Part SPESIAL

53.7K 1.8K 128
                                    

Seorang lelaki dengan memakai jubah putih membawa satu tangkai tulip berwarna merah di tangan kanannya.

"Assalamu'alaikum, Sayang!" ucapnya dengan senyum yang terus terbit melihat seseorang yang di rindukannya.

Di hampiri wanita itu sedang duduk mengawasi anak kecil perempuan yang bermain-main sendirian.

Wanita itu menoleh ke belakang. "Wa'alaikumsalam, dih sayang,"

"Terus?"

"Kayak biasa aja, gak perlu pake sayang juga!"

"Iya Zaujati."

"Iya Zauji Sayang," balas Arabella membuat Gus Agam salting.

"Ciee, salting."

"Saya ingin ikut bersamamu Ra." Arabella menggeleng.

"Abah masih membutuhkan Gus."

"Saya pernah bilang ada Mbak Vhera dan Mas Andri!"

"Iya deh, iya. Terserah,"

Gus Agam terkekeh mendengar nada kesal dari Arabella. "Jadi saya boleh ikut pergi bersama dirimu?" tanyanya lagi.

"Dengan satu syarat!"

"Berikan bunga tulip itu untuk Ara." lanjutnya.

Gus Agam memberikan bunga tulip ke Arabella karena memang untuk dirinya.

"Kita pergi bersama-bersama dengan anak kita!" Anak kecil itu menghampirinya mengandeng lengan Gus Agam dan Arabella.

Arabella dengan Gus Agam beriringan berjalan bersama anak kecil perempuan di tengahnya yang tidak lain anaknya dengan senyuman yang terus terbit di bibirnya masing-masing.

>><<

Di rumah sakit monitor yang menyala sekarang sudah berhenti membuat semuanya panik.

Bergegas memanggil Dokter dan di nyatakan Gus Agam sudah meninggal. Gus Agam masuk rumah sakit karena bertabrakan dengan sebuah truk, ia tak fokus karena banyangan Arabella selalu dalam benaknya.

"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un,"

"Nak, semoga semua amalmu di terima di sisi Allah. Maaf jika Abah belum bisa membuat mu bahagia," gumam Abah Kyai.

Setelah 7 hari kepergian Arabella di susul dengan kepergian Gus Agam yang masih dengan suasana haru.

Di makamkan di samping Arabella yang tanahnya juga masih basah. Untaian do'a mengeringi pemakaman Gus Agam.

Semua berharap ini sebuah mimpi, tapi mereka tertampar kembali bahwa ini bukan mimpi yang bisa terbangun dari tidur. Melainkan kenyataan yang harus di terima dengan lapang dada.

"Sekian banyak cobaan yang menghadang kalian, kalian tetap bertahan sampai maut yang memisahkan," lirih Vhera menatap ketiga makam di hadapannya.

"Singa dan kancil sudah bersama kembali." tempal Gus Andri yang merasakan kehilangan juga.

"Kalian jangan bersedih, do'akan mereka!" Mereka mengangguk serempak mendengar ucapan Abah Kyai.

Wanita paruh baya datang menghampiri mereka bertiga. "Abah bisa kah, kita kembali lagi?"

Abah Kyai menarik nafasnya dalam-dalam mengingat ucapan Gus Agam sebelum kecelakaan. 'Bah kembali lagi bersama Ummi. Agam yakin, Abah bisa membimbing kembali Ummi!'

"In syaa Allah kita kembali bersama-sama, berjuang kembali bersama-sama." Abah Kyai tersenyum hangat ke arah Mak Nyai.

"Jadikan sebuah pelajaran dengan apa yang sudah terjadi, jangan sampai mengulangnya kembali!" Mak Nyai mengangguk.

'Alhamdulillah,' batin mereka merasa bersyukur Abah Kyai menerima kembali Mak Nyai.

Inilah yang Arabella inginkan ketika ia sudah pergi, kebahagiaan itu datang dengan sendirinya.
.
FYI: Part SPESIAL ini adalah part terakhir dari cerita JODOHKU GUS GALAK🙏

JODOHKU GUS GALAKWhere stories live. Discover now