Part 41

36.5K 1.3K 26
                                    

Setelah membantu persiapan Gus Agam langsung ke ndalem menyusul Arabella.

"Abah liat Ara?" tanyanya dengan khawatir.

"Tadi Abah liat di bawa sama Ummi ke kamar kamu nak, tapi Abah keburu ada tamu jadi gak tau." Gus Agam mengangguk mengerti.

Aaakhh!

Teriakan demi teriakan dari dalam kamar Gus Agam membuatnya panik langsung menyusul.

"Nak, kenapa di kunci?" bingung Abah Kyai membuka kenop pintu.

"Kunci cadangannya kan kamu yang pegang, di simpen dimana?"

"Agam lupa bawa Bah,"

>><<

Terdengar samar-samar orang di luar kamar. "JANGAN DI DOBRAK ATAU DI BUKA!" teriak Arabella dari dalam kamar

"Ummi, Ning, Ustadzah masuk ke dalam lemari. Cukup untuk kalian," mereka bertiga mengangguk karena rencana tak sesuai harapannya.

Ular yang berwarna putih itu berkeliaran masuk ke bawah meja dan kasur sehingga berjaga-jaga akan ada hal yang tidak di inginkan.

"GUS, TELEPON DAMKAR. SEKARANG JUGA, GAK PAKE PENOLAKAN." teriak Arabella kembali.

"Ngapain telepon damkar?"

Arabella mempunyai ide. "Ara ngidam, panggil aja Terus kalau udah ada langsung dobrak pintu." ucap Arabella karena pasti Gus Agam akan menurutinya.

Gus Agam yang di luar bergegas menelepon petugas damkar untuk memenuhi ngidam Arabella.

Arabella sendiri memilih keluar lewat jendela sebelum ular itu kembali keluar dari bawah kolong.

Butuh waktu beberapa menit ia keluar dari kamar dan pergi ke pintu depan memberitahu yang lain.

>><<

Arabella ngos-ngosan karena berlari apalagi sedang berbadan dua, terkadang perutnya juga tiba-tiba keram.

"Astagfirullah, kenapa Ra?" pekik Gus Agam karena Arabella langsung memegang bahu Gus Agam.

"Ummi, Ning Ayla, Ustadzah Nisa di dalam lemari," jawab Arabella dengan ngos-ngosan.

"Maksudnya?"

"Jadi gini Abah, Gus ..."

Arabella menceritakan semuanya dari awal sontak Gus Agam dan Abah Kyai terdiam mendengarnya.

"Assalamu'alaikum! Di luar ada petugas damkar nyari Abah," ujar Gus Andri.

"Langsung suruh masuk aja!" Gus Andri mengangguk.

Petugas pun masuk ke dalam kamar mendengar cerita Arabella. "Ularnya sudah saya tangkap semua dan saya beri peringatan untuk tidak main-main dengan ulah Micropechis Ikaheka karena berbisa dan berbahaya." jelas damkar memberi pengertian.

"Maaf Pak, itu ularnya berapa?" tanya Arabella.

"Empat Mbak, saya tadi lupa nanya ada berapa ularnya,"

"Seharusnya lima Pak!"

Semuanya langsung kaget mendengarnya yang berarti ada satu ular yang tertinggal, coba bayangakan lima ular dalam satu ruangan! Ngeri sekali.

>><<

Semuanya ikut mencari ke seluruh ruangan karena pasti ularmya sudah berkeliaran hingga akhrinya di kamar Ning Syakil dan masih beruntung Ning Syakilnya sedang berada di luar.

"Abah, awass!" Gus Agam melempar Abah Kyai ke kasur.

Tuk!

Srett!

JODOHKU GUS GALAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang