4. Move On

371 27 2
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim

___________________________________________

"Proses memang menyakitkan, namun disana aku belajar arti dewasa sebenarnya"

-

Setelah solat subuh Zakia membanting tubuhnya di kasur, bagaimana bisa dia akan menikah sebentar lagi diusianya yang masih 20 tahun. Ia membuka lemari pakaiannya dan menemukan sesuatu yang diberi oleh masalalunya. Hal tersebut yang membuat dirinya teringat dengan Arzhi yang berjanji akan menikahiku.

Zakia membuang semua kenangan tentang masa lalunya, ia tak ingin jika tak bisa menjadi istri yang baik bagi suaminya kelak karena masih menyimpan perasaan terhadap masalalunya. Ia membuka handphonenya dan mencari hal yang berhubungan dengan masa lalunya, ia mengscrool dan menghapus foto dan chat bersamanya. "Aku harus Move On" ucapnya dengan semangat.

Ia kemudian bersiap diri untuk berangkat kuliah, ia melajukan sepeda motornya disepanjang jalan pun rasanya menjadi kenangan dirinya dan masa lalunya, "Astaghfirullah" berulang kali Zakia mengucap istighfar agar hatinya menjadi tenang.

"Kiaaaaaaa tunggu" ucap Laras dari belakangku.

"Ish apaan si Ras teriak-teriak"

"Lo tuh , kalau gak diteriakin gak bakal denger"

Aku langsung menampar bahunya," enak aja , denger cuma males nengok "

"Hmm hati-hati ntar dikeluarin lagi sama dosen itu"

"Apa sih gak takut ya aku, orang galaknya kayak kak Ros gitu"

Ehm ,ucap deheman dari belakang

Aku dan Laras serentak menengok kebelakang.

"Pagi-pagi sudah gosip , kalau berani ngomong didepan saya , jangan dibelakang saya, apa mau saya keluarkan lagi dari kelas" ucapnya dengan mata melotot.

Deg Zakia hanya membulatkan mata acuh mendengar perkataannya , "lagi lagi dosen itu" ucapnya dalam hati.

"Enggak pak ,maaf kan saya sama Zakia" ucap Laras seraya menarik tanganku untuk pergi.

"Sebentar" ucapnya .

Kami lagi-lagi serentak menengok kebelakang.

"Setelah jam selesai ,kamu keruangan saya" ucapnya menunjuk Zakia lalu pergi.

"Haa" ucap Zakia dengan mata melotot.

seusai jam kuliah selesai Laras masih saja merutuki sahabatnya ini, akhir-akhir ini sahabatnya sering terkena masalah dengan dosen barunya yang terkenal killer, "dah sana ke ruangan Pak Fathan"

Zakia hanya merespon deheman dan berlalu pergi ke ruangan dosen barunya, sedangkan Laras menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan Zakia.

Dari kejauhan Zakia melihat dosen barunya sudah menunggu di depan pintu dengan tatapan intens masuk ke ruangan dosen barunya , " Ada apa pak manggil saya?"

"karena kemarin kamu tidak mengikuti kelas saya, sekarang kamu kerjakan ini " Dosen Itu menyerahkan selembar kertas. " Oh ya dan ambilkan buku tugas kalian yang ada di Perpustakaan ", laki laki itu melihat ke arah jam yang ada di tanganya " 1 jam dari sekarang", ucapnya lalu kembali masuk ke dalam ruangannya.

TITIK NOLWhere stories live. Discover now