KADAVER

11.4K 804 25
                                    

Andara POV

Brengsek

Ku perhatikan kembali lagi dimana asalnya kabut tadi, perwujudannya memang tidak sempurna dalam bentuk ektoplasma, tapi energinya membuat aku seakan mau kencing berdiri, dia baru saja menghantam dipan yang aku tiduri.

Ku gulung rambutku yang terurai, masih jam 2 pagi, aku hanya tidur tak lebih dari 45 menit padahal ini hari ke dua aku tak terlelap sama sekali. Setan setan itu kalau bisa ku lemparkan ke neraka, aku bersumpah akan ku lemparkan saat ini juga.

Aku rasanya butuh pegangan, butuh sosok jin penolong, seperti jin biru di dongeng aladin. Sampai kapan aku akan begini terus, udah tiga bulan setelah pintu itu terbuka, berarti sudah selama itu juga aku dikira sosok orang gila.

Minggu pagi kemaren saat semuanya sarapan pagi, aku melihat anggota tambahan di keluarga ini. Perwujutannya awalnya tak aku sadari, mungkin ini efek aku kurang tidur yang membuat mataku siwer berkepanjangan, hantu itu bahkan seperti manusia lain dirumah ini, sibuk menyiapkan sarapan seperti ibu kakak dan adik sepupuku yang baru datang lakukan. Wajar saja sudah 2 hari ini rumah penuh, nenek ku baru saja berpulang, jadi saudara saudara di luar kota menyesaki rumah ini, karena semasa hidupnya nenek emang ikut kami.

Perawakan wanita itu sama seperti sebagian besar keluarga kami yang berdarah campuran. Dia cantik, dan pergerakannya seperti manusia yang hidup, luwes dan bersemangat, apalagi saat itu dia juga duduk menikmati apa yang kita makan, memperhatikan setiap percakapan apa yang kita lakukan, bahkan saking menipunya dia juga mengangguk ngangguk dan tertawa sebagai bentuk respon dari yang kita bicarakan.

Dan dia hilang di mataku saat aku menanyakan keberadaanya dengan ibuku, dan sialnya ibuku balik menyalahkanku, mengatakan aku seharusnya dulu tidak banyak berkhayal, ya aku tau aku ini seorang penulis amatiran dimana karya karya ku berhubungan dengan dunia klenik, yang biasanya dimuat dimajalah mistis terkemuka.

Ini mungkin yang dinamakan auto karma, dulu aku benar benar tidak kepikiran sama sekali, karena rajin memberi saksi palsu dengan tulisan dengan kejadian yang ku reka sendiri, sekarang semua ketakutan pembaca dengan karyaku yang ku claim sebagai kissah nyata malah berimbas pada hidupku. Semua khayalanku tentang hantu di proyeksikan setelah katanya mata batin ku terbuka. Setiap hari adalah masa jengah, keluargaku dari nenek moyang sepertinya tak ada satupun yang percaya akan hantu, mereka hanya berkomentar kalau penderitaanku ini adalah gangguan kepribadian dan mungkin aku ini terkena gejala scizophenia awal, dan semua hal yang tidak mereka percayai, termasuk kesurupan yang kualami mereka sebut dengan yang namnaya Dissociative Trance Disorder (DTD) yaitu suatu penyakit medis yang berhubungan dengan tekanan mental yang kualami akhir akhir ini.

Anggap aja keluarga ini memang otak sebagian anggota nya dipenuhi hal hal yang realistis, menurut mereka magis itu hanya ada di fantasi, semuanya harus bisa dijelaskan secara saintis. Dan aku juga salah satunya yang sudah dipersiapkan, agar bisa meneruskan estafet keilmuan mereka yang notabene nya berasal dari keluarga dokter terpandang dilingkungan ini. Ya, aku adalah mahasiswa semester 4 di jurusan kedokteran universitas negeri ternama yang sudah tiga bulan ini minggat dari yang namanya pratikum anatomi dan fisiologi kedokteran. Tak peduli aku akan dikejar kejar asisten pratikum karena ketakutanku terhadap roh roh yang berada tak jauh disekitar awetan basah organ organ kepunyaan mereka itu benar benar tak bisa aku atasi. Bayangkan saja, di lab ku saat praktikum mata kuliah anatomi yang menggunakan kadafer, biasanya rohnya juga sudah berada disamping kadaver tersebut, memperhatikan kami yang sedang membedah tubuhnya, lalu sama bereskpresiya seperti manusia tapi versi datar, dia juga merasakan kesakitan yang teramat sangat saat pisau bedah menyayat nyayat tubuhnya.

Aku kapok, bahkan didalam lift pun aku tak berani memasukinya sendirian. Mungkin kalian jika diposisiku akan menyarankan aku untuk terus berpikir positif, mungkin juga akan menganjurkanku untuk tidak fokus dan kalau bisa pura pura tidak melihat apa yang sudah kuliat. Come on semuanya udah teman, dengan iq ku yang mencapaui 150 tak mungkin aku tidak memikirkan hal hal seperti itu, aku bahkan sudah merencanakan matang matang bagaimana hidupku bisa berjalan baik baik saja setiap hari, ingin kembali lagi ke seperti sedia kala. Sudahku asah keimanan dengan rajin shalat padahal aku sangat jarang melakukan itu, tapi tetap saja hal itu tak berpengaruh terlalu banyak, mereka yang tak terlihat itu benar benar paham akan kehadiranku, walaupun aku sudah pura pura tidak lihat, tidak dengar dan tidak merasakan. Tapi sepertinya ada energi yang bisa mereka kenali dari aku, ada sesuatu di badanku yang berbeda, ada sesuatu yang tidak beres di tubuhku.

Jam 2 malam jangan melihat ke arah jendela, biasanya persis jam segitu ada ibu tua bongkok yang akan menawarkan sirih yang dia makan, lalu berlalu begitu saja, dan jam setengah 3 pagi jangan fokus terhadap langit langit kamar, karena akan ada jelmaan spiderman horror dengan tubuh hitam gosong dan badannya itu seperti karet melepun bergerak pelan pelan dan meludah diatas kepalaku yang lagi berbaring. Dan semakin pagi menjelang subuh ada derai tawa anak kecil layaknya anak anak yang pulang sekolah, sedikit dari yang aku tangkap anak kecil itu akan berbicara dengan teman temannya lalu berlarian larian dan hal itu terhenti waktu azan subuh. Dan ada yang kupelajari dari sisi spritual, jangan tidak baca doa saat mau ke kamarmandi waktu azan berkumandang, karena sebagian dari mereka akan bersembunyi di tempat basah dan lembab itu sampai azan selesai. Lalu beberapa jin fasik akan membisikan bisikan bisikan agar kita selalu dininanbobokan tidur di kala pagi, lalu bangun disaat subuh sudah lewat jauh. Ya ini seperti konspirasi, yang mungkin sudah ada saat perjanjian iblis dan tuhan sejak dahulu kala.

Jam berdentang tiga kali. Sejam aku guling sana guling sini, nutup telinga dengan kapas steril agar tak mendengarkan apa apa, menurunkan penutup mata yang tadi letaknya di jidat. Aku ingin tidur sebentar saja, minimal sampai subuh, soalnya besok aku ada ujian tertulis matakuliah multisistem kedokteran. Ayolah, aku butuh tidur, minimal tanganku tak bergetar saat kutuliskan lembar jawaban. Kau tau aku ini sudah insomnia garis merah, apakah dengan begini kau juga akan membuat ku mati percuma di umurku yang masih dua satu?

"andara, kau andara kan?"

Aku terperanjat, sejak kapan kapas sumbat telinga ini tak berfungsi, badanku langsung nyeri, semua tubuhku lemah. Kita bersitatap, lampu gantung kamar bergoyang goyang, aku benar benar tak percaya ini. 

DUPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang