BOMIL (BOCIL HAMIL)

12.8K 573 11
                                    

Assalamu'alaikum

Jangan lupa follow ig author:@wp.gulajawa
Gus Agam : agamganteng_12
Mas Iqbal : mas_iqbalkece
Geng motor: @red.devils356

Sebelum membaca awali dengan
Bismillahirrahmanirrahim

REVISI BAB 55
Warning : maaf alur / judul bab sedikit berbeda. Selamat menikmati

 Selamat menikmati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Sudah satu bulan berlalu. Gus Agam terus menghujani Ziva dengan kelembutan, kasih sayang dan kemanisan sikapnya itu.

Saat ini Ziva tengah menemani sang suami mengerjakan tugas kantor dari sang ayah. Namun, disini ada yang janggal.

Posisi Ziva ada dipangkuan Gus Agam. Sedari tadi Ziva terus memainkan jakun dari sang suami.

"Sayang, udah ya" iman Gus Agam sangat di uji oleh Ziva.

"Ga mau , enggak mau" dengan nada manja nya Ziva bergeliat di atas tubuh suaminya.

Gus Agam hanya bisa menghela nafasnya. Dirinya benar benar lelah harus mencukupi hormon dari ibu hamil.

"Mas" panggil Ziva dengan nada manjanya, seraya meniup telinga sang suami.

"Sayang!!" terdengar nada bicara Gus Agam sangat berbeda, ini membuat Ziva semakin nekat kepadanya.

"Makanya, mas nurutin permintaan Ziva" rengek nya.

"Okeh okeh.. ayok" Gus Agam lekas menggedong istrinya pergi dari ruangan kerjanya itu.

*****

Sekarang mereka tengah berada di suatu tempat. Deru nafas Gus Agam begitu cepat, keringat bercucuran dari tubuh Gus Agam.

"Ayoo mas jalan, jangan berhenti. Lebih cepat" pintah Ziva dengan nada menututnya.

Gus Agam tidak bisa menolak, dirinya hanya bisa menuruti permintaan sang istri dengan terus berjalan saja.

"Ahahaha kuda yang baik" kata Ziva seraya membelai rambut sang suami.

Saat ini mereka tengah bermain permainan tuan putri. Ziva tengah menunggangi Gus Agam layaknya kudanya.

Tidak hanya Gus Agam, teman teman Gus Agam juga ikut terseret dalam permainan bocil hamil ini.

"Ning, saya cape "keluh mas Iqbal yang sedari tadi m mengipasi Ziva dengan kipas kecil. Untuk mengipasi Ziva, Mas Iqbal harus mengikuti langkah Ziva dan Gus Agam. Ini melelahkan baginya.

"Ga boleh!!" Rengek Ziva.

Gus Agam yang mendengar rengekan sang istri pun segera menegur mas Iqbal dengan deheman tegas nya.

"EHEM"

Jangan ditanya reaksi mas Iqbal. Dirinya benar benar dibuat bergidik ngeri akan hal itu. "Baik tuan putri nya Gus Agam. Selamat menikmati"

istri mungil nya Gus Agam Where stories live. Discover now