15. Dosen Menyebalkan

279 18 4
                                    


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim

___________________________________________

"Membuatmu sebal sekarang menjadi salah satu daftar hobiku yang baru"

Mentari pagi bersinar dengan terang, burung berkicauan nan merdu, angin sepoi-poi menambah kehangatan pada keluarga kecil Zakia. Ia bersemanagt berangkat kuliah lebih dari biasanya karena akan bertemu dosen yaitu Pak Fathan, meskipun dirumah ia selalu bertemu namun rasanya masih kurang jika belum bertemu dengannya di kampus. Rasanya ia sangat senang meskipun ia berangkat tak bersama suaminya, pasalnya ia takut jika teman sekampusnya tau jika ia sudah menikah dengan dosen yang terkenal killer dan dingin tersebut.

"Selamat pagi semuannya" sapa Fathan setelah membuka pintu lalu meletakkan tasnya di kursi Dosen.

"Pagi pak" jawab serentak semuanya

Fathan mulai mengeluarkan laptop dan kertas dari tas nya "hari ini ada quiz, silahkan kerjakan saya beri waktu 10 menit" ucap Fathan lalu memberikan selembar kertas pada mahasiswanya.

Zakia syok dengan penuturan Fathan barusan, kenapa dia tidak bilang kalau pagi ini bakal ada quiz dadakan, bahkan semalam malah ia diajak keluar untuk jalan-jalan "memang kejam suami sekaligus dosennya ini" batin Zakia. Zakia berdiri untuk memberanikan diri berbicara "Pak kenapa harus dadakan seperti ini"

Fathan mendekati mahasiswi tersebut "kalau kamu tidak bersedia, kamu bisa keluar dari kelas ini" dengan menunjuk pintu.

"Bukan beg-" ucap Zakia yang terpotong.

"Kenapa ?kamu belum siap" ucap Fathan dengan menatap Zakia, "Adakah disini yang belum siap juga?" lanjut Fathan berbicara dengan semua mahasiswanya.

Tak ada satupun mahasiswa yang berani menjawabnya " Jika tidak siap bisa ikut keluar dengan Zakia"

"Siap Pak" ucap semua mahasiwa terkecuali Zakia.

"Teman-teman kamu siap Zakia, cuma kamu yang tidak siap"

Zakia rasanya ingin melempar laki-laki ini dengan meriam, ia yang membuat semalam tak bisa membuka buku malah seakan-akan ini salahnya "saya siap pak, kan saya cuma bilang ini dadakan bukan bilang saya gak siap" ucap dengan balik  menatap Fathan dengan sebal.

"Bagus kalau begitu, jangan sampai remidi"

Kelas pertama telah usai, ia masih sangat sebal dengan dosennya ini berulang kali ia mengomel-omel tak jelas pada sahabatnya Laras.

"Udah Kia , jangan cari masalah terus dengan dosen itu" ucap Laras yang berusaha menenangkan Zakia.

"biarin diakan su-" ucap Zakia yang berhenti dengan menutup mulutnya ,"hampir aja keceplosan" batin Zakia.

"su apa ?" tanya Laras 

"su .. ee... sulap. iya dia kan kayak tukang sulap gitu bikin sebel" ucap zakia asal

Laras memberhentikan Zakia yang hendak ke kntin " sebentar , sebentar, kok bisa Sulap?" ucap Laras yang masih memikirkan kata-kata sahabatnya ini.

"udah ah ayok, aku dah laper ni"

Kelas hari ini telah usai, ia rasanya sangat capek karena kerjaan suaminya . Pasalnya ia remidi dan harus menyalin materi di Perpustakaan hingga sore hari.

tok..tok

"Asalamu'alikum Waruhmatulahi Wabarakatuh Pak, saya izin mengumpulkan kertas remidi" lalu menggeletakkan kertasnya di meja.

Fathan sontak tertawa melihat ekspresi istrinya yang begitu menggemaskan ini,  ia sebenarnya tak tega melihat istrinya yang kelalhaan karena tugansnya yang begitu banya.

"kenapa pak tertawa? puas ngerjain saya" ucap Zakia dengan sebal.

"Maaf Zakia"

"gak"

"Nanti tak belikan es krim"

"gak"

"serius"

"gak nolak" ucapnya lalu tersenyum

"Nah gitu senyum, yaudah sekarang pulang bareng ya"

"Gak pak, saya bisa naik angkot. Nanti ada yang lihat malah bahaya"

Fathan menarik nafasnya lalu menyetujui kemauan istrinya.

Zakia lalu keluar dari ruangan Fathan , ia lalu berbalik badan lagi "jangan lupa es krimnya" dan berlalu pergi meninggalkan ruangan Fathan.

Fathan hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan istrnya tersebut.

Zakia lalu berlalu pergi di perjalanan ia di cegat oleh sahabatnya "Zakia" ucap Laras yang tiba-tiba muncul di depannya.

"Kamu ngapain diruangan Pak Fathan" tanya Laras

"Aku mengumpulkan tugas remidi"

"oh, em Zakia temani aku beli es Krim ya , biasa tiipan adikku nanti aku anterin pulang"

"Siap"

"Tumben semangat gini' ucap Laras dengan heran.

"Gpp, ayo"

Diperjalan Zakia tersenyum karena ia ingin segera melihat ekspresi suaminya yang kaget tatkala melihat dirinya di Kedai Es Krim juga.

Sesampainya di sana ia melihat baru saja mobil suaminya memparkirkan di depannya, tak selang waktu lama ia diikuti wanita dibelakangnya yang nampaknya tak asing, "Saskia".

Zakia yang melihat kejadian ini mengurungkan niatnya bertemu dengan Fathan dan memilih menunggu diluar, ia tetap berpositif thingking dengan yang dilihatnya. Ia percaya dengan suaminya. 

 -

SElAMAT MALAM SENIN 

MAAF JIKA ADA SALAH KATA 
SEMOGA SUKA
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN ;0

TITIK NOLDove le storie prendono vita. Scoprilo ora