Part 21

50K 1.8K 33
                                    

'Kebahagiaan itu sederhana dengan selalu bersyukur dari hal kecil. In syaa Allah kebahagiaan itu akan selalu datang menghampiri.'

_Agam Al Ikhsani


Setiap sore hari Arabella selalu di suruh Mak Nyai untuk memasak dan membelikan semua kebutuhan Pondok dengan ndalem.

Arabella memasak dengan telaten sampai akhirnya masak selesai.

"Ara laper banget dari pagi belum makan," gumam Arabella dari tadi pagi dia tidak keburu makan pagi karena keburu di hukum.

Perutnya sudah keroncongan tidak bisa menahan rasa laparnya lagi, Arabella mengambil nasi dengan sop daging sapi yang ia buat.

Baru saja memakan beberapa suapan sudah mendengar teriakan Mak Nyai. "Ara kamu ngapain makan sop daging sapi, itu kan buat Abah. Kenapa kamu makan?"

"Maaf Ummi, Ara lupa."

"Kamu tau kan daging sapi itu mahal," Arabella mengangguk mendengar penuturan Mak Nyai.

Di ndalem hanya ada Arabella dan Mak Nyai yang lain sedang berada di luar.

"Maaf Ummi, Ara laper jadi makan duluan sampai lupa sop daging itu untuk Abah," jujur Arabella.

Mak Nyai tersulut emosi padahal masalah sepele tentang sop daging dan masih banyak lagi di wadahnya.

"Saya tidak peduli, pantas saja orang tuamu tidak peduli karena kamu sendiri banyak kekurangan," ucap Mak Nyai seorang istri dari pimpinan pondok pesantren Al Ikhsani ternyata tak sebaik yang orang kira.

Saat akan menampar pipi Arabella dengan Arabella sudah menutup matanya, tetapi tangan Mak Nyai tertahan sehingga tidak mengenai pipi Arabella.

"Ummi, istigfar. Vhera gak habis pikir sama Ummi karena perihal sepele Ummi sampai berani nampar anak orang, apalagi ini menantu Ummi sendiri," ucap Vhera-anak pertama Mak Nyai kakak dari Gus Andri dan Gus Agam.

"Vhera kamu kapan datang?" tanya Mak Nyai dengan gugup.

Vhera menyalimi punggung tangan Mak Nyai karena setelah lamanya Vhera berkunjung kembali ke kediaman orang tuanya.

"Tadi Ummi," balas Vhera.

"Ara lanjutin makannya, jangan ambil hati sama omongan Ummi!" ujar Vhera di balas anggukan oleh Arabella.

Vhera dan Mak Nyai pergi mengobrol di ruang tengah meninggalkan Arabella sendiri.

"Ummi, akan menyuruh Agam untuk menikahi Ning Ayla. Ning Ayla juga setuju dan gak papa kalau menjadi istri kedua," tutur Mak Nyai mengobrol dengan Vhera.

"Ummi, kalau Agam tau pasti Agam gak akan pernah balik lagi ke pondok ini dan pergi membawa Arabella." Vhera memperingati Mak Nyai karena Gus Agam mempunyai sifat seperti Arabella yang tidak suka di usik apalagi ini sama Umminya sendiri.

"Gak akan, dia pasti nurut sama Ummi."

"Sekarang berbeda Agam sudah mencintai Arabella,"

"Dan Ummi jangan pernah manfaatin menantu Ummi sendiri untuk menjadi Art di ndalem. Vhera tau Ummi jodohin Agam sama Arabella karena Ummi ingin Arabella membantu semuanya jadi pengeluaran Ummi berkurang. Bukan begitu Ummi?" lanjut Vhera membuat Mak Nyai bungkam tidak mampu mengeluar sepatah kata lagi.

>><<

Ke esokan harinya kedatangan tamu dari Pondok lain yang tidak lain adalah adik dari Abah Kyai yang sama mempunyai Pondok pesantren.

Ning Ayla datang terakhir dan semua santriwati tidak peduli dengan kedatangannya. Tidak ada yang menyambut dengan salaman atau menyapa.

"Kalian semua tidak tau adab, saya ini anak dari pemilik pesantren ini." ucap Ning Ayla dengan angkuh saat berpas-pasan dengan Arabella dan yang lain.

"Saya juga anak dari Bapak saya," celetuk Rea membuat yang mendengarnya terkekeh, berbeda dengan raut wajah Ning Ayla.

"Saya ini anak pemilik pondok, bukan seperti kalian! Jadi kalian harus hormat sama saya." sontak yang mendengarnya langsung mengangkat tangannya hormat ke arah Ning Ayla.

Ning Ayla semakin geram melihatnya sehingga ia langsung pergi untuk ke ndalem dengan menghentakkan kakinya kesal.

"Bukannya tadi dia nyuruh hormat, kok malah marah. Gak salah kan?" sahut Tyas kebingungan.

"Entahlah," ucap serempak Arabella dan yang lain.

Tak perlu di ucapkan untuk kita menghormat orang lain karena ketika melihat siapa pun pasti kita menghormat sebagai tanda kesopanan dalam diri dan reflek begitu saja mau ke anak kecil atau orang tua.

>><<

Saat akan menuju ndalem Ning Ayla bertemu dengan seorang wanita yang ingin sekali ia temui.

"Gue kesel sama temen-temen si Arabella, bikin darting aja," curhat Ning Ayla.

"Mereka emang gitu, gak tau sopan santun,"

Mereka berdua lumayan lama mengobrolnya sehingga Ning Ayla memutuskan ke ndalem cepat-cepat karena Ning Ayla sudah tak sabar dengan kebahagiaan selama ini ia tunggu.

"Gue pamit ya, lo jangan lupa kalau gue juga suka sama Gus Agam," tutur Ning Ayla sebelum pergi.

"Gak akan, silahkan lo ambil! Gue mundur."

Ning Ayla memberikan jari jempol ke arah wanita itu dan sontak terkekeh bersama. Tidak lama kemudian Ning Ayla berlenggan pergi dengan berlari kecil.

19 Januari 2024
Revisi: 8 Mei 2024

JODOHKU GUS GALAKWhere stories live. Discover now