22. Sabar

106 10 2
                                    

"Jika kamu mencintai seseorang biarkan dia pergi, Jika dia kembali berarti dia milikmu. Namun jika tidak kembali maka ketahuilah bahwa dia bukan milikmu."
-
Ali bin Abi Thalib






"CUKUP" ucap Rafa yang sedari merekam pembicaraan Zakia dan Saskia.

"Kamu gak usah ikut campur Rafa!!" Ucap Saskia membentak.

"Aku sudah punya bukti semuanya kejahatan kamu Saskia" ucapnya seraya menunjukkan hp yang digenggamnya.

"cukup kamu sekali menghancurkan masa depanku , tapi tidak untuk kali ini" Saskia mencoba mengambil hp yang berada di genggaman Rafa, " berikan hp itu Rafa!! ".

"Kamu itu salah paham, aku dan Andin tidak ada hubungan apa-apa"

"Omong kosong"

Rafa langsung mengajak Zakia untuk menemui Fathan dan kedua orangtuanya .

"Berhenti Rafa" ucap Zakia saat akan membuka kenop kamar tempat Fathan dirawat.

"Ada apa lagi Kia ,kita harus cepat memberitahu keluarga Fathan"

"Aku tidak ingin mas Fathan kenapa-kenapa karena masalah ini, aku ingin mas Fathan lekas sembuh, untuk kali ini aku akan lebih bersabar dan mengalah , aku yakin suatu saat kebenaran akan terungkap dengan sendirinya . Allah pasti akan mempersatukan lagi aku dengan mas Fathan dengan cara terbaik menurut-Nya".

"Tapi Kia ".

"Sudah, kamu sudah terlalu banyak membantuku. Lebih baik sekarang pulang saja"

Rafa hanya bisa berpasrah dengan ucapan Zakia, ia tahu Zakia sedang sedih namun dia masih bisa bersikap dewasa menghadapi masalah ini.

Kia kembali ke rumah kedua orang tuanya , sepanjang jalan ia memikirkan tentang keadaan suaminya.

Kini hubungan rumah tangganya yang baru ia jalani 7 bulan , akan hancur sia-sia. Tak kuasa ia membendung tangisnya kali ini, ia menumpahkan segala tangisnya di sepertiga malam. Mengadu kepada Sang Pencipta , ia percaya suatu saat keadaan lekas membaik entah bersama Fathan atau melepaskan Fathan bersama wanita itu.

Keluarga Zakia pun meminta untuk bercerai jika keadaan sudah tidak memungkinkan untuk diperbaiki, namun Zakia tidak ingin tergesa-gesa dengan masalah ini , cukup Allah sebagai penolong.

***

Hari ini Fathan sudah diperbolehkan untuk pulang, Zakia hanya bisa melihat dari kejauhan.

Namun akhirnya Zakia memberanikan diri untuk menemui Fathan.

"Zakia , ada apa kamu kesini" ucap uminya Fathan.

"Umi izinkan aku merawat mas Fathan"

"Tidak, aku gak setuju mas Fathan dirawat sama kamu Zakia , aku tau kamu pasti mau merebut kembali mas Fathan " ucap Saskia pada Zakia.

Zakia tidak memperdulikan omongan Saskia, "Umi saya hanya ingin menuaikan kewajiban istri sebelum saya benar-benar berpisah dengan Fathan, setidaknya sampai kondisi mas Fathan stabil dan sebelum kalian akan menikah. Saya pun tidak akan memberi tahu jika kami sudah menikah"

"Itu hanya alasan kamu aja kan Kia buat merebut kembali mas Fathan lagi" timpal Saskia.

"Umi pun tau jika mas Fathan dirawat oleh Saskia itu dosa besar, karena mereka belum halal"

"Baik Zakia umi izinkan kamu merawat Zakia . Tapi umi mohon setelah Fathan kondisinya stabil, tolong tinggalkan dia"

Cairan bening dari mata Zakia pun lolos jatuh,"baik umi".

TITIK NOLWhere stories live. Discover now