SENANG DAN SEDIH

13.6K 678 18
                                    

Assalamu'alaikum

Jangan lupa follow ig author:@wp.gulajawa
Gus Agam : agamganteng_12
Mas Iqbal : mas_iqbalkece
Geng motor: @red.devils356

Sebelum membaca awali dengan
Bismillahirrahmanirrahim

REVISI BAB 39
Warning : maaf alur / judul bab sedikit berbeda. Selamat menikmati

 Selamat menikmati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






Saat ini semua orang sudah berpakaian normal, menunggu Rui sadar dari pingsannya. Sudah 30 menit mereka menunggu didalam ruangan.

Sudah beberapa menit berlalu , terdengar suara teriakan histeris yang bersumber dari Rui, hingga mengangetkan siapa pun yang berada dalam ruangan.

" TIDAK JANGAN MENDEKAT. SAYA MOHON... AKU AKAN TOBAT" teriaknya

" JANGAN , JANGAN"

Ziva yang tak tahan segera bangkit dengan langkah mendekat kearah ranjang Rui.

" LEPASKAN AKU, LEPAS KAN AK-" perkata an Rui tergantung akibat mulutnya yang ditutup oleh, ziva.

" BERISIK!!" kesal Ziva yang menutup mulut ruinting karena menjerit keras. Mereka yang melihat itu terkejut dengan pergerakan ziva.

" GA ADA YANG MAU GANGUIN ELO!! BUKA TU MATA" kesal Ziva yang seraya melepas tangan nya dari mulut Rui.

Dengan perlahan Rui membuka matanya sesuai dengan permintaan ziva. Setelah matanya terbuka dengan sempurna, dia pun menatap setiap orang yang ada diruangan.

Setelah melihat sekeliling , mata Rui langsung terarah kepada Ziva. Air mata Rui tanpa di sadari keluar begitu saja. Tanpa diketahui, Rui langsung menarik Ziva dekapannya. "Ning maafkan saya Ning... Saya minta maaf "

" eh eh, Lepas aa.." rengek Ziva mencak mencak karena ga suka dipeluk.

" maafkan saya Ning, saya salah, maafkan saya ning" tangis Rui seraya terus mengeluarkan kata maaf untuk ziva.

Karena merasa sudah tidak tahan, ziva lekas menoleh ke arah sang suami , seakan akan meminta kode bantuan. Hanya kontak mata yang di lakukan oleh ziva. Namun , hal itu dapat dipahami oleh Gus Agam.

Gus Agam lekas bangkit dan menghampiri ziva. Alangkah terkejutnya mereka semua, dengan mudah Gus Agam mengangkat tubuh istrinya dari pelukan Rui.

Rui seketika refleks melepas pelukan karena hal itu.

" makasih" ucap ziva yang di atas ketinggian. "sama sama " jawab Gus Agam dengan penuh kelembutan.

Setelah itu, dengan perlahan Gus Agam menurunkan Ziva disisi samping nya, agar tak dipeluk oleh Rui lagi.

istri mungil nya Gus Agam Where stories live. Discover now