Abrakadabra

2.4K 272 17
                                    

Angin muson beralih dari barat ke timur, tepat seratus hari setelah amanda lenyap tanpa diketahui rimbanya.

Pencarian sudah dilakukan diseluruh penjuru desa, dari menyusuri rimbunan pepohonan sampai melakukan ritual sesembahan. Kata orang pintar, jin yang menyembunyikan amanda berkongsi dengan kerajaan siluman. Tak pelak siluman ular lah yang paling dicurigai untuk disalahkan, meski dukun yang menangani kasus ini tak mau buka suara, ntah untuk menjaga nama baik sunarsih atau menyelamatkan diri karena merasa terancam dengan keberadaan dunia lain yang dapat mengorbankan jiwanya.

Andini juga tak lebih baik keadaannya, sekarang tingkahnya seperti anak bayi yang terjebak dalam tubuh orang dewasa. Dia lupa siapa namanya setelah lewat jam 2 pagi setelah hari itu, sebuah keterlabatan yang berbuah kesialan, konon seorang jin nyasar terkurung dalam raganya sedangnya sukma aslinya mengelana pergi entah kemana.

Andini kuat-kuat menggengam tangan sunarsih selesai mandi. Setelah mukanya ditaburi bedak bayi, andini mulai mengambil dot dan berguling guling di ranjangnya setinggi satu kaki. Sunarsih duduk disudut ruangan dengan air mata berlinang, menyaksikan tingkah anaknya yang lama kelamaan seperti pemain kuda lumping yang lagi kerasukan. Jika tak diawasi, botol botol susu itu akan jadi santapan, lalu tanpa adanya tanda masalah medis yang berarti, andini tertidur dengan dengkuran menggigit ibu jarinya walaupun disudut bibirnya darah segar berceceran.

"ma...ma...pa...pa..."andini menggoyang goyangkan badannya, lalu menepuk nepuk tangannya ke udara, dia minta perhatian.

Sunarsih bergerak gelagapan.  Papa siluman itu pasti disampingnya saat ini, tapi keberadaanya tak mampu ditangkap mata sunarsih. Tanpa dupa dan sesembahan, sangat tidak mungkin bagi suami silumannya menyamai frekuensi agar keliatan.

Ada yang paling aneh dari tingkah andini, dia sangat gemar sekali menjulurkan lidah, lalu rengekannya disertai desisan. posisinya lebih nyaman tengkurap dibanding berbaring, dia berpindah seperti binatang melata, bukan merangkak, tapi mencoba berinsut dengan menggunakan bagian otot abdomennya.

Tapi sunarsih lah yang membuat andini kembali berjalan, kadang sesekali berusaha mengingatkan jika namanya adalah andini, berusaha tidak mempercayai mimpi mimpi jika andini baru itu adalah anak gaib hasil perkimpoian siluman dan manusia dengan wujud manusia yang dipenuhi sisik dengan gelang emas dikanan kanannya.

Banyak misteri terungkapkan, siluman ular yang mengejar ngejar sunarsih sampai kedalam kolam renang itu adalah ibu dari suami gaibnya. Ratu dari kerajaan siluman, yang sepertinya tidak mempercayai jika anaknya benar benar jatuh cinta sama manusia sehingga berani menggagalkan kematian sunarsih yang terlanjur hamil karena anaknya.

Gangguan gaib siluman bukan tidak ada, tapi suami sunarsih lah yang selama ini membentenginya dari pasukan siluman. Suatu hari di desa, setelah 40 hari sunarsih berusaha ditenggelamkan di kolam renang belakang, tiba tiba perut wanita itu membesar seperti hamil tua. Daster yang dipakainya  basah oleh air pecahan ketuban. Mimpinya panjang, padahal jam baru satu kali berdentang tepat saat matanya terbelalak, terbangun dengan peluh yang merata disekujur tubuhnya. Baru satu menit berlalu, tak lebih tak kurang. Tapi pergelutannya di mimpi itu serasa berjam jam, terasa satu harian penuh menunggu pembukaan satu demi satu sampai seorang bayi keluar dari rahimnya.

Saat bayi itu menangis pertama kalinya, saat itulah sunarsih terbangun karena pekikan sang bayi seakan mampu menggoyangkan langit langit kamar persalinan. Lampu neon kamar berayun ayun, angin ribut seketika menjatuhkan beberapa mangga muda dibelakang rumah sampai menghajar atap tanah liat, jarum panjang dan pendek jam hanya bergeser sekian derajat, tak ada rumah sakit dengan lantai marmer, maupun suster dengan pakaian putih putih, yang ada hanya dua anak sunarsih yang memenuhi bagian ranjang, ditambah lantai yang dilapisi tikar plastik bermotif bunga-bunga.

DUPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang