Marriage Scenario - 2

5.5K 1K 24
                                    


“Sudah sampai tahap mana?” tanya seorang wanita yang menjabat sebagai rekan kerja Nara. Mereka baru saja menyelesaikan presentasi plus mendapatkan persetujuan Sehun untuk bekerjasama dengan perusahaan di mana Nara bekerja. “Apa kalian berkencan? Ah tidak, dari caranya menatapmu―kalian pasti sudah menghabiskan malam bersama,” lanjutnya tanpa menyerah ketika ia berjalan di sepanjang lorong kantor utama The Three Clouds.

“Diamlah, Kim Jisoo. Kau membicarakan orang yang kini berjarak tak sampai lima meter darimu,” bisik Nara. Ia menarik Jisoo agar berbelok menuju ke lift, tadinya Jisoo tetap akan mengekori Sehun menuju ke kantor si pria.

“Aku yakin, dia sudah terbiasa dibicarakan. Tampan, kaya, dan seksi. Siapa yang bisa membungkam mulut untuk tak memuji―”

“―Kyungsoo akan sedih mendengarmu membicarakan pria lain,” vokal Nara mencoba mengalihkan pembicaraan.

“Jangan mengubah topik,” Jisoo berkacak pinggang. “Kita semua tahu jika The Three Clouds bukan perusahaan yang mudah untuk ditaklukkan. Kau pasti menarik perhatian pemiliknya,” simpul Jisoo.

“Presentasi kita sangat bagus, tentu saja mereka tertarik.”

“Yang benar saja―tidak mungkin―” sekali lagi argumen Jisoo terputus oleh sapaan lain dari suara yang familiar di telinga Nara.

“Jung Nara,” Sehun menghentikan langkah kedua gadis tersebut. Setelah mereka berbalik arah menghadapnya, Sehun melanjutkan, “Apa aku bisa meminta waktumu sebentar, Nona Jung?”

“Ya, tentu saja boleh,” Jisoo menjawab dengan tangkas. Ia bahkan mundur satu langkah, lalu mendorong Nara agar maju. “Nara sudah tidak ada janji setelah ini. Bahkan aku yakin, kepala divisi kami akan membiarkan Nara cuti selama satu minggu.”

“Terima kasih, Do Jisoo,” Sehun mengucapkan sembari tersenyum.

Tarikan bibir Sehun yang membentuk goresan ramah di bibirnya membuat Nara mengernyitkan dahi. Nara tak dapat lagi menahan semua ocehan yang sedari tadi mengisi kepalanya. “Kau mengajakku ke mana?”

“Makan siang,” Sehun berucap datar. Ia melonggarkan dasinya, kemudian menekuk lengan kemejanya hingga sesiku.

Mereka sampai ke lantai satu, lalu segera menuju lobi. Nara berusaha menjaga jaraknya dengan Sehun. Ia tidak nyaman dengan semua tatapan yang pegawai Sehun berikan. Nara seolah menjadi buronan. Namun, Sehun nampaknya ingin menggoda gadis yang usianya terpaut dua belas tahun dengannya. Sehun sengaja memelankan laju kakinya agar mereka bisa berjalan bersisihan.

“Apa yang ingin kau makan?” Sehun mulai mengajukan pertanyaan.

“Terserah, aku tidak bisa makan udang dan kacang.”

“Aku tahu.”

“Kau tahu, Oh Sehun?” Nara menghentikan tiba-tiba jalannnya tepat di depan pintu keluar. Ia bingung dengan semua pengetahuan Sehun mengenai diri Nara.

Sehun menarik tangan Nara agar mereka dapat menuju Audi RS7 hitam yang telah disiapkan. “Chanyeol yang memberitahuku. Dia mengirimiku pesan singkat yang mengancam bahwa aku harus memberimu makan selama mereka bulan madu,” ungkap Sehun.

Nara mendengus kesal. Ia memerhatikan tangan Sehun yang menggenggam jari-jarinya, bahkan pemuda itu tak melepaskannya sewaktu ia bicara pada asisten pribadinya agar tidak mengikuti mereka.

[Sehun Fanfiction] Dear Husband - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang