part 39

36K 1.3K 28
                                    

Arabella mengambil handphone nya yang di atas naskah dan mengetik nomor seseorang untuk meneleponnya.

"Bisa ke rumah?"

"..."

"Cepet ya, udah gak sabar pengen megang duit,"

"..."

"Makanan banyak, datang aja. Cepet gak pake lama!"

Arabella mematikan sambungan teleponya dan Gus Agam menatap heran ke arah Arabella pengen megang duit.

'Apa bener mau di gadaikan?' batinnya takut.

Ting!

Tong!

Arabella bergegas turun ke bawah meninggalkan Gus Agam sendiri di kamar.

>><<

"Kapan cairnya?" tanya Arabella sudah tidak sabar.

Seorang wanita yang di sebelahnya mengkode Arabella untuk memberikan air minum.

"Gak perlu ngode, Ara juga ngerti. Di laci ada makanan ambil aja." sontak wanita itu berlari ke dapur.

Gus Agam menghampiri Arabella langsung duduk di sebelahnya. "Ngapain kamu telepon temen kamu?"

"Bisnis Gus, lumayan uangnya juga banyak,"

"Atau tuker tambah aja sama suami gue, gimana setuju?" sahut Lia teman Arabella dari arah dapur dengan makanan snack penuh di tangannya.

"Masih ada lebih uangnya gak?"

"Awda, samwaa lwo dwapwet lewwbwih drawi Swifwatnyaww," balas Lia dengan snack penuh di mulutnya.

"Kamu boleh ngambil semua snack dan boleh pulang." tegas Gus Agam menggengam lengan Arabella untuk di bawa ke kamar lagi.

"Okeyy, makasih banyak!"

"Jadi gak tuker tambah?"

"Gak ada tuker tambah, sekali lagi silahkan pulang!" geram Gus Agam.

Lia tersenyum sumringah dan membawa pergi semua snack. "Gue makin sayang sama lo Arabella!" pekik Lia berlalu pergi.

"Lia maafin suami Ara!" teriak Arabella sudah berada di tangga.

>><<

Di dalam kamar Gus Agam langsung memeluk Arabella dengan erat. "Jangan gadaikan lagi saya, saya gak mau. Saya mau tetap sama kamu, gak mau sama yang lain," ucap Gus Agam membuat Arabella tertegun.

'Apakah ini rasa di sayang oleh pasangan sendiri?' batin Arabella dengan air mata yang menetes.

Satu tetesan itu terkena punggung Gus Agam. "Kenapa nangis hm?" tanyanya.

Gus Agam menggenggam lengan Arabella dan di tempelkan di pipinya.

Arabella menggeleng dan tersenyum tipis. "Jangan nangis, air matamu itu mahal." tutur Gus Agam sembari mencium punggung tangan Arabella.

'Lari yuk bareng-bareng!' teriak Arabella dalam batinnya.

"Tidur atau makan?"

"Makan di Cafe." Gus Agam mengangguk mengambil jaketnya.

"Pake, saya pake yang lain!"

Arabella memakai jaket yang di berikan Gus Agam yang membuatnya tenggelam di bawah lautan karena jaketnya begitu besar di tubuh Arabella yang kecil.

Mereka berdua pergi ke Cafe sesuai dengan kemauan Arabella menggunakan mobil karena hari juga sudah begitu malam.

>><<

JODOHKU GUS GALAKDär berättelser lever. Upptäck nu