20. Terbongkar

169 10 2
                                    

"Jangan pernah berburuk sangka karena rencana Allah jauh lebih indah dari rencana manusia"
-

Sudah 5 hari Fathan terbaring lemah tak sadarkan diri di rumah sakit.

Kelurga Fathan yang memberikan kabar kepada keluarga Zakia pun sempat marah dikarenakan tidak menjenguk sekalipun, malah ia menghina Fathan yang tidak-tidak.

Keluarga Fathan dengan sabar menunggunya dengan ada Saskia yang selalu berada disampingnya. Saskia berhasil membuat mereka percaya jika janin yang didalam perutnya adalah anak dari Fathan.

Awalnya mereka tak percaya ,namun dengan fakta bahwa Fathan masih mencintai Saskia, keluarganya tak mempermasalahkan lagi.

Setelah ini mereka akan menikahkan Fathan dengan Saskia agar tidak terjadi gosip yang aneh-aneh.

Saskia selama ini yang mengendalikan ponsel Fathan, ia berniat membuat Zakia semakin dengan semua hal ini. Ia mengirimkan sebuah pesan terhadap Zakia dengan menggunakan ponsel Fathan.

Fathan
Zakia terimakasih selama ini telah berada di sampingku, maafkan aku jika aku memilih Saskia untuk menjadi pendamping hidup ku. Saya akan segera urus surat cerai. Kamu akan bebas setelah ini.

Saskia yakin bahwa Zakia akan terpukul dengan adanya pesan ini. "Sudah ku ingatkan jangan berani denganku Zakia atau kau akan menderita" batin Saskia dengan senyum jahatnya.

Sudah berhari-hari Saskia tak pulang dari rumah sakit.

"Saskia" panggil umi dari Fathan.

"Iya ada apa umi?"

"Lebih baik kamu pulang saja , kasian bayi yang ada diperutmu itu"

"Gak mau umi , aku ingin menemani mas Fathan disini"

Menarik napas panjang "Seharusnya Zakia yang merawat Fathan , tapi malah ia entah ada dimana"

Dengan senyum liciknya Saskia menjawab "udah umi gausah dipikirkan, lebih baik sekarang kita doain mas Fathan supaya lekas bangun dari komanya"

"Tapi lebih baik kamu pulang, kalian kan juga belum halal nanti berdosa jika berduaan di sini"

"Oh yaudah kalau gitu umi , Saskia pulang dulu kalau mas Fathan udah sadar langsung kabari Saskia ya umi"

"Iya in Shaa Allah"

"Assalamualaikum umi" seraya mencium tangan uminya Fathan dan berlalu pergi.

Setelah ia keluar dari rumah sakit ia tak langsung pulang kerumahnya , ia malah pergi dengan mengendarai mobilnya kesebuah tempat hiburan.

Ia bahkan tak sadar jika sedari tadi ada yang mengikutinya dari belakang.

Pemuda itu langsung keluar dari mobil dan menghadang Saskia yang akan masuk ke tempat berdosa itu.

"Rafa minggir kamu ,jangan halangi aku"

"Saskia kamu sedang mengandung, pikirkan janin yang ada di perutmu itu" ia memegang lengan Saskia dengan kuat.

"Kamu gak usah sok pedulikan aku , kamu itu br****k, sama kaya laki-laki yang udah ngehamilin aku"

"Kamu selalu salah paham , kamu tidak pernah mau mendengarkan semua penjelasan-"

TITIK NOLWhere stories live. Discover now