[Special Part] Everything For You

3.5K 420 25
                                    

Special part adalah cerita tambahan yang mengisahkan kehidupan mereka di luar part sebelumnya.

-oOo-

Anger

Nara tersenyum simpul melihat pria yang kini tengah tertidur di sofa ruang kerja. Gadis itu melangkahkan kaki dengan pelan berusaha tak membuat suara sekecil apa pun. Nara pun duduk di samping si pria. Ia menatap Sehun lamat, menemukan paras lelah yang tergambar jelas di sana.

Ini sudah pukul satu dini hari, Sehun tetap bekerja. Pria itu tadinya menidurkan Nara terlebih dahulu, setelah istrinya terlelap ia kembali membawa dokumennya ke ruangan ini. Nara yang sadar Sehun tidak ada di sebelahnya pun terbangun kemudian menyusulnya ke sinimasih dengan gaun tidurnya.

“Padahal kau sudah berjanji untuk tidur. Dasar gila kerja,” gumam Nara. Ia membelai paras Sehun lembut. “Kalau begini kan lehermu bisa sakit,” lanjutnya. Nara sengaja menepuk pipi suaminya agak keras agar si pria bangun.

Sehun mulai mengerjapkan mata. Netranya perlahan menggelepar terbuka. Ia menguap sekali sebelum menarik sepasang sudut bibir karena menyadari gadisnya ada di dekatnya.

“Apa aku ketahuan?” tanya Sehun, suaranya serak.

Nara mengangguk sambil mengerucutkan bibir.

Jari-jari Sehun membenarkan surai Nara yang berantakan. Ia duduk lebih tegak, lalu menarik gadis itu ke pangkuannya. “Aku harus menyelesaikan ini sebelum presentasi, Nara,” jelas Sehun memelas.

Nara mengalungkan tangannya ke leher Sehun. “Aku sedang marah. Aku tidak ingin menerima alasan apa pun,” balas Nara yang berbalikan dengan fakta di lapangan.

Memangnya Nara bisa murka pada suaminya?

Tidak bisa. Suaminya pun tahu akan hal tersebut.

Sehun tertawa menyadari suara si gadis yang berpura-pura galak itu. Ia menyentil hidung Nara. “Aku siap menerima amarah dari Jung Nara. Aku sudah mendengar kalau kemarahannya menyebabkan gempa bumi

Nara memotong ejekan Sehun dengan kecupan ringan di sudut bibir prianya. Gadis itu cepat-cepat menjauhkan parasnya karena pipi Nara telah memanas.

Pria itu tertawa lagi, melihat raut malu-malu gadisnya.

Bersama Nara memang menyenangkan. Sehun sanggup berduan dengan istrinya sepanjang harihanya untuk melihat ekspresi yang Nara berikan padanya.

“Kenapa tertawa?” dengus Nara
.
Pria itu membalas mencium pipi gadisnya. Ia tak menimpali dengan perkataan. Sehun yang sudah sedari tadi gemas melihat tingkah Nara pun menarik gadisnya dalam pelukan. Ia mendekap Nara sangat erat.

Boleh tidak Sehun menyimpan Nara untuk dirinya sendiri?

-oOo-

Unexpected You

Apa kau benar-benar bisa bermain skateboard?” tanya Nara tercengang ketika Sehun membawa papan skateboard di hadapannya.

Sehun mengangguk bangga. Pria itu memutuskan memamerkan keahliannya setelah Nara seharian ini mengoceh soal artis favoritnya yang cakap bermain papan beroda itu. Sehun membawa si gadis ke taman dekat apartemen mereka pada sore hari yang cerah. Dia bermaksud menghentikan Nara untuk memuji pria lain. Sehun tidak suka.

“Wah, apa permainan itu baik untuk punggung paman-paman seusiamu, Sehun?” tanya Nara mengejek.

Sehun memutar bola mata. “Aku sudah bisa memainkan ini bahkan sebelum kau dapat mengendarai sepeda,” balas si pria yang memang tahu kelemahan Nara. Istrinya itu baru bisa naik sepeda saat usianya delapan belas tahun.

[Sehun Fanfiction] Dear Husband - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang