ABSURT NYA ISTRI KU

19.5K 924 8
                                    


Assalamu'alaikum

Jangan lupa follow ig author:@wp.gulajawa
Gus Agam : agamganteng_12
Mas Iqbal : mas_iqbalkece
Geng motor: @red.devils356

Sebelum membaca awalli dengan
Bismillahirrahmanirrahim

REVISI BAB 18
Warning : maaf alur / judul bab sedikit berbeda. Selamat menikmati.

 Selamat menikmati

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.


***


Beberapa menit akhirnya mereka selesai memakan bakso,  setelah itu mereka melanjutkan perjalanan menuju taman bermain .

Dijalan mereka tidak ada berbincang karena Ziva sudah badmod oleh perkataan Gus Agam. Setelah beberapa menit dijalan, akhirnya mereka sampai ditaman bermain.

" Kok ngajak Ziva di sini si mas."

" Biasanya kalau lagi momong anak kecil,  anak kecil nya suka sama mainan biar ga rewel," ledek Gus Agam.

" Apa sih Ziva bukan anak kecil bah."

Kedua nya pun turun bersama, terlihat ekspresi Ziva masih kesal hingga sekarang.
Ziva masih cemberut mengerucutkan bibirnya dan mengembang pipi chubby nya.

'Gemes nya sama anak kecil satu ini kalau lagi ngambek' batin Gus Agam.

"Sudah jangan ngambek. Kita masuk yaa, kan mau kencan."

" Si~siapa yang mau kencan. Pulang aja, " ketus Ziva.

" Yakin? Saya denger-denger ada sate yang enak banget disini," ucap Gus Agam seraya menaik turunkan satu alisnya.

Ziva merupakan gadis yang muda dibujuk dengan makanan. Mendengar perkataan Gus Agam membuat mata Ziva berbinar-binar.

" Yang bener mas!!"

" Bener, emang saya terlihat bohong, hmm?"

" Ya udah, tunggu apa lagi. Ayokkk kedalam," ucap Ziva menarik tangan Gus Agam.

Gus Agam pun tersenyum dengan keadaan ini. Mereka segera memasuki taman bermain. Terlihat ditaman bermain sangat ramai dengan pengunjung.

Permainan pertama yang Ziva dan Gus Agam coba adalah bianglala. Saat bianglala mulai naik semakin tinggi. Tubuh ziva menjadi bergetar kuat.

" Kalok takut kenapa main ini," kesal Gus Agam yang melihat Ziva ketakutan akan ketinggian.

" Kan katanya kalau diatas bagus, "

Mendengar perkataan ziva membuat Gus Agam memutar bola mata malasnya itu.
" Sini pegang tangan saya, " saran Gus Agam.

Ziva mengangguk dan mulai memegang tangan sang suami. Bianglala semakin naik keatas. Ketakutan Ziva semakin kuat, yang mengakibatkan cengkraman jari Ziva menjadi lebih kuat di jari-jari Gus agam.

istri mungil nya Gus Agam Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt