26. Evan

287 18 0
                                    

====================
Tulisan untuk Dita
====================

Hai kamu, apa kabar?

Seseorang memintaku untuk menuliskan ini sebagai tanda penghormatan dan kenang-kenangan yang tidak akan pernah dilupakan oleh siapapun.

Kamu ingat kalung yang kuberikan? Itu tidak ada apa-apanya dibandingkan tulisan ini. Mungkin hanya sebuah kertas, dengan tulis tanganku yang tak bisa disebut indah. Tapi aku yakin ini akan sangat berharga.

Aku bukan penulis, dan aku tidak tahu apa yang akan kutulis. Tapi mungkin aku akan menceritakan sedikit tentang diriku, dan kamu yang telah merubah hidupku.

Aku pernah bilang bahwa semua ini adalah takdir, takdirku untuk bertemu denganmu. Dan semenjak pertama kali aku bertemu, aku merasa sangat bersyukur entah kenapa.

Mungkin kamu pikir aku ini terlalu cuek untuk tidak menolak perjodohan ini. Tapi melihatmu saja, aku sudah merasa senang.

Setelahnya, aku tahu bahwa kamu terpaksa menjalankan skenario yang dibuatkan oleh orang tua kami. Dan kamu memiliki seseorang yang kamu cintai.

Tak apa, aku tidak banyak berharap darimu. Berada didekatmu saja sudah lebih dari yang kubayangkan. Jangan pernah membandingkan dirimu dengan Tasya, kalian Berbeda. Tentunya setiap orang didunia ini memiliki sifat spesialnya masing-masing.

Dan menurutku, kamu adalah orang terunik yang pernah aku temui. Aku tahu mengapa Nabil merasa senang menjadi sahabatmu.

Kamu tidak pernah mengeluh kecuali untuk satu hal, tentang seseorang yang kamu sayangi.

Aku tidak pernah berpikir bahwa kamu memiliki masalah segudang saat pertama kali aku mengenalmu. Kamu selalu tersenyum, tidak ingin orang lain mengetahui siapa dirimu yang sebenarnya.

Kamu bukan gadis pemilih, kamu bukan gadis yang menghabiskan berjam-jam didepan meja rias, dan kamu juga bukan gadis yang memiliki banyak waktu untuk berbelanja atau pergi ke salon.

Aku tidak menyebutmu sebagai gadis tomboy, gaya dan penampilanmu tidak semenyeramkan itu dimata laki-laki.

Kamu hanyalah orang yang paling apa adanya. Kamu selalu menunjukkan bahwa, 'inilah Dita', gadis simpel yang menyukai segala hal.

Dan satu hal yang paling kubenci, mungkin rata-rata lelaki juga membenci ini, adalah ketika melihatmu menangis. Aku tahu menangis itu adalah hal yang berat untuk kamu lakukkan, karena kamu selalu menunjukkan bahwa kamu adalah gadis yang kuat.

Tapi bagiku, bahkan lelakipun pantas untuk menangis. Dan aku tidak perlu bertanya apapun ketika kau menangis, bukan karena aku tahu apa yang sedang kau pikirkan. Tapi karena aku tahu, yang kamu butuhkan hanyalah sandaran. Walaupun aku merasa sangat menyesal ketika air mata mulai tumpah lalu kamu memelukku.

Dan kamu perlu tahu, kamu adalah motivator terbesarku selama ini. Tanpa sadar kamu merubah sedikit-demi sedikit rasa sedihku menjadi sebuah kebahagiaan.

Ketika itu, ketika aku mengajakku ke Atap, sejujurnya itu karena aku ingin kau mengingatku. Tapi aku tahu, kau berharap bahwa kita akan berpisah dan tidak akan saling mengenal.

Aku senang karena kamu akhirnya memilihku, sebagai penjagamu selamanya.

Tapi sekarang, ketakutanku itu menjadi kenyataan. Walaupun setelah sekian lama aku merasa tenang bisa melihatmu setiap saat.

Aku belajar banyak darimu. Seburuk apapun masa lalumu, selama kau masih menoleh kebelakang. Itu tak akan pernah merubah apapun.

-Evan-

The AuthorWhere stories live. Discover now