DIJAGA

10.9K 548 33
                                    

Assalamu'alaikum

Jangan lupa follow ig author:@wp.gulajawa
Gus Agam : agamganteng_12
Mas Iqbal : mas_iqbalkece
Geng motor: @red.devils356

Sebelum membaca awali dengan
Bismillahirrahmanirrahim

REVISI BAB 56
Warning : maaf alur / judul bab sedikit berbeda. Selamat menikmati

 Selamat menikmati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






Waktu berlalu menjadi malam. Selepas shalat isya, Gus Agam dan Ziva tengah bermain catur  diruang tamu.

Permainan ini sudah berulang kali mereka lakukan, dan selalu dimenangkan oleh Gus Agam.

"Tidak"

Wajah Ziva begitu frustasi memainkan permainan catur ini. Sedari tadi Ziva masih saja  kalah, walau pun dirinya sudah melakukan kecurangan.

"Ziva ga terima!! Ayok main lagi!!" Serunya seraya menata kembali pion pion itu.

"Sayang ku, ini udah ke 32 kali, tunggu 42 kita bermain catur. Kamu ga boleh kecapean. Udahan ya mainnya"pintahnya dengan begitu lembut dari Gus Agam.

"Enggak mas"tegas Ziva. "Sebelum Ziva menang, kita ga akan selesai"

Hela an nafas frustasi dari Gus Agam jelas terdengar. Gus Agam bingung harus berbuat apa, bukan karena dirinya lelah bermain. Melainkan ini demi Ziva, Gus Agam tak ingin Ziva meresa kecapean.

"Ehem, gimana kalau kita jajan aja!!"

Tangan Ziva terhenti menyusun pion itu. Ziva melirik kearah Gus Agam, dahinya seketika mengerut setelah mendengarnya.

"Bener??"

Gus Agam menarik nafas nya sebelum dirinya menjawab. "Bener loh, bener banget" katanya dengan nada begitu anggun.

"Ahahahah. Ya udah yuk"

"Pastinya sayang"

Keduanya lekas turun dari ranjang dan bersiap siap untuk keluar pada malam ini.

****

Saat ini keduanya tengah berjalan menuruni tangga, dengan Gus Agam menggendong tubuh mungil sang istrinya

"Mas ga cape apa?"tanya Ziva yang merasa tidak enak kepada sang suami.

"Enggak kok, mas malah cape kalau ga gendong Ziva sedetik aja"gombalnya.

"Modus!!"

Keduanya saling melemparkan tawa yang ceria ketika menuruni tangga. Dua pasang mata yang melihat adegan romantis itu hanya bisa mengukir senyum manis mereka.

"Wah wah.. mau kemana nih" tanya kyai Akbar kepada pasutri itu.

Gus Agam terkekeh ketika kakinya  sudah mencapai lantai dasar. "Itu loh Abi, kami mau cari angin malam. Sekalian jalan jalan"

istri mungil nya Gus Agam Where stories live. Discover now