Part 05

67.3K 2.4K 15
                                    

Berkeliling di pasar mencari-cari yang di butuhkan sehingga mendapatkan semuanya.

"Gus ini berat,"

Gus Agam langsung mengambil alih barang bawaan Arabella sehingga semuanya Gus Agam yang bawa.

Barang bawaan di masukan ke bagasi oleh Gus Agam untuk dua bocah sudah di dalam mobil dan tidur.

Saat masuk ke dalam mobil terlihat wajah damai dari Arabella sama sekali tak terlihat bar-bar atau pun nakal.

'Astagfirullahal'adzim,' batin Gus Agam dan berusaha fokus untuk menyetir pulang ke pondok.

>><<

Puk!

Puk!

Gus Agam menepuk pipi Ning Syakil dengan pelan untuk bangun dari tidurnya.

"Eum, apa Mas?" sahut Ning Syakil dengan nada khas bangun tidur.

"Bangunin Mbak Arab, udah sampe!"

Sama halnya dengan Gus Agam, Ning Syakil menepuk pipi Arabella.

"Mbak kita udah sampe," Arabella mengumpulkan nyawanya dan untuk Gus Agam dia sudah membawa barang belanjaan ke dapur para santri.

>><<

Arabella ikut ke ndalem dan ternyata sudah ada kedua orang tuanya dan kakak perempuannya.

Grep!

Arabella langsung memeluk kedua orang tuanya dengan erat penuh rasa kerinduan di hatinya.

"Lepas! Pengap," pekik Mamah Arabella-Wina.

Arabella hendak memeluk kakak perempuannya. "Jangan peluk gue! Gue gak sudi di peluk lo," Arabella tersenyum tipis mendengarnya, namun matanya tidak bohong kalau ia menahan tangisannya untuk tidak keluar.

'Kenapa semuanya masih sama?' batin Arabella dengan sendu menatap kedua orang tuanya.

"Maaf Bah, ada urusan apa saya di suruh kesini?" ujar Wina bingung karena dari kemarin ia di telepon Abah Kyai.

"Nah bener apa kata istri saya. Saya juga masih banyak kerjaan dan urusan," tempal Idris-Ayah Arabella.

Abah Kai, Mak Nyai, Gus Andri dan Gus Agam langsung beristigfar. Untuk Arabella dia menunduk menahan tangisannya untuk tidak pecah.

"Saya menyuruh kalian datang kesini, karena saya berniat menjodohkan Agam dengan Arabella. Jadi saya meminta persetujuan kalian selaku orang tua Arabella" Arabella yang sedari tadi menunduk langsung mendonggakan menatap Abah Kyai yang berbicara ia akan di jodohkan dengan Gus Galaknya.

"Urusan itu saya tidak peduli, saya pamit. Assalamualaikum!" Wina beranjak dari tempat duduknya di susul oleh Idris dan kakak perempuannya-Rina.

"Mamah, Ayah gak peduli sama Ara? Sampai Mamah datang kesini bukan ingin ketemu Ara, tetapi hanya di suruh Abah," Ara mengeluarkan unek-uneknya dengan suara lirih.

"Saya dan suami saya gak peduli dan jika memang kamu di jodohkan terserah anda!" Wina langsung pergi meninggalkan Arabella yang berdiam dnegan mata yang berkaca-kaca.

Mak Nyai mendekat ke arah Arabella dan langsung memeluknya. "Mak, aku ke asrama dulu, sekalian ada kelas," ucap Arabella dengan sopan.

"Nak, kamu duduk dulu! Sekalian ada yang Abah bicarakan." Arabella mengangguk dan di bantu berdiri oleh Mak Nyai.

Gus Andri dan Gus Agam ikut duduk menatap sendu ke arah Arabella.

'Dibalik sifat bar-bar dan nakalnya ada banyak masalah yang di pendam sendiri,' batin Gus Andri.

'Ini alasannya kamu menjadi pribadi nakal dan bar-bar hanya untuk menutupi semuanya, biar semua terlihat baik-baik saja. Padahal sama sekali tidak," batin Gus Agam.

"Agam, apakah kamu bersedia di jodohkan dengan Arabella?" tanya Abah Kyai.

Gus Agam menghembuskan nafasnya pelan. "In syaa Allah Agam bersedia dan kembali ke Arab," jawab Gus Agam dengan mantap.

Gus Andri berdiam dengan perasaannya yang aneh serasa sakit saat melihat adiknya akan di jodohkan dengan santriwati nakalnya. Entah Gus Andri punya perasaan atau tidak ke Arabella, hanya Allah yang tahu.

"Gimana Nak?"

"Maaf Bah, bukannya seorang Gus harus bersama seorang Ning?" lantas semuanya terkekeh mendengar penuturan Arabella yang polos.

"Tidak harus juga dengan seorang Ning," balas Mak Nyai.

"Boleh kah, Ara menjawabnya besok lusa?" Abah Kyai dan Mak Myai mengangguk paham untuk memberikan waktu ke Arabella

"Syukron Abah, Mak untuk waktunya, kalau gitu Ara pamit dulu. Assalamualaikum!"

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

Selepas Arabella pergi Abah Kyai menoleh ke arah Gus Andri yang berdiam menunduk. "Andri," panggilnya.

"Iya Bah?"

"Kamu gak keberatan? Jika Abah menjodohkan Ara dengan Agam,"

Gus Agam menoleh ke arah Gus Andri. "Sama sekali tidak Abah," jawab Gus Andri.

Tadinya jika Gus Andri mempunyai perasaan ke Arabella, Gus Agam dengan senang hati akan menolak perjodohan. Tapi, ternyata tidak dan dengan terpaksa Gus Agam menerimanya walau memang ia menyimpan perasaan ke Arabella dari dulu.

19 Januari 2024
Revisi: 12 April 2024

FYI:
       Syukron artinya terimakasih dalam bahasa Arab.

JODOHKU GUS GALAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang