Part 01

91.8K 2.9K 15
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, gimana dengan hasil revisinya? Bagaimana kabarnya?

Ke esokannya Arabella membuat heboh kembali dengan teriakan Arabella yang sangat keras menggangu pendengaran.

"Ada apa Nak?" tanya Abah Kyai menghampiri Arabella yang duduk di tengah lapangan.

"Kapan Papah sama Mamah kesini?" tanyanya dengan antusias.

"Abah juga tidak tahu, nanti coba Abah hubungi orang tua kamu!"

"Makasih Bah," ucapnya langsung pergi begitu saja membuat Abah Kyai menggelengkan kepalanya pelan.

'Nyari sensasi doang,' batin Abah Kyai tersenyum melihat kelakuan Arabella yanga makin kesini, makin kemana.

"Arab!" panggil Gus Agam.

Yang di panggil menoleh ke belakang melihat Gus Agam yang mendekat ke arah Arabella.

"Tolong bawakan kitab di kelas kamu!"

"Gus bisa jalan?" kata Arabella sontak Gus Agam mengerutkan keningnya.

"Kalau bisa, ngambil sendiri aja. Gus,"

"Arab, kamu santriwati di sini jadi wajar saya menyuruh kamu,"

"Hm aja deh," Arabella pergi meninggalkan Gus Agam dengan wajah galaknya.

'Dasar kamu, Arab,'

>><<

Gus Agam pergi ke kelas mengambil kitabnya yang tertinggal saat tadi mengajar. Tidak lama kemudian datang Ustadzah Nisa menghampirinya.

"Assalamualaikum, Gus!"

"Wa'alaikumsalam, ada apa Ustadzah?"

"Boleh bicara sebentar?"

"Maaf Ustadzah, saya masih ada urusan." Gus Agam meninggalkan Ustadzah Nisa.

Srett!

Ustadzah Nisa memegang pergelangan tangan Gus Agam dan untungnya terhalang sorban yang ia kenakan.

"Cieee, ada yang pegangan tangan," ucap Arabella sedang lewat dan langsung ngibrit.

Wajah Gus Agam memerah padam ke arah Ustadzah Nisa dan menepis tangan Ustadzah Nisa.

"Sekali lagi seperti ini saya tak segan bicara sama Abah."

Ustadzah Nisa berdiam tak berani bicara lagi takut apa yang ia lakukan tadi berakibat fatal kepada pekerjaannya.

Gus Agam pergi dengan wajah yang sangat galak ia tampilkan terus kepada para santriwati dan ia pergi ke kawasan santri putra untuk mengajar lagi.

>><<

Arabella mengantri makan dengan porsi yang sangat numpuk begitu banyak membuat semuanya melongo.

Semua santriwati ikutan seperti porsi Arabella karena sisa juga masih banyak.

"Ra, bakal habis?" ujar Rea.

"Bakal dong."

"Ra, jangan berlebihan saat makan atau minum!" beritahu Sindy.

"Siap Ustadzah,"

Porsi yang tadi sudah ia habiskan dan pergi mengobrol bersama teman-temannya.

"Sin, gimana kalau Gus Agam di jodohin sama seorang Ning?" tanya Arabella.

"Gak papa mungkin bukan takdirnya, tapi kalau berdo'a semoga aku bisa berjodoh dengannya,"

"Takdir bisa di ubah dengan do'a dan usaha." sahut Rea dan mereka berdua mengangguk tersenyum.

"Kita pergi yuk!"

"Kemana Re?"

"Gak tau,"

Tak!

Arabella menyentil kening Rea karena kesal dengan ucapan Rea.

>><<

Adzan ashar berkumandang membuat semua para santri berbondong-bondong ke Masjid untuk salat berjamaah.

Setelah salat berjamaah Arabella memanjat pohon mangga yang menjulang tinggi sembari memetik buah mangga yang sudah matang.

"Emm, enak. Manis," ucapnya sembari menggoyangkan kepalanya.

Tes!

Satu tetes air dari mangga mengenai punggung seseorang yang sedang lewat.

"Astagfirullah, air apa?" gumamnya.

Ia pun mendonggakkan kepalanya ke atas menampakkan Arabella yang santai menggerogoti buah mangga.

"Arabb!" pekik Gus Agam.

"Apa Gus?"

"Ngapain di atas?"

"Makan mangga, Gus mau?" ucapnya dengan santai.

"Saya mau, ambilkan!" balas Gus Agam dan Arabella mengangguk.

"Tangkap Gus!"

Gus Agam menadahkan tangannya untuk mendapatkan mangga yang di berikan Arabella.

Jauh di luar predeksi Arabella tidak di marahi Gus Agam.

"Sudah Ra, jangan terlalu banyak."

Arabella turun dari pohon mangga, sedangkan Gus Agam sudah pergi ke ndalem sembari membawa mangga yang di petik oleh Arabella.

Ia tidak menghiraukan Gus Agam dan ia memilih untuk membawa sisanya kepada temannya.

>><<

Arabella pergi ke asrama dan makan bersama buah mangga yang ia petik.

"Makan yang banyak, Ara udah kenyang,"

"Ara mau ngambil jus di Gus Agam,"

"Emang kenapa?" ucap Sindy sedikit cemburu.

"Tadi dia minta saat Ara metik dan dia janji mau bagi jus nya."

Arabella pergi ke ndalem walau sedikit malu ia tetap memberanikan diri, sesampai di ndalem ia langsung mengucap salam dan di persilahkan masuk oleh Abah Kyai.

"Gus Agam nya ada?" tanya Arabella.

"Ada, sebentar Abah panggil dulu!"

Tidak berselang lama Gus Agam datang. "Jus nya sudah habis, silahkan kembali ke asrama," ucap Gus Agam dengan wajah santai.

"Gus sudah janji,"

"Saya tidak berjanji dan kamu sendiri yang menolak,"

"Tapi sekarang Ara mau!"

"Sudah habis,"

"Dasar Gus nyebelin plus galak," Arabella pergi dengan wajah yang sangat kesal.

>><<

Sindy dan Rea bingung dengan wajah raut Arabella.

"Kenapa?"

"Jus nya sudah habis,"

"Assalamu'alaikum Kak Ara!" ucap seorang santriwati datang mengahapiri Arabella.

"Wa'alaikumsalam."

"Tadi Abah lupa mau bicara, jadi di suruh Kak Ara ke ndalem lagi,"

"Oh iya gak papa, makasih ya sudah memberitahu!"

"Sama-sama Kak, aku pamit. Assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumsalam." balas mereka bertiga.

Arabella pun pergi ke ndalem lagi untuk bertemu dengan Abah Kyai lagi ada hal yang harus di bicarakan.

19 Januari 2024
Revisi: 11 April 2024








JODOHKU GUS GALAKWhere stories live. Discover now