13. Dendam terdalam

8.8K 1.8K 267
                                    

Dear readers makin hari sikon tanah tumpah darah kita tercinta makin serem ya akibat dampak covid-19 ini.

Tetep jaga kesehatan ya, tetep jaga jarak dari orang lain saat di tempat umum ya, dan bagi yang gak punya kepentingan mending dirumah aja bacain wattpad atau mantengin hujan tapi jangan sambil inget mantan 😚😚😚

Btw udah empat hari Emak asam lambungnya naik, trus efeknya jadi batuk-batuk enak kumat lagi dong, nah pas kemarin mau berobat ke dokter Emak ditolak cyyyn. Jadi rupanya dalam sikon sekarang kebanyakan klinik dan dokter kalo menghadapi pasien yang ada masalah sama yang namanya batuk, pilek dll mereka langsung waspada dan lebih menganjurkan agar kita langsung ke Rumkit.

Belanja kebutuhan bulanan pun ke toko langganan sekarang cuma bisa berdiri di luar toko sambil minta barang apa yang mau diambilkan, pintu masuk tokonya dibarikade pake galon atau tumpukan kerdus.

Mau pesen sosis sama crabstick di toko frozenmart  langganan juga dia cuma menerima pesanan online yang diambil pake kurir

Dan yang paling parah menurut emak itu masih banyak orang yang pulang kampung dari daerah yang sudah masuk zona merah, emak tau karena paksu kan kerjaannya penyedia jasa transportasi nah selama seminggu ini pesanan rental mobil buat ke luar kota itu membludak, dan tau gak jemputannya rata-rata dari bandara 🤔🤔🤔

Suami sampe pusing sendiri diterima mikir resikonya, ditolak kredibilitas usaha sama pemasukan jadi taruhan. Akhirnya sih dengan berat hati (dan omelan bini) beliau terpaksa nolak dan tutup dulu usaha entah sampe kapan 😭😭😭 (jatah jajan skincare pun melayang)

Itulah dampak covid-19 buat emak dan keluarga, dan emak yakin yang nerina efek lebih parah dari kami lebih banyak lagi.

So buat yang masih mampu, mari ikut jaga lingkungan dengan kepedulian kita pada masyarakat menengah bawah yang benar-benar terdampak secara ekonomi.

Yang biasa jajan skincare dan make up untuk sementara kita cukup modal face wash, sunscreen sama air wudhu aja, yang tukang jajan Boba dua gelas sehari mendingan stop dulu, duitnya bantu beli sembako buat pedagang keliling yang kini sepi pembeli, atau pemulung, atau petugas angkut sampah yang masih tetep kerja buat kita.

Biarlah kita untuk sementara cukup bikin es teh tawar aja biar nanti kelar covid-19 dan udah bebas keluar rumah pinggang udah kembali  langsing dan muka glowing efek sholat sunnah yang ditambah lebih dari biasa 😊😊😊

Jadi ... Sekarang udah siaaaaap gak seeeeh kalian liat ngamuknya orang ganteng gimana 😁😁😁

kalo udah yoook ah kita pantengin.

Jangan lupa komen dan votenya yaaa.

Hanya dalam waktu kurang dari duapuluh empat jam saja hidupku telah berubah total.

Pertemuan tanpa disengaja dengan Aristo telah mengubah segalanya. Aku yakin Rensa pun merasakan hal yang sama.

Aristo ternyata sudah tiga hari ada di Jakarta usai menghabiskan liburan di Bali.

Di Jakarta dia tinggal bersama kakak laki-laki Tante Hera,  kehadirannya di PH Tante Puspa tak lain untuk mengantar sepupunya casting.

Meski aku maupun Rensa mengajak untuk mampir ke tempat tinggal kami masing-masing, Tito menolak dengan halus karena belum meminta izin paman angkatnya sehingga mau tidak mau aku dan Rensa hanya bisa mengantarkan Tito dan Ica—keponakan Tante Hera—pulang ke rumah orang tua Ica, Om Hermawan.

Putri Sang PunyimbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang