It's Too Late To Realize - 2

3.7K 492 43
                                    

“Apa kau bisa mengunjungi Ahra, Ibu?” tanya Chanyeol kepada Han Haeraibu kandung Nara yang telah menikah dengan ayahnya. Chanyeol mengimbuhkan saat tidak mendapatkan jawaban dari wanita paruh baya yang duduk di hadapannya. “Nara tidak sadarkan diri lagi. Dokter mengatakan Nara koma, adikku bisa mati otak.”

Han Haera yang awalnya enggan bersimpati pun, ekspresinya berubah menjadi marah. “Aku sudah memohon padamu untuk menjaga Nara,” ucapnya datar. Ia menatap mata Chanyeol tajam. “Apa semua ini karena Ahra?”

Chanyeol meraup wajah, ia tak dapat menyembunyikan duka. “Nara berusaha bunuh diri. Dia merasa tidak ada yang mencintainya

Apa suaminya memerlakukan putriku dengan buruk?” potong Haera sendu. Wanita anggun itu pun bermuram durja. Ia mengatur napas agar dapat menenangkan diri. “Tolong katakan pada Sehun, Nara bukan pengganti Ahra, Park Chanyeol. Nara adalah pewaris asli Keluarga Jung. Gadis yang seharusnya dijodohkan dengan Sehun adalah Nara. Putriku tidak merebut apapun dari saudarinya

Nara mengingat semuanya, Ibu. Nara tahu jika Ahra bukan saudara sedarahnya.”

“Ahra memang berbeda dari anak perempuan biasanya. Jung Dongyonayah mereka, bahkan tidak mengetahui bahwa Ahra itu ada. Ahra yang masih balita tiba-tiba ditinggalkan begitu saja di rumah Keluarga Jung. Aku berusaha membesarkannya seperti putriku sendiri. Aku mengusahakan yang terbaik untuk Ahra dan Nara tetapi …. Ahra memiliki rasa cemburu yang sangat besar. Ia bisa menyakiti orang lain secara fisik jika suasana hatinya tidak baik.” Han Haera menerawang, sudah lama ia ingin membagikan cerita ini, namun di sisi lain dirinya tak ingin mengumbar kejelekan dari keluarga lamanya. “Ahra dapat bersikap sangat lembut. Dia dan Nara memang memiliki pesona, mereka dengan mudah dapat membuat orang jatuh cinta. Dua kepribadiaannya tersebut semakin membahayakan Nara yang sakit-sakitan. Mungkin dia cemburu karena perhatiaanku hanya tertuju untuk merawat adiknya. Entah bagaimana Ahra mengetahui jika dia bukanlah putri yang kulahirkan.”

“Apa karena itu ibu mengirimkannya ke Seoul?” tanya Chanyeol.

Han Haera mengangguk. “Aku ingin menjauhkannya dari Nara. Bahkan saat aku menikahi ayahmu untuk kestabilan hidup kami … aku tak ingin menemuinya lagi. Ahra yang cerdik menemukan sebuah langkah untuk mengunjungi Nara dengan dalih ia dapat membantu transplantasi jantung adiknya. Ahra bersedia menjadi donor jantung, apabila

Jika dia meninggal,” lanjut Chanyeol memutus ucapan ibunya.

“Hal itu akan membayangi diriku dan Nara seumur hidup. Semua orang mengira aku yang membuat keputusan akan Ahra yang mengorbankan diri demi Nara. Gadis itu berbohongaku tidak tahu alasan dirinya beperilaku sangat kejam,” kata Han Haera. Ia menunduk, ibu Nara pun mulai menangis. “Putriku hidup tapi dia menderita. Aku tidak dapat menemuinyabahkan harus berpura-pura tak menginginkannya.”

Chanyeol mengenggam tangan Haera berusaha menenangkan. “Nara ingat jika Ahra merayu Appa

Wajah wanita itu berubah panik seketika. “Sejauh mana Nara mengetahui semuanya, Chanyeol? Apa dia mengningatnya?” tanya Haera. Ia mulai memohon, “Jangan sampai Tuan Park tahu akan hal itu. Aku takut dia akan menyakiti Nara.”

Chanyeol menghela napas kasar, kemudian mengangguk. “Ada Sehun yang menjaga Nara. Aku yakin Sehun tidak akan membiarkan orang lain menyakiti istrinya, meskipun dia tanpa sadar memberikan luka pada Nara,” timpal putra sulung Keluarga Park.

Han Haera mengangguk mengerti. “Tidak seharusnya Nara berada di Tokyo. Aku sengaja untuk menjauhkan dia dari belunggu Keluarga Park dan tak menemuinya. Aku cemas Nara berakhir sama seperti Ahra,” katanya.

“Ibu harus menemui Nara. Dia mulai depresi perihal semua kenyataan mengenai keluarga kita. Bahkan kehadiran Sehun tak berarti banyak bagi adikku,” timpal Chanyeol tanpa menyembunyikan keputusasaannya.

Wanita itu menggeleng. Ia meremas tangannya sendiri akibat rasa bersalah yang membelit raganya. “Terakhir kali kami bertemu, aku menyakitinya. Aku bukan ibu yang baik karena tidak dapat menjaga putri-putriku

Ibu akan benar-benar menyesal jika tidak bertemu dengan adikku sekarang. Nara sedang sekarat,” potong Chanyeol mengakhiri segala perdebatan yang terjadi di antara mereka.

Sehun tidak berdaya. Kekuasaanya tak sanggup untuk membangunkan gadis yang kini berbaring di ranjang rumah sakit. Sehun telah mendatangkan dokter terbaik, namun mereka berkata serupa―dia tetap harus menunggu, ditemani ketidak pastian. Ia telah berada di sana hampir satu minggu, mengamati kekasih hatinya tertidur. Sehun kini mulai merindukan Jung Nara. Dia ingin melihat gadis itu bersuara, tersenyum, merengek minta sesuatu, dan sehat. Pria itu sanggup menukar dunianya agar istrinya kembali berada di sisinya.

“Apa yang harus kulakukan, Sayang?” bisik Sehun sembari mengenggam jemari Nara. “Aku sudah menemukan pelaku pemerkosaan Ahra. Tapi, ternyata semua itu tak berarti lagi bagiku. Aku justru hampa karena kehilangan dirimu,” lanjutnya.

Hanya kekosongan yang menjawabnya.
Ruang inap Nara begitu sunyi.

Sepi itu membuat Sehun merenungkan perbuatannya. Banyak waktu yang ia sia-siakan untuk mencintai gadis yang salah. Dirinya justru mengabaikan Nara.

Sehun dulu dengan arogan mengatakan bahwa dia akan baik-baik saja membiarkan gadis ini terluka. Kenyataan yang dia dapatkan memukulnya telak. Sehun seharusnya sudah lama tersadar bahwa sang gadis telah menaklukkannya. Nara sudah menjadi bagian dari dirinya, napasnya.

“Apa Ahra banyak menyakitimu?” Sehun berkata lagi.

Bayangan dirinya yang tak percaya semua kenyataan yang diceritakan berlalu-lalang dalam benak pria itu. “Maaf sudah tidak memercayaimu Nara,” katanya lembut. “Aku mencintaimu Nara. Kau tidak sendiri karena aku mencintaimu. Maaf sudah membuatmu menunggu begitu lama agar aku mengucapkannya.”

-oOo-

Part selanjutnya akan aku posting sebentar lagi.

Oh ya aku juga sedang menulis cerita baru dengan judul Oh My Husband dan Perfectly Imperfect. Siapa tahu ada yang bersedia membaca hehehe?

Terima kasih, sampai jumpa di part selanjutnya yang juga akan diposting dalam minggu ini. Tetap semangat dan sehat. Indonesia melawan Covid-19 ❤

[Sehun Fanfiction] Dear Husband - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang