Hold Back The Tears - 3

4.3K 442 20
                                    



Pada akhir part ini mengandung adegan dewasa, jika kalian tidak nyaman akan hal tersebut bisa dilewati saja. Terima kasih ;D

-oOo-

Nara berulang kali mengerjapkan netra. Gadis itu tidak yakin dengan yang dilihatnya sekarang. Ia tadi berniat ke kamar mandi sebentar untuk membersihkan diri, lalu sewaktu Nara kembali ke ruangan―gadis itu melihat Sehun berada di sana. Sehun duduk di tepi ranjang, mengenakan kaus hitam dan celana jeans. Nara mendapati si pria menatapnya lurus. Nara benar-benar enggan mengendalikan diri lagi. Kakinya melangkah begitu cepat menuju suaminya.

Sehun berdiri ketika mendapati istrinya berjalan untuk menghapus spasi di antara mereka. Ia memerhatikan gadis itu seolah kerinduan sempat mengisi pikirannya. Sehun dapat mencium aroma tubuh Nara yang selama hampir dua bulan ini ia inginkan. Pria itu sama sekali tak bergerak dari tempatnya. Bahkan ketika Nara menyentuh rahangnya.

"Kenapa kau jadi sangat kurus, Sehun?" tanya Nara. Ia mengusap paras suaminya, seakan ia memeriksa apakah Sehun terluka atau tidak. "Apa kau tidak makan dengan baik?" lanjutnya.

Sehun tidak tahan lagi akan keadaan Nara yang tergambar begitu menyanyanginya. Hatinya tercubit oleh sedikit rasa bersalah. "Bagaiaman bisa kau menanyakan keadaanku, tapi kau sendiri tampak tidak baik?" Pria itu memberikan pertanyaan sebagai gantinya.

Nara tersenyum. "Aku jadi sangat sehat saat melihatmu," balasnya lembut.

Sehun menggenggam jari-jari Nara yang mengusap rautnya, kemudian mencium punggung tangan sang istri. "Bertahanlah sedikit lagi, Nara. Aku berjanji untuk segera mengakhiri semuanya," bisiknya sebelum menunduk kemudian meraih tengkuk si gadis lalu mengecupnya.

Kelopak Nara tertutup ketika merasakan kelembaban bibir suaminya. Gadis itu mengalungkan tangan di leher Sehun ketika si pria menariknya agar lebih dekat. Kaitan bibir mereka kali ini tidak membara, kecupan sayang penuh kerinduan yang sesuai untuk mendeskripsikan.

Sehun memberi jarak pada paras mereka, meskipun begitu hidung keduanya masih dapat bersentuhan. Pertama kalinya dalam dua bulan terakhir Sehun tersenyum lepas. Bebannya memang belum sepenuhnya hilang, tapi mendapati gadis kesayangannya berada di dekatnya―membuatnya seringan bulu. Sehun ingin hidup begini selamanya, hanya ada dirinya dan gadis yang dicintai.

"Aku mencintaimu," bisik Nara.

Sehun enggan menjawab. Dia hanya memberikan ciuman di kening Nara. "Maafkan aku," gumamnya teramat pelan hingga Nara tak dapat mendengar.

Chanyeol memberikan cangkir kopi pada sahabatnya. Mereka berada di ruang makan. Chanyeol meminta Sehun menemuinya di sini saat si pria sudah menidurkan Nara. Adiknya itu memang keras kepala, Nara bahkan tak membiarkan Sehun beranjak sedikit pun dari kamar. Nara juga tidak lagi meminum obat penenangnya, entah apa yang dilakukan Sehun untuk membuat si adik kelelahan sampai tidur pulas. Dia tak ingin tahu sama sekali. Walaupun sebenarnya dia sangat penasaran.

Chanyeol memerhatikan Sehun dari rambut sampai kaki. Pria itu menyipitkan mata saat melihat bercak merah di leher Sehun yang terlihat ketika sahabatnya itu tak sengaja menggaruk leher.

"Apa alergimu kambuh?" tanya Chanyeol memancing Sehun yang sedang fokus menonton televisi.

Sehun melejitkan bahu. "Tidak," jawabnya datar.

"Lalu kenapa itu?" Chanyeol tidak menyerah sambil menunjuk leher Sehun.

"Nara menggigitnya."

Chanyeol menyemburkan kopi yang barusan diminum, untung tak mengenai lawan bicaranya sebab Sehun bisa saja naik pitam. "Apa yang kalian lakukan sampai saling menggigit begitu?" koar si pria ada nada kesal di sana.

[Sehun Fanfiction] Dear Husband - ENDWhere stories live. Discover now