27. Terbongkar

162 11 8
                                    

"Ada yang mencari karena butuh , namun disisi lain ada yang menyia-nyiakan disangka tak membutuhkan"
-
Hyuniarp-

"Mas Fathan", Zakia langsung berbalik badan dan berlari.

"Zakia tunggu" Fathan mencekal keras pergelangan tangan Zakia.

"Ada apa mas?"

"Saskia udah cerita semuanya, kalau kamu a-" ucap Fathan terpotong.

Oek...oekk..oekkk
Terdengar suara tangisan bayi dimobil Fathan, Fathan langsung menghampirinya.

"Alysia kenapa kok nangis terus"

"Sepertinya dia lapar , dan harus cepat pulang"

Fathan kembali menemui Zakia , yang matanya mulai berair, "Kia , aku perlu bicara denganmu mengenai hubungan kita jadi jangan pergi , sekarang aku harus pulang dulu"

Zakia masih terpaku diam, "kamu tau apa mas? Kamu tau kalau kita itu ternyata suami istri, dan apa yang akan kamu bicarakan mengenai hubungan kita? Kamu akan menceraikan ku ,begitu mas?. Mengapa akhir kisah cintaku harus begini" Zakia mulai mengeluarkan air matanya.

"Zakia, kamu yang sabar ya" peluk bunda Zakia.

"Bun ,kenapa akhir cintaku harus begini. Apa aku tak pantas menjadi seorang istri yang baik, apa aku tidak cocok bersama mas Fathan?" Omel Zakia diperlukan bundanya.

"Zakia , kamu baik dan kamu hanya akan bersama orang yang terbaik. Jadi kamu bersabar ya , mungkin Fathan bukan jodoh kamu yang terbaik"

"Sakit Bun , rasanya sakit. Aku pergi untuk menenangkan perasaan ini, tapi semua hal itu sia sia. Aku tetap belum bisa melupakannya"

"Sudah Zakia sudah ,jangan tangisi laki-laki seperti itu. Sekarang kita masuk ya, kita ngobrol didalam"

Zakia hanya mengangguk anggukan kepalanya.

Zakia kira ia pulang ,bisa bahagia bertemu dengan keluarganya menceritakan kisah-kisahnya dirumah neneknya. Tapi itu semua sirna ketika harus bertemu kembali dengan suaminya.

Ia hanya heran mengapa ia begitu sulit untuk melupakan suaminya, semua usaha telah ia lakukan tapi rasanya sia sia . Namun disisi lain ia juga tak siap jika harus diceraikan mas Fathan. Karena bagaimanapun Fathan harus tau jika anak itu bukan anak kandungnya. Tapi Zakia pun tak tega jika harus membiarkan anak itu besar tanpa sosok ayah. "Oh Allah apa yang harus aku lakukan"

"Bun , yah" panggil Kia.

"Sore ini Kia mau pergi lagi ke rumah nenek"

"Lho katanya kamu mau menginap beberapa hari"

"Maaf Bun , Zakia harus pergi"

"Biar bunda sama ayah antar ya"

Zakia hanya mengangguk anggukan kepalanya. "Makasih ya bun" dilanjutkan memeluk bundanya.

"Kia ,jika kamu memang belum siap untuk kembali ,jangan dipaksakan ya"

"Maaf yah , udah bikin ayah khawatir. Kia kira juga Kia udah menerima , ternyata Kia belum bisa melepaskannya"

"Kenapa kamu tidak mengunggat cerai Fathan" tanya Ayah.

"Karena anak itu bukan anak kandung Fathan yah"

"Maksud kamu?"

"Wanita itu telah berbohong"

"Apakah Fathan tau tentang hal ini?"

"Sepertinya tidak"

"Mengapa kamu tidak memberitahukan kepada Fathan"

"Aku mohon ayah jangan memberitahukan kepada Fathan dan keluarganya, aku tidak mau bayi yang tak bersalah itu menjadi korban"

TITIK NOLWhere stories live. Discover now