Menikah adalah hal terakhir yang ingin aku lakukan dalam hidup. Tapi di bawah bulan purnama malam itu, terbawa suasana aku menciumnya.
Hanya ciuman kecil tapi dampaknya … besar.
“Saya melihat semuanya!” Tante Aida menatapku tajam. “Dan saya tunggu kamu dirumah untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kamu ke anak saya.”
“Ma!” Rayyan berseru mencegah dengan wajah merah menahan malu.
Ya ampun! “Tante … it’s just a kiss!” sahutku datar. “Memangnya apa yang bisa terjadi dengan itu? Apa bisa bikin Rayyan hamil?” aku menunjuk pria yang masih berdiri canggung disebelah.
“Demi Tuhan! Saya nggak pernah mengijinkan anak laki-laki saya yang menyentuh perempuan sebelum menikah … tapi kalian …kalian …,” dia menunjuk kami berdua dengan ekspresi gusar yang sangat mengganggu.
“Saya nggak mau tahu … kalian berdua harus menikah,” Tante Nuraida menunjuk kami berdua sebelum berlalu meninggalkan kami berdua sambil menggerutu yang samar terdengar seperti ‘kelakuan anak jaman sekarang’.
Hah!!
Aku dan Rayyan bertukar tatap.
Dan saat itulah … hanya dengan melihat ekspresi kesal yang berpadu dengan sejumput rasa gentar di wajah menawan itu aku tahu kalau kami berdua dalam masalah besar.
“Hidup nggak sebecanda ini kan, Ray?” tanyaku seraya menggaruk pelipis. “Masa cuma nyium doang langsung disuruh nikah sih?”
Tapi dua hari setelahnya masalah ini berakhir dengan akad.
‘Saya terima nikah dan kawinnya Radhya Queen Tarayna Binti Radhiyan Raja Adinata dengan mas kawin tersebut dibayar tunai’
And so the adventure begins.
Yang nungguin ceritanya si Aa' Yayan selamat menunggu yaaa ...
Sori emak belum bisa lanjut cerita yang lain sikon kesehatan nggak kondusif efek asap kebakaran hutan sinusitis emak kambuh lagi. Semoga tetap sabar menanti 😘😘😘😘😘
YOU ARE READING
Just Move On
HumorSetiap kali mendengar namanya disebut, yang Gita rasakan adalah keinginan untuk menjauh secara otomatis. Bukan hanya karena lelaki itu adalah sosok yang disegani banyak orang karena jelas dia tampan, mapan dan briliant. Faktanya orang yang sama per...
