayatnya ditemukan membiru setelah keesokan harinya. Sunarsih sudah jatuh tertimpa tangga. 


DUPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang