chapter 2

10.1K 623 9
                                    

Whincester-inggris

Sasuke Hunt bukanlah seorang bangsawan,bukan pula anggota keluarga kerajaan,,ia hanyalah seorang pengusaha pertambangan batu bara yg memiliki kekayaan hampir sama banyaknya dgn para bangsawan itu. Uang adalah segalanya disini,tanpa gelar pun kalian bisa dianggap setara asalkan memiliki harta yg berlimpah,,begitu pula sebaliknya,meskipun kalian mempunyai gelar bangsawan tertinggi seperti duke sekalipun tapi hidup tanpa harta, kalian tetap akan dianggap sampah. Terdengar kejam memang,tapi itulah hukum rimba didunia ini.

Sasuke pov

Aku bosan..

Tempat ini seperti neraka bagiku..

Para penjilat banyak berkeliaran disekelilingku..

Harusnya aku tidak datang kepesta sialan ini,jika saja Ibundaku tersayang itu tidak mengancamku dgn membakar salah satu lukisan termahalku,aku pasti sekarang sudah terlelap dgn nyamannya diranjang king-size ku.

Bukannya malah berdiri dgn segelas wine putih ditanganku dan menguap bosan berkali-kali.

Kuedarkan pandanganku dgn malas melihat sekeliling ruangan megah ini. Banyak makanan kelas internasional terhidang disini, berbotol-botol wine kelas atas yg sengaja disuguhkan. Para pelayan berjalan mondar-mandir untuk melayani para tamu yg sebagian besar dari mereka adalah bangsawan dari berbagai negara. Ini adalah pesta salah satu Marquis dikota ini,sudah pasti tamunya pun orang2 penting .

Kualihkan lagi pandanganku,dan tanpa sengaja tatapanku jatuh pada segerombolan gadis2 muda yg sedang tertawa cekikian disalah satu sudut ruangan. Mereka adalah Gadis-gadis bangsawan yg dgn bodohnya mau saja disodorkan oleh orang tua mereka untuk menarik perhatianku . Mereka tentu saja cantik,tapi maaf saja aku tidak tertarik. Bukannya aku ini gay, hanya saja entah kenapa melihat mereka yg selalu berdandan glamour dan memakai perhiasan disekujur tubuh mereka membuatku ngeri,seperti Toko Perhiasan berjalan saja.  Aku tidak tau apa itu normal apa tidak,tapi yaahh gadis-gadis seperti itu memang bukan tipeku. Aku lebih menyukai gadis yg sederhana,dgn sedikit riasan diwajahnya dan yg lebih penting lagi hanya dgn sedikit perhiasan ditubuhnya.

"Mr.hunt.."

Kudengar seseorang memanggilku dari belakang,otomatis kubalikan badanku untuk melihat si pemanggil,dan dalam sekejap kedua mataku sukses terbelalak,,oh god,siapa pun tolong tenggelamkan aku kesungai Misisipi sekarang.

***

Sore hari yang mendung. Sudah dipastikan sebentar lagi hujan akan turun mengguyur bumi.

Seorang gadis cantik berambut gulali terlihat sedang merenung dibalkon kamarnya. Helaan nafas panjang keluar lagi dari bibir mungil gadis cantik ini.

Sakura anderson,nama gadis cantik itu. Hidup sakura sekarang sudah berubah 180% . Sakura bingung apa yg harus ia lakukan sekarang. Ia dan ayahnya sudah tidak memiliki harta sama sekali,hanya tinggal beberapa bahan makanan yg tersedia dilemari penyimpanan,itupun mungkin hanya bertahan untuk beberapa hari saja. Lalu setelah semua bahan penyimpanan itu habis,apa yg bisa mereka makan??? Sakura memijit pelipisnya,kepalanya sungguh sangat pening memikirkan semua ini.

Sakura tidak menyalahkan sang ayah yg menjadi dalang dari segala kesialannya sekarang. Ini semua bukanlah salah siapa2,ini adalah Takdirnya,takdir hidup keluarganya.

Lamunan sakura buyar saat ia mendengar ketukan pelan dipintu kamar bernuansa pinknya.

Sakura turun dari tempat duduknya,berniat untuk membukakan pintu bagi sang tamu,tapi sebelum sempat sakura memutar kenop pintu,,pintu itu sudah terbuka lebar terlebih dahulu dan menampilkan sesosok maklhuk Tuhan paling seksi.

Ino Charlotte Bowman,putri dari seorang saudagar bunga paling sukses seantero London. Gadis cantik berambut pirang panjang dan bermata biru laut. Gadis yg selalu fashionable dan Dermawan. Lihat saja penampilannya sekarang,ino memakai gaun berbahan sutra lembut berwarna ungu muda yg dihiasi dgn sulaman bunga mawar ungu tua yg terlihat nyata,rambut pirangnya ia gelung keatas memperlihatkan leher putihnya dan menyisahkan beberapa anak rambut yg membingkai wajah cantiknya,sepasang sarung tangan putih membungkus masing2 tangannya,dan juga sepasang sepatu cantik berwarna ungu tua yg ia pakai,belum lagi berbagai perhiasan-perhiasan mahal yg mempercantik tubuh indahnya.

Ino membuang nafasnya gusar,sudah setengah jam lebih dan ia hanya berdiam diri seperti orang bodoh disini. Keputusannya untuk mengunjungi sahabat terbaiknya yg sedang tertimpa musibah,sepertinya mulai ia sesali. Bagaimana tidak kesal,jika ia hanya mendapat kebisuan dari sahabat gulalinya ini . Ino memejamkan matanya sejenak,ia tau seperti apa rasanya jika berada diposisi sakura sekarang, ino amat sangat tau karna dulu ia pernah mengalaminya,saat kedua orangtuanya mengalami kebangkrutan,,itu semua pernah membuatnya drop seketika  tapi ia dan keluarganya beruntung karna masih banyak saudara2 ayah ibunya yg bersedia membantu mereka bangkit dari keterpurukan itu. Berbeda halnya dgn sakura yg tidak memiliki sanak saudara sama sekali,ayah dan mendiang ibu sakura dulu adalah anak tunggal jadi wajar saja jika mereka tidak memiliki kerabat.

Gadis gulali itu sekarang sedang duduk dipinggiran tempat tidurnya,matanya menerawang jauh kedepan. Ino yg duduk disebelahnya mengusap pelan bahu sakura untuk mendapatkan perhatiannya. Dan syukurlah usapan itu sukses membuatnya menoleh dan mengulas senyum kegetiran yg membuat ino langsung memeluknya. Sakura menangis sejadi-jadinya dalam pelukan sahabatnya,ia sudah tidak kuat lagi untuk berpura-pura tegar,ia lelah dan ia benar2 bingung dgn apa yg harus ia lakukan sekarang. Ia harus menyelamatkan dirinya sendiri dan juga ayahnya dgn cara apapun. Harus...








Scandal in Spring [Tamat] Where stories live. Discover now