28 JANUARI

12.6K 616 117
                                    


Awalli dengan bismillah
Ig author: @wp.gulajawa

" Jika ada yang menanyakan apa yang lebih indah dari senja? Dengan penuh kesadaran aku menjawab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Jika ada yang menanyakan apa yang lebih indah dari senja? Dengan penuh kesadaran aku menjawab. Ketika istri ku tersenyum ceria ke arahku"


—AGAM ZULFIKAR AKBAR

******
HAPPY READING
















"Ayo terus Ning. Terus"pintah sang dokter.

Ziva sedikit mendengus kesal mendengar nada perintah yang terucap dari dokternya itu. "Sabar Napa dah, susah nih. Dipikir ngeluarin e ek kali" oceh nya.

Gus Agam terkikik mendengar prilaku Ziva ini. "Huss. Ga boleh gitu, ga sopan!!"

"Mas diem. Ziva ga konsen nih!!"

Gus Agam memilih diam merasakan sakit saat Ziva mencengkram, mengigit tangan nya. Bahkan menarik rambutnya secara brutal.

Namun, perjuangan akhirnya membuahkan hasil, bayi itu akhirnya keluar. Terdengar suara tangisan yang cukup nyari dari bayi

"Alhamdulillah " sambung semuanya.

Ziva masih bertarung dengan deru nafasnya itu. "Huftt... Huft.. akhirnya"

"Wahh Masya Allah bayi nya tampan, aktif lagi" kata dokternya.

Sorot mata Gus Agam benar benar sudah berbinar binar mantap anak semata wayangnya itu.

"Agam, adzan kan sekarang" pintah umi Aisyah.

Gus Agam   lekas berjalan kearah sang bayi yang tengah menangis itu.

Dengan penuh rasa terharu, bahkan air mata nya sudah mulai berjatuhan. Gus Agam pun mulai mengumandangkan adzan untuk sang bayi.

Sungguh merdu lantunan adzan itu. Siapa pun yang mendengar benar benar terhipnotis olehnya.

*****

Setelah selesai mengadzankan putranya, Gus Agam lekas berbalik menoleh kearah Ziva.

Gus Agam tersenyum memandangi sang istri. Gus Agam berjalan mendekati Ziva, dirinya mengecup singkat dahi sang istri. "Makasih"

"Huftt, habis ini kita rawat sama sama loh!!"

"Iya huamirahku, iya kita rawat sama sama!!" Jawabnya seraya membelai pucuk kepala sang istri.

Tidak hanya Gus Agam dan Ziva yang turut bahagia dan senang. Melainkan semua orang yang sudah menunggu lama disana.

Tak berselang lama, adzan Dzuhur berkumandang. Semuanya terdiam beberapa menit mendengarkan suara adzan.

Ketika adzan selesai, Gus Agam izin berpamitan untuk shalat di masjid terdekat rumah sakit.

"Mas shalat dulu ya, kamu yang tenang disini" Gus Agam membelai pucuk kepala Ziva, dengan sesekali mencium nya.

istri mungil nya Gus Agam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang