18. Pergi

185 13 9
                                    

"Aku pergi bukan karena ingin ,untuk berfikir sejenak atas kesalahan kita hingga kita dipertemukan lagi oleh takdir"
-
Hyp

Laras mengamati wajah sahabatnya dari jauh , wajah yang akhir-akhir ini selalu termenung. Ia merasa bersalah karena kemaren sempat membentaknya, ia berfikir akan meminta maaf kepada sahabatnya. Ia berjalan ke arah Zakia berharap Zakia mau memaafkannya , "Zakia".

Zakia yang duduk di taman kampus ,hanya mendongakkan kepalanya melihat teman yang memanggilnya tanpa mengeluarkan suaranya.

"Maaf" ia menjulurkan tangannya ke arah Zakia.

Zakia menatap Laras dengan penuh keheranan "maaf ? Buat apa ?"

Laras menarik nafas panjang "tempo lalu sudah membentak mu" dengan tangan yang masih dijulurkan ke arah Zakia

Zakia lalu berdiri dan memegang kedua bahu Laras ," Ras aku diam bukan karena aku marah denganmu , aku justru malah senang ketika kamu mau mengingatkan kesalahanku, daripada kamu membicarakan kesalahanku pada orang lain" kemudian Zakia tersenyum, "aku sadar selama ini ternyata aku yang salah, aku yang terlalu kekanak-kanakan menghadapi masalah ini" beranjak Zakia memeluk sahabatnya, ia sangat senang memiliki sahabat seperti Laras yang selalu mengingatkan saat dia melakukan kesalahan.

Laras membalas dengan senyuman bahagia.

Zakia pergi ke taman bersama Laras dimana tempat yang selalu membuatnya menghilangkan penat.

"Kia" ucap Laras.

"Hm" seraya menoleh kesamping.

"Lo masih diemin suami Lo?". Tanya Laras penasaran.

Laras sudah mengerti semuanya tentang masalah Zakia dan siapa suaminya , ia sudah bercerita semua tentangnya. Ia hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Kasian Kia , bagaimana pun kamu harus terbuka kalau kamu ingin hubunganmu baik-baik saja."

"Iya aku nanti ingin meminta maaf dengan mas Fathan"

"Iya kia , aku tau kamu hanya takut masalalu kamu terulang lagi, jadi kamu berfikir seperti itu, padahal aku percaya dia sangat menyayangimu"

"Sayang? Dia menikahiku juga karena dijodohkan"

"Kia ,dia sudah mencintaimu. Aku melihat dari matanya yang menatapmu dimanapun kamu berada. Kamu butuh dia selalu ada, kamu jatuh saat di halaman kelas dia langsung membawa mu ke UKS, dia terlihat khawatir tetapi ia langsung pergi dan menyuruh ku menjaganya karena ia tak ingin membuatmu marah ketika melihatnya".

Zakia hanya diam tak menjawab apapun.

"Kia kamu tau kan , keadaan apapun , masalah apapun kamu harus selalu ada disamping suamimu dan menghormatinya. Katanya kamu mau ke surganya Allah ".

"Entahlah Ras, aku bingung yang pasti aku selalu mendoakan yang terbaik. Aku percaya semua indah pada waktunya".

"Kamu yang sabar ya Kia". Ucapnya seraya memeluk Zakia.

Zakia pun membalas pelukannya "Makasih Ras ,kamu selalu ada buat aku".

Kami melanjutkan menikmati pandangan yang indah di sore ini.

Di ujung dekat pohon Zakia melihat seorang perempuan yang jatuh karena didorong oleh seorang laki-laki. Zakia dan Laras beranjak lari untuk menolongnya.

"Mbak kamu gak papa?" ucap Zakia pada perempuan itu , dan menolongnya berdiri.

"Enggak papa kok , ter-"

Belum sempat ia menyelesaikan kata-katanya ia kaget melihat Zakia, begitupun dengan Zakia yang kaget melihatnya.

Zakia berusaha tersenyum melihatnya.

"Zakia aku ingin berbicara denganmu sebentar"

"Maaf lain kali aja , saya sibuk"

"Sebentar saja ,ini sangat penting".

Zakia hanya menganggukkan kepalanya.

Zakia dan Laras membatu Saskia berjalan menuju kursi taman.

"Zakia kita sama-sama perempuan, kamu tau jika aku juga mencintai Fathan".

Deg "mbak tolong dia udah menjadi suamiku , aku mohon jangan ganggu kami".

"Aku tidak akan mengganggu ,jika tidak ada anak ini" ucapnya seraya mengelus perutnya.

"Ha maksud mbak apa sih"

"Iya Fathan pernah tak sadar melakukan hal itu kepadaku,"

"Mbak jangan mengada-ada cerita ,buat dapetin mas Fathan".

"Kalo kamu gak percaya , ayo kita ke dokter"

"Gak mungkin mbak ,mas Fathan gak mungkin ngelakuin hal senonoh itu," lagi-lagi sebulir bening lolos dari mata Zakia.

"Aku juga gak nyangka ,tapi ini sudah terjadi. Makanya aku ingin dia bertanggung jawab atas perbuatannya, Zakia izinkan aku menjadi istri keduanya "

"Udah Zakia kamu gak usah mendengarkan apa katanya, aku percaya dia hanya mengada-ngada" ucap Laras seraya menenangkanku.

Zakia tak bisa menjawab apa-apa ,ia hanya menangis dipelukan Laras.

"Zakia , anak ini butuh ayah. Bagaimana jika ini terjadi padamu , aku yakin kamu pasti akan melakukan ini".

"Cukup mbak cukup, silahkan kamu menikah dengan suamiku, tolong bahagiakan dia. Aku mengalah untuk janin yang ada diperutmu"

"Kia kamu jangan mengambil keputusan saat kamu marah, pikirankan baik baik" ucap Laras.

"Udah ras , mungkin mas Fathan bukan jodohku".

"Makasih Kia , aku janji pasti akan membahagiakannya"

"Saya permisi dulu mbak , assalamualaikum" ucap Zakia seraya beranjak pergi .

"Walaikumsalam " ucap Saskia dengan senyumnya yang jahat. "Satu langkah lagi , Fathan akan menjadi milikku. Tenang nak kamu sebentar lagi punya ayah baru" ucap dalam hatinya seraya mengelus perutnya yang membuncit.

Sepulang dari taman ia tak pulang kerumahnya , melainkan ke rumah bundanya. Ia menceritakan apa yang terjadi dengan bunda dan keluarganya.

Berencana Zakia akan pergi ke rumah neneknya dengan ditemani Ayla untuk menenangkan hatinya.

Tak ada tau dengan kepergian istrinya kecuali keluarga Zakia.

°°°

Sudah larut malam istri Fathan tak kunjung kembali, ia sangat cemas dengan keberadaan istrinya ditambah dengan ponsel Zakia yang tak bisa dihubungi.

Ia bersegera menuju rumah mertuanya.

Tok..tok...Tokk "assalamualaikum "

"Walaikumsalam",

"Fathan kamu ngapain kesini" lanjut Ayahnya Zakia.

"Saya ingin cari Zakia , apa dia ada disini"

"Zakia tidak ada disini dia sudah pergi, dan Kamu gausah cari Zakia lagi, lebih baik kamu urusi wanita yang sedang mengandung anakmu"

"Maksud ayah siapa?"

"Kamu fikir sendiri , sekarang kamu pergi dari sini . " Ucapnya lalu pergi menutup pintu dengan keras.

"Astagfirullah. , Siapa yang dimaksud wanita yang mengandung anakku oleh mertuaku itu".

Ia melanjutkan mencari Zakia hingga tengah malam, dan ada truk dari arah berlawanan yang melaju dengan cepat hingga menabrak mobil yang dinaiki oleh Fathan.

Tin..tin.. "Aaaaaaaaaaa "bruk

Mobil Fathan terguling hingga jurang.

"Maafkan aku Zakia, a..ku ..men..cinta..iiimu , ak-"

-

#happy reading

Jangan lupa komen dan vote

TITIK NOLWhere stories live. Discover now